Mereka tiba di Korea pagi menjelang siang, untung saja mereka mendapatkan tiket penerbangan terakhir menuju Korea, jadi masih bisa mempercepat waktu untuk tiba di Korea.Suga sudah menganggap orangtua Jungkook adalah orangtuanya sendiri, apalagi Ibu Jungkook yang sangat dekat dengannya. Jika mendengar Ibu Jungkook sakit atau terkena musibah pasti ia menomorsatukan Ibu Jungkook, ia harus memastikan nya sendiri keadaan Ibu Jungkook agar perasaan nya tenang dan pekerjaan nya berjalan dengan lancar tanpa ada suatu pikiran yang membuat nya kacau.
Yena yang hanya diam saja selama perjalanan pun memikirkan apa yang harus ia lakukan ketika bertemu dengan keluarga Suga, ia tidak tahu asal usul Suga, ketika sekolah mereka pun tidak akrab dan tidak mengetahui keluarga dan orangtua Suga.
"Kita tunggu Jungkook disini." Ucap Suga menghentikan langkahnya dan menuggu Jungkook yang akan menjemput di terminal tiga, Yena menunduk melihat tangannya yang berada di genggaman tangan Suga. Selama perjalanan dari New York menuju Korea tangan Suga selalu menggenggam nya dengan erat.
Sebuah mobil berhenti di dekat Suga dan Yena, sang pengemudi keluar dengan setelan formal nya membuat Yena terperangah ketika melihat Jungkook yang tengah tersenyum pada Suga, ia menahan nafas dan tanpa sadar mencengkram erat tangan Suga.
"Bagaimana New York?" Tanya Jungkook setelah memeluk singkat Suga, Jungkook mengalihkan tatapan nya kearah Yena yang masih menatapnya kagum. Suga yang mengerti tatapan bertanya Jungkook pun tersenyum miring.
"Choi Yena. My girlfriend." Ucap Suga dengan percaya diri lalu merangkul pinggang Yena mesra, Yena pun membulatkan matanya terkejut, Jungkook juga menaikkan kedua alisnya terkejut. Ia cukup terkejut dengan ucapan Suga, karena Suga mengenalkan seorang wanita padanya bukan pria lagi.
"Wow. Selamat kalau begitu." Ucap Jungkook dengan ragu, ia mengusap tengkuknya canggung.
"Kita berangkat sekarang." Ucap Suga lalu membukakan pintu belakang untuk Yena, Yena pun langsung masuk dan di ikuti Suga selanjutnya membuat Jungkook membulatkan matanya terkejut.
"Hei, kau pikir aku supir mu! Koper kalian bahkan belum di masukkan ke bagasi!" Suga menurunkan kaca jendela agar bisa melihat dan mendengar suara Jungkook dengan jelas.
"Kami lelah, Jungkook. Tolong bantu masukkan setelah itu kita pergi ke rumah sakit." Ucap Suga dengan santai lalu menutup jendela mobil, membiarkan Jungkook mengumpat kesal di luar.
"Kau tidak sopan. Dia sudah baik menjemput kita." Ucap Yena memperhatikan Jungkook yang tengah memasukkan koper nya ke dalam bagasi.
"Aku sudah lama tidak menyuruh nya. Kami memang biasa seperti ini, saling menyuruh." Ucap Suga seraya memainkan ponselnya dengan santai, Yena menatap Suga tak percaya.
"Aku akan membalas mu, sialan." Umpat Jungkook ketika masuk ke dalam mobil, Suga tertawa kecil dan Yena meringis gugup.
"Maafkan aku yang sudah merepotkan mu, Jeon Jungkook." Ucap Yena merasa bersalah membuat Suga mendelik tajam kearah nya dan Jungkook tersenyum lebar pada Yena.
"Jungkook saja. Kau tidak merepotkan, tapi pria disamping mu yang merepotkan." Ucap Jungkook menyindir Suga lalu menjalani mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Selain tampan dia baik hati juga." Suga menatap Yena tak suka ketika mendengar ucapan wanita itu yang memuji Jungkook.
"Jangan memuji pria lain di depan ku, Lovely." Desis Suga di telinga Yena, Yena pun menjauhkan kepalanya dari Suga dan menatap Suga dengan sinis.
"Kau kan di samping ku, bukan di depan ku." Ketus Yena membuat Jungkook terbahak-bahak ketika mendengar nya.
"Spesies seperti istriku ternyata bertambah satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Storie d'amore"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...