Bagian Tigapuluh Satu

19.6K 980 10
                                    

Seperti yang di ucapkan oleh Samudra siang tadi, tepat di jam 7 malam Caca menuruti kemanapun cowok itu menariknya. bahkan sampai sekarang mereka berada di atas becak yang akan mengantar ke alun-alun kidul yang letaknya berada di sisi selatan keraton Yogyakarta

sekitar 20 menit perjalanan, keduanya sudah turun tepat di depan alun-alun kidul yang hanya berisi 2 pohon beringin kembar berada di tengah-tengah namun suasana nya begitu ramai dengan atraksi becak sepeda yang dihiasi oleh lampu berwarna-warni dan juga sepeda yang ikut di beri lampu kerlap-kerlip berbagai bentuk, seperti berbentuk ikan yang sedang Caca tatap saat ini. 

"pengen naik itu?" tanya Samudra. Caca mengangguk antusias, akan kurang lengkap ceritanya nanti jika gadis itu tidak menaiki hal yang khas dari tempat ini.

Samudra pun langsung menggandeng tangan Caca, menariknya ke arah penyewaan becak sepeda yang tak jauh dari jangkauan mereka. dengan sedikit pembicaraan dan cowok itu membayar 35.000 untuk sekali putaran

"ca" panggil Samudra saat becak sepeda yang di kayuh mereka sudah mulai berjalan meninggalkan tempat penyewaan tersebut. yang dipanggil pun menoleh menatap lekat manik mata hitam di sampingnya

"nggak usah ngayuh nggak papa, biar aku aja yang ngayuh. nanti kamu capek" ucapnya dengan cengar cengir tak berdosa

"jangan sinting deh, nggak lucu kalo kamu mati disini, rumah sakit jauh" sinis Caca

"eh ta kamu udah lihat belum?" tanya Caca tiba-tiba. yang diajak bicara pun menoleh dengan tatapan bingung

"tau apaan?" Samudra bertanya balik kemudian terfokus dengan jalanan di depannya. becak sepeda nyaris sama dengan mobil, sama-sama menggunakan setir sebagai pengemudinya, hanya bedanya Becak sepeda ini menggunakan pengayuh untuk menjalankan, bukan menggunakan mesin sebagaimana mobil berfungsi

"Sonia, kan dia nge DM kamu tadi" jawab Caca kemudian terkekeh. meskipun bukan pertama kalinya gadis berambut pendek sebahu kebanggaan SMA Geladi itu mengirim chat Instagram yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Samudra, jangankan di tanggapi, di acc saja tidak. Caca bisa tau perihal chat Sonia karena akun instagram cowok itu masih tertaut di ponsel miliknya saat tempo hari Samudra kehabisan paket internet, akhirnya meminjam ponsel Caca untuk mengirim Direct mesagge kepada Kelvin yang sedang berada di Bali

"yaudah biarin, dia kan emang gitu. masa setiap aku ada sparing atau turnamen beneran, dia selalu ngikut. teriak-teriak gak jelas" kata Samudra dengan menampakkan wajah malas membuat Caca gemas dan berkeinginan untuk menimpuknya dengan koper

"halah kayak yang ngomong jelas aja" cibir Caca kemudian terkekeh

"kan ngimbangin kamu, kalau kamu nya nggak jelas ngapain aku harus jelas" ucap Samudra. Caca hanya mengerucutkan bibirnya

                                 ****

Setelah mengembalikan becak sepeda itu ke penyewaan, keduanya berjalan beriringan di sepanjang trotoar, berhubung jam masih pukul 8 lebih 35 menit Caca menolak ajakan Samudra untuk naik becak agar cepat sampai di hotel. tentu alasan Caca adalah agar dirinya bisa lebih lama berada di sisi Samudra, menciptakan momen-momen yang akan dikenang bilamana di antara mereka tidak ada lagi yang bisa saling mempertahankan nantinya

"kayaknya makan bakso enak deh" ucap Caca tiba-tiba saat matanya menangkap penjual bakso yang berada di pinggir jalan dengan lesehan sebagai tempat duduknya. kapan lagi merasakan bakso Jogja jika bukan saat ini

"yaudah ayo" ajak Samudra dengan menarik tangan Caca dan berlari kecil agar cepat sampai. setelah memesan 2 mangkuk bakso dan 2 gelas es teh, keduanya pun duduk bersila berdampingan yang beralaskan tikar rotan yang begitu serat dengan makna tradisional yang kental

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang