Selamat pagi di hari Kamis!!!!!
Selamat sahur dan berpuasa guys!!!!
Don't forget to Vote Comment and Share.
.
.
.
.
."Yena, kenapa kau diam disini?" Aku, tentu saja Suga dan Yeri langsung terkejut ketika mendengar suara Jungkook. Aku langsung menghapus air mataku dengan cepat, aku merasa tatapan terkejut Suga dan Yeri bukan mengarah pada Jungkook tapi padaku. Jungkook memberikan tatapan bingung padaku dan kedua orang di belakang ku secara bergantian.
"Yena." Aku mendengar suara pelan Yeri menyebut namaku, suara pelan yang sangat menyedihkan untukku. Mungkin saja ia merasa bersalah padaku, aku tidak marah pada Yeri. Untuk apa aku marah padanya?
"Aku ingin mencari Hyerim, dia tadi meminta cokelat padaku." Ucapku beralasan pada Jungkook dan aku melihat nya mengerutkan kening bingung.
"Kupikir tadi Hyerim sudah menemui mu." Ucap Jungkook dengan ragu, ia mengintip ke belakang tubuhku, mungkin melihat Suga dan Yeri.
Sebelum aku membalas ucapan Jungkook, orangtuanya sudah datang mengajak makan malam, di ikuti Jeongsan dan Hyerim yang tak lama muncul dari arah belakang.
"Ayo Bibi Yena." Ajak Hyerim menggandeng tanganku ke meja makan, aku mendongak menatap Yeri yang masih memberikan tatapan merasa bersalah padaku, ia terlihat masih terkejut dan aku tersenyum tipis padanya. Aku tidak berniat untuk menatap Suga, sebisa mungkin aku menolak tatapan nya.
Aku duduk di samping Hyerim dan Suga ikut duduk di samping ku tanpa bicara. Ibu Jungkook dan Hyerim terus mengajakku bicara dan tentu saja aku menjawab nya dengan biasa, aku ini artis, aku pintar berakting, hal seperti ini begitu mudah bagiku.
Aku menurunkan tangan kiri ku dari atas meja ketika Suga hendak menyentuh nya, dia ingin menggenggam tanganku, tentu saja aku menolak nya.
"Paman, Bibi. Malam ini aku akan mengunjungi rumah orangtuaku, mereka menyuruhku pulang saat tahu aku ada di Korea, aku tidak akan menginap disini. Makasih sudah berbaik hati menerima ku disini." Ucapku setelah kami selesai makan malam, aku menatap semua orang kecuali Suga.
"Kenapa tidak besok pagi saja?" Tanya Ibu Jungkook terlihat tidak rela aku mengatakan hal itu, aku pun tersenyum singkat menanggapi nya.
"Lusa nanti kami kembali ke New York. Aku merindukan orangtuaku, aku jarang sekali pulang. Aku takut mereka mengutukku menjadi batu." Ucapku di selipi gurauan yang aneh tapi berhasil membuat orangtua Jungkook tertawa.
"Kau ini bisa saja."
"Apa Bibi akan kembali kesini?" Aku menoleh kearah Hyerim ketika ia bertanya, aku pun mengusap rambut nya dengan lembut.
"Bibi akan kembali dan membawakan mu cokelat yang banyak lagi, tenang saja." Jawabku membuat nya langsung memberikan pelukan hangat padaku dan Jeongsan mencibir tingkah kembaran nya, aku pun terkekeh pelan. Aku menyukai anak kembar ini.
Setelah makan malam dan membantu Ibu Jungkook dan Yeri membersihkan meja makan, aku langsung kembali ke kamar untuk bersiap-siap, aku sangat ingin pergi dari rumah ini, lebih tepatnya pergi dari Suga secepat mungkin walaupun nanti aku akan bertemu dengan pria itu lagi di New York.
Aku mengganti pakaian setelah memesan taksi, untung saja pakaian dan peralatan yang kubawa dari New York belum aku keluarkan semuanya, jadi aku sangat cepat ketika berkemas.
Ketika keluar dari kamar mandi aku melihat Suga baru saja masuk ke dalam kamar, ia langsung mendekati ku dengan tatapan penuh arti dan aku tidak memperdulikan nya. Aku memilih mengambil ponsel di nakas untuk melihat keberadaan taksi yang ku pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Roman d'amour"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...