Setelah menjemput kakek nya di rumah sakit, mengantarkan kedua orang tuanya di bandara, Caca langsung terlelap dalam tidurnya, memeluk tangan boneka teddy bear besar. gadis itu masih menikmati indahnya mimpi setelah banyaknya kejadian yang mengurasa dan menguji pikirannya sampai tuntas
gadis itu menggeliat, membuka matanya yang masih buram lalu mengerjapkan matanya berkali-kali hingga kesadarannya berangsur hadir, Caca menoleh ke sebelah kirinya dengan mata yang sempurna terbuka dan mulut yang menganga sempurna, gadis itu menemukan Samudra sedang duduk di tepi ranjangnya dengan senyum yang ditunjukkan seperti tanpa berdosa
"kamu ngapain disitu?" tanya Caca kemudian merubah posisi tidurnya menjadi posisi duduk
"duduk-duduk aja, sekalian buat pemanasan latihan kamu" jawab Samudra dengan menunjukkan senyum yang sulit di artikan, jelas Caca merinding di buatnya
"pemanasan apa? latihan apa?" tanya Caca ketus
"pemanasan jadi istri aku lah, latihan kalo tahun berikutnya aku yang kamu lihat waktu bangun tidur dan yang kamu lihat waktu mau tidur" jawab Samudra enteng. yang di ajak bicara justru malah menguap seperti tidak tertarik dengan pembahasan itu. bukan masalah tidak tertarik, tapi Caca tidak mau jika Samudra malah akan berbesar kepala nantinya
"eh bentar deh, kamu nggak sekolah?" tanya Caca kemudian saat menyadari bahwa seharusnya hari ini jam sekolah. lantas kenapa cowok itu ada disini anteng-antengnya menemani Caca tidur dan duduk tanpa seragam di tubuhnya
"enggak, the power of Pradipta" jawab Samudra dengan nada yang di buat seangkuh mungkin
"bisa nggak kalo nggak masuk sekolah itu pas kondisinya mepet banget? nggak sedikit-sedikit izin kayak gini mentang-mentang pemilik yayasan adalah kakek kamu sendiri" sinis Caca
"ini juga mepet ca, nemenin calon istri lho, jangan lupa"
"itu nggak mepet, kamu nya aja yang mepet-mepetin"
"ganteng mah bebas"
"gak ada kali cowok ganteng ngaku ganteng, kecuali dia yang sok kegantengan" sinis Caca
"aku itu rencananya mau ngajakin kamu refreshing hari ini. buruan mandi deh" ucap Samudra
"ma-les" jawab Caca kemudian tidur dengan selimut yang menutup tubuhnya hingga ke puncak kepala
Samudra tersenyum miring melihat hal ini, lantas cowok itu langsung menggendong tubuh Caca beserta selimut-selimutnya tanpa peduli dengan teriakan gadis itu yang meminta turun dan Samudra pun menurunkannya di bath up.
"udah sinting ya? aku itu masih ngantuk" sinis Caca
"mandi ya sayang, mana selimutnya aku bawain aku tatain lagi" ucap Samudra yang di manis-maniskan seraya menarik selimut bermotif bunga tulip dan membawanya keluar kamar mandi
"aku nggak mau mandi, aku mau tidur"
"mau mandi sendiri apa di mandiin?" tanya Samudra yang terdengar seperti ancaman bagi Caca. dengan kesal gadis itu langsung menghentak-hentakkan kaki di ubin lalu menutup pintu dengan membanting keras-keras, ancaman Samudra akan di jalankan oleh cowok itu jika Caca membantah apa yang telah di tetapkan. diktator mungkin adalah kata yang tepat
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...