Suasana sarapan yang canggung sudah menjadi hal biasa untuk Samudra beserta keluarganya dan hal itu berkaitan dengan peraturan Mama nya jika makan harus diam tak bersuara. namun mulut cowok itu nampak gatal jika hanya diam dan mengunyah makanan, seperti ada yang mengganjal dan harus ada sela pembicaraan ketimbang awkward
"maaa" panggil Samudra. yang di panggil menoleh
"Samudra, mama bilang sejuta kali lho kalo makan diem" tegur Mama nya dengan tegas
"ini penting ba-nget" sela Samudra
"sepenting apa dra?"
"lulus SMA Samudra mau nikah aja"
ucapan Samudra sukses membuat Rey dan kedua orang tuanya langsung tersedak dengan nasi goreng buatan Natasya
"kamu mau kasih makan anak orang pake apa? pake batu?" tanya Papa nya dengan kaget dan muka yang memerah akibat tersedak oleh cabai rawit
"pake nasi lah pa, yakali Caca mau dikasih makan batu, dikira dia hulk apa"
"kan kamu habis SMA belum kerja dra, jangan lupa" ucap Mama nya
"kan Samudra mau jadi CEO ma"
"Ceo ada proses, nggak ada habis SMA langsung jadi Ceo, emangnya jadi Ceo itu nggak butuh keterampilan? kamu fikir papa jauh-jauh kuliah di London dulu buat apa? buat nyelam di sungai Thames kamu fikir?" cerca Papanya membuat Samudra terdiam. laki-laki yang selalu membelanya kini berubah mendukung Mama nya
"Samudra emang ngebet nikah om, tante" sahut Rey yang langsung berhadiah tatapan tajam dari yang disebutkan namanya barusan
"kalo tunangan Papa sama Mama iyain, tapi kalau nikah, nggak dulu. 4 tahun lagi baru boleh" ucap Papa dengan meminum susu putih di gelasnya hingga tandas
"kemakan iklan bedak ini. 4 tahun lama pa" rengek Samudra seperti anak kecil yang meminta robot kepada orang tuanya
"sekolah yang bener, nggak usah keburu mikir nikah. Yang penting nikahnya sama Caca kan" sinis Mama nya
Samudra akhirnya pasrah, padahal niatnya baik. berserius dengan anak orang, tidak hanya main-main lalu meninggalkan.
****
Samudra duduk berhadapan dengan Caca di kantin, bersama dengan 6 manusia absurd lainnya. meja dua yang dijadikan satu seperti biasa dan di dominasi oleh jokes receh dari Kelvin. sebenarnya Samudra ingin mengungkapkan uneg-uneg nya kepada Caca tentang kejadian di rumahnya pagi tadi, tapi jika disini yang ada malah dia yang jadi bahan bully-an sampai lulus sekolah, dan akan menjadi mimpi buruknya.
"Ren Ren lu ngapain minum susu begitu? beli milkita aja 3 sama dengan segelas susu" tegur Kelvin saat Rendy mulai meminum susu kotak rasa cokelat yang baru dibelinya dari salah satu stand kantin
"nggak usah endorse deh Kev. Dibayar berapa sih sama Milkita" tegur Dimas
"cuma bilang kalau beli Milkita 3 itu cuma 3000, kalau beli susu kotak 6000. jadi bisa hemat 50%. si Rendy beli 6 itu sama kayak 2 gelas susu" perjelas Kelvin seperti ucapannya tidak bersalah sama sekali
"gelas nya aja nggak pake susu nya" sahut Samudra yang ikut angkat bicara
"di bilangin ngeyel" ketus Kelvin
"lo nya aja yang kemakan sama iklan" ucap Rendy tak kalah kesal
"nggak. iklan makan tv baru makan gue, mana ada iklan makan gue duluan" bela Kelvin
"terserah yang ngomong aja" sahut Caca yang langsung membuat 7 orang lainnya menatapnya dengan tatapan aneh
"mending itu permen lu cairin terus olesin ke badan lo, siapa tau kulit lo yang buluk bisa cerah bersinar glowing mengalahkan cahaya dari dedek Gigi Hadid mantan nya Zayn Malik kembaran gue" sahut Rendy dan langsung di tertawakan oleh ke tujuh manusia disana, terkecuali Kelvin yang terbully harus melapangkan dadanya untuk menerima setiap tusukan kata-kata yang selalu benar
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Novela JuvenilSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...