Suara riuh suporter dari kedua pihak SMA yang sedang melakukan sparing di lapangan indoor SMA Salvator hari ini. Caca dan kedua temannya pun ikut menyaksikan pertandingan seru dan alot mengingat bahwa kedua sekolah ini memiliki tim basket yang sama-sama kuat. Caca memilih tribun yang dekat dengan bench pemain, gadis itu pun juga sudah menyiapkan tissue dan sebotol air mineral. berhubung ada pertandingan, maka kegiatan belajar mengajar pun di kosongkan
kebanyakan perempuan yang menjadi suporter dadakan pun tak ada henti-hentinya memberi semangat kepada pemain yang berada dilapangan, terutama yang paling di sorot adalah Samudra yang tetap dengan jambul nya yang anteng sekalipun digunakan berlarian kesana kemari,cowok itu juga menjadi motivasi utama kenapa kaum perempuan rela suaranya habis hanya untuk mendengar suaranya
"yaampun Samudra gantengnya" ucap seorang gadis dengan rambut curly yang baru datang dengan kedua temannya. ralat, bukan teman. tapi sama seperti ajudan karena mereka dengan baik mau membawakan tas dan juga botol air mineral milik gadis yang merupakan kebanggan SMA Geladi, siapa lagi jika bukan Sonya Ayu Gita Wardhana dengan suara seperti kaleng di seret memekikkan telinga pendengarnya
ketiga gadis dengan potongan rambut yang sama itu duduk tepat di depan Caca yang sedang duduk bersama dengan Fina dan Putri. suara Sonya yang masuk ke dalam golongan cempreng itu benar-benar membuat setan di dalam tubuh Fina muncul hingga gadis itu memiliki niatan untuk menjorogkan Sonya ke depan.
"Son, kenapa kita nggak di tribun sekolah kita sih? lo itu salah tempat" protes salah satu teman Sonya
"udah deh diem aja, emang lo fikir gue nggak mau gitu deketan sama bench nya Samudra dan bisa mantau dia secara langsung" sinis Sonya kemudian memusatkan kembali matanya ke sosok Samudra yang sedang berada di lapangan basket
"Samudra semangat ya" teriak Sonya kemudian dengan suara yang nyaris mengalahkan loadspeaker pembawa acara pertandingan basket kali ini. beruntung jika kedua SMA elite yang sedang bertanding ini tidak memiliki sejarah permusuhan, jadi mau Sonya bertingkah apapun, tidak akan membuatnya ditimpuk botol kosong ataupun batu
"pengen gue jorogin ini anak" ucap Putri dengan lirih karena merasa risih dengan kehadiran Sonya yang tepat di depannya
"udahlah put biarin aja, fokus aja sama dimas tuh" ucap Caca seraya menunjuk dengan dagu dimana Dimas sedang mendribble bola warna oranye ke arah ring lawan yang akhirnya berhasil mencetak skor dengan baik menimbulkan sorak yang begitu riuh dari tribun barat SMA Salvator. selang beberapa waktu kemudian di susul oleh Samudra yang memasukkan bola oranye ke ring lawan. setelah itu Samudra langsung menyusuri setiap inci tribun dimana Caca berada, gadis itu duduk di tribun nomor dua dari bawah tribun timur
"buat kamu" ucap Samudra tanpa suara ke arah Caca menunjukkan bahwa masukan ke ring barusan ditunjukkan kepada gadis itu. Caca pun membalas dengan senyuman
"apa? dia bilang buat gue" teriak Sonya dengan nada bangga kemudian menggoyahkan tangan kedua temannya dengan heboh. Caca, Fina dan Putri pun hanya menahan tawanya agar tidak keluar sekarang dan membiarkan Sonya berekspetasi dengan pemikirannya sendiri
"beruntung deh kalo itu beneran buat lo, udah ganteng, tajir melintir 7 turunan 2 kali putaran dunia, udah gitu pinter main basket lagi" ucap gadis berambut cepak-teman Sonya yang dibalas oleh gadis itu dengan senyum bangga dan merasa bahwa pendekatannya selama ini tidak ada gagalnya
"kalian berdua nanti harus wajib temenin gue buat nemuin dia dan bilang makasih karena udah menciptakan gol buat gue" ucap Sonya yang begitu antusias dan dibalas anggukan oleh kedua ajudan nya dengan kompak
"pengen tertawa ca, sumpah pengen banget" ucap Fina pelan dengan mulut yang sudah membekap mulutnya sendiri ketimbang tawanya pecah sewaktu-waktu nantinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...