Prolog

15.6K 1.1K 37
                                    

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.
.

Yeri POV

Dengan langkah lebar dan cepat yang ku miliki, aku berlari sekuat tenaga untuk sampai di restoran dimana tempat aku bekerja sebagai waiters. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi dan aku terlambat masuk kerja karena pekerjaan ku yang lainnya di pagi hari sebagai pengantar susu untuk setiap pembeli di perumahan yang berada di kota Seoul yang sibuk dan padat ini.

Perkenalkan aku Kim Yeri, wanita pendek nan imut yang sangat di benci semua wanita karena sifat periang pecicilan ku, yaps itulah kenyataannya, banyak orang yang membenci ku karena sikap ku yang kelewat batas tapi aku tidak memperdulikan nya, toh aku yang memiliki sifat kenapa mereka yang protes? Mereka juga tidak rugi karena sifatku, atau mereka merasa rugi karena kecantikan yang ku miliki? Ck, apa kecantikan harus menjadi nomor satu di dunia ini?

Aku lulusan Kyunghee University, Department of Medicine setahun yang lalu, aku mendapatkan beasiswa kedokteran di Australia tapi Ayahku tidak mengizinkan nya dan aku berakhir di Universitas Kyunghee. Membingungkan bukan? Aku jadi berakhir menjadi waiters Restoran dan pengantar susu bukannya menjadi seorang dokter hebat yang menyelamati para pasien.

Oke, lupakan kesirikan para wanita tentang kecantikan yang mereka miliki dan tentang diriku yang seharusnya aku banggakan. Sekarang pikirkan bagaimana caranya agar aku tidak di marahi manager ku karena keterlambatan ku yang sudah kesekian kalinya ini.

Aku terus mengucapkan kata maaf sepanjang aku berlari, jika bukan karena keterlambatan ini mungkin aku tidak akan membuat orang-orang kesal di pagi hari. Dengan langkah cepat dan senyuman ku yang semakin melebar, aku sampai di restoran tempat ku bekerja. Dengan nafas memburu aku pun masuk ke dalam restoran dengan senyuman yang masih menempel di wajah ku.

"Selamat pagi semuanya! Apa kabar kalian hari ini?" Teriakku dengan semangat dan menyengir lebar membuat mata kecil ku semakin mengecil. Para pekerja pria di restoran pun menjawab sapaan ku dengan kompak berbeda dengan para pekerja wanita yang berdecak kesal karena suara merdu ku. Mereka memang selalu sirik padaku.

"Ck, wanita perusuh ini datang lagi." Aku menoleh kearah suara Joy dari balik meja bar, aku pun mendekati nya dan duduk di meja bar memperhatikan nya yang tengah mengeringkan gelas-gelas.

"Tentu saja aku datang, Joy. Aku bekerja disini, apa kau lupa?" Ucapku dengan polosnya yang di balas tatapan tajam dari nya, aku pun membalas tatapan nya dengan senyuman lebar ku.

"Kim Yeri, alasan apa lagi yang ingin kau pakai hari ini?" Aku memudarkan senyuman ku dan berdiri langsung di hadapan manager ku yang sangat pelit senyum ini.

"Apa kau terlambat karena membantu seekor kucing melahirkan lagi?" Tanya manager ku dingin membuat ku terkekeh salah tingkah.

"Kali ini aku jujur Mrs. Jung, aku terlambat karena motor ku mogok." Jawab ku membuat Mrs. Jung menatap ku semakin tajam.

"Kau masih berbohong, Kim Yeri. Aku tau kegiatan mu di pagi hari. Dan ingat, kau tidak punya motor tapi sepeda. Ganti pakaian mu dan bekerja seperti biasa." Ucapnya membuat ku tercengang menatap nya, darimana ia tau pekerjaan ku sebagai pengantar susu? Aku tidak pernah mengatakan nya pada siapapun kecuali sahabat ku, Na Jaemin. Tidak mungkin Jaemin mengatakan ini pada Mrs. Jung bukan? Memang mereka saling kenal?

Tanpa memikirkan nya lagi aku pun langsung ke loker ku, mengganti pakaian ku dengan pakaian kerja dan bersiap-siap untuk memulai bekerja menyapa para pelanggan dengan senyum seindah mungkin.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang