Samudra menatap semangkuk soto dihadapannya dengan malas, cowok itu sama sekali belum melihat Caca sejak bel istirahat tadi, mungkin setelah rapat tadi waktu terakhir Samudra melihat gadis itu, yang dilihatnya disini hanya Fina, Putri dan Rey yang duduk di bagian pojok kantin. padahal biasanya Caca lah yang paling serius untuk menuju ke kantin lalu mengantri dengan semangat di stand yang ramai untuk memesan sepiring siomay bumbu kacang.
"kenapa lo? kayak orang baru putus cinta aja" cibir Rendy yang duduk berhadapan dengan Samudra. sahabatnya itu hanya mengaduk soto Lamongan tanpa memakannya barang sesendok pun
"kasih gue motivasi biar gue nafsu makan" ucap Samudra
"makanlah engkau sebelum terkubur di dalam tanah" sahut Kelvin yang berhadiah toyoran dari Rendy dan tatapan tajam dari Samudra
"kalo lo ngomong gitu, bukan nafsu ke makananya malah nafsunya ke elo" timpal Dimas seusai nasi di mulutnya sudah tertelan
"hah? si Samudra maho? kok gue merinding ya" ucap Kelvin seraya mengelus-elus bulu kuduknya yang tiba-tiba berdiri karena mendengar ucapan Dimas yang tergolong aneh
"nafsu buat makan lo ketimbang makan soto nya. kebegoan lo jangan di tunjukkin di depan umum deh Kev, nakutin" ucap Dimas
"Kev, mending lo makan soto lo deh daripada gue harus nyiramin soto gue ke elo saking sebelnya" suruh Samudra ketus yang langsung di turuti oleh Kelvin
"Kok gue salah lagi ya? Salahnya dimana?" Tanya Kelvin sembari menuangkan kecap diatas sotonya
"Salahnya lo ngomong" sahut Dimas
"Salahnya lo bego level 105. IQ lo pasti nangis mendengar ocehan lo"
Samudra langsung mengambil ponsel di saku kemejanya, membuka aplikasi line dan mengirim chat kepada Caca
SamudraGP: ca kamu dimana? kok nggak ngantin?
SamudraGP: nggak kelihatan di kantin, tumbenan
cowok berjambul itu lalu beralih ke chat yang berada di urutan ke 13, dimana chat terakhir sepupunya nangkring disana
SamudraGP: tanyain ke Fina, si Caca kemana?
belum ada balasan dari Rey, tiba-tiba seorang cewek berkacamata dengan rambut dikat kebelakang datang ke meja Samudra dan sahabat-sahabatnya dengan nafas yang tersenggal-senggal
"kak Samudra ya?" tanya cewek ber name-tag Larasati Gita Amelia seraya menunjuk cowok berjambul satu-satunya yang berada di meja tengah-tengah
yang merasa bahwa dirinya bernama Samudra memutarkan bola matanya jengah, jika sudah tau kenapa masih bertanya? satu-satunya manusia bernama Samudra di sekolah ini hanya dirinya, dan yang paling tampan pun juga dirinya.
"faedahnya apa ya lo tanya-tanya kalo udah tau?" tanya Rendy memakan sotonya kemudian
"anu" ucap Laras dengan nafas yang masih terengah-engah lantaran sehabis berlari
"anu kenapa dek? duh kok gemesin ya" kali ini Kelvin lah yang menggoda gadis bernama Laras tersebut meskipun yang di ajak bicara acuh dan masih mengatur nafasnya
"gue tau, lo pasti mau minta tanda tangan, foto bareng atau mau minta es dari Samudra" ucap Dimas yang ikut menimpali ketimbang hanya diam tak menanggapi. lagipula memang banyak kaum perempuan yang meminta hal seperti itu kepada Samudra, dengan alasan untuk ikut persyaratan basket putri lah, disuruh guru lah dan masih banyak lagi
"bu bukan itu" jawab Laras dengan terbata karena nafasnya masih belum kembali normal
"Terus? mau bilang kalo lo suka sama Samudra karena kena dare dari temen lo?" tebak Rendy dengan gemas pasalnya gadis dihadapannya saat ini tidak menjawab apa-apa seolah senang di tatap detail oleh Samudra. masalah permainan truth or dare itu sudah sering terjadi di SMA Salvator dan satu-satunya titik mereka untuk menyuruh yang kalah adalah mempermalukan dirinya dengan mengungkapkan perasaan kepada Samudra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
Teen FictionSiapa yang tidak mengenal Samudra Genta Pradipta? Cucu dari pemilik yayasan SMA Salvator, salah satu SMA elite daerah Jakarta. Hidup sempurna? Tentu, Samudra memiliki segalanya. Uang? Kekayaan? Orang tua yang begitu menyayanginya? Samudra memi...