Bagian Sembilan Puluh Enam

17.8K 865 99
                                    

Semuanya baik, Elena yang sudah tidak pernah berkata-kata kasar, atau mengganggu Samudra lagi seperti dulu, bahkan gadis itu sudah meminta maaf terhadap  Putri beberapa hari yang lalu, meskipun sulit untuk Putri memaafkan, tapi ia tau bahwa niat Elena baik dan memang takdirnya dia dan Dimas sudah tidak bisa bersama lagi.

Pagi ini di hari minggu Samudra dan Caca sudah sepakat untuk berkunjung ke Dufan menikmati akhir pekan yang melelahkan setelah melaksanakan ujian tengah semester

keduanya sampai di Dufan tepat jam 9 di saat matahari tengah terik-teriknya seperti di atas kepala, Caca ingin mengeluh tapi mengingat Samudra sendiri tidak mengeluh, gadis itu pun mengurungkan niatnya

"kita beli topi ya?" ajak Samudra saat matanya menangkap penjual topi 

"nggak usah"

"kamu kepanasan"

"gitu?"

Samudra tidak menjawab dan justru menarik tangan Caca kemudian memilih-milih topi, yang akhirnya jatuh ke topi bulat warna cream tanpa persetujuan gadis itu. Caca pasrah saat Samudra memakaikan topi itu ke kepalanya

cowok berjambul itu menarik tangan Caca memasuki ke dalam area Dufan, memasuki ruangan yang menjual tiket fast track yang menurut Samudra, agar antrinya di setiap wahana menggunakan jalur cepat

"kita naik bianglala yuk?" ajak Caca

"naik kora-kora aja gimana sayang?"

Caca mengangguk mengiyakan, tidak ada salahnya untuk mengiyakan ajakan Samudra, mengingat jika selama ini cowok itu lebih sering mengalah lebih banyak untuk Caca, maka untuk hari ini tidak akan salah jika Caca berganti mengalah

tanpa mengantri lebih panjang seperti yang lainnya, Samudra sudah menarik tangan Caca untuk memasuki wahana yang berbentuk perahu yang di ayunkan. sebenarnya ini bukanlah tipikal Caca yang menyukai ketinggian, tapi lebih tepatnya kesukaan Samudra yang menyukai tantangan

selama di ayun setinggi 90 derajat, Caca hanya menutup matanya, meremas tangan Samudra dan berjerit tanpa disengaja. yang dilakukan Samudra malah tertawa tanpa dosa membuat Caca berniat ingin melempar tunangannya itu jauh-jauh

"niat banget ya kamu pengen bikin aku sakit jantung dengan cepat" ketus Caca saat ia dan Samudra telah berada di luar lingkaran permainan kora-kora yang benar-benar menguji setangguh apa jantung yang dimiliki oleh pengunjungnya

"maaf sayang, sekarang naik halilintar gimana?" ajak Samudra lagi

"ogah, naik aja sendiri. aku tunggu disini deh"

"halilintar itu seru sayang"

"nggak ada apa wahana yang nggak nguji ketangguhan jantung aku?"

Samudra mengulun senyum "yaudah kita ke happy feet dulu"

"yaudah"

Samudra menarik tangan Caca memasuki salah satu wahana menonton film yang berada tidak jauh dari tempat duduk mereka. 

setelah masuk ke dalam wahana simulator tersebut, Caca dan Samudra duduk bersebelahan yang bisa bergerak ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang sesuai dengan alur cerita happy feet, kisah komunitas penguin Antartika

tidak banyak yang dilakukan Caca selain meremas tangan Samudra dengan gemas lalu cowok itu membalas dengan mencium punggung tangan Caca

gadis itu merasakan kebahagiaan luar biasa, memang Samudra selalu tau bagaimana cara untuk membuat seornag perempuan merasa bahagia dan membuat seornag perempuan merasa ribuan kali lebih beruntung ketimbang yang lainnya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang