13.2

7.4K 934 66
                                    

Tepatin janji kan kan kannnnnnn

Belum malem malahan masih sore, takut lupa aja makanya up sekarang wkwkwk

Aku mau tanya dong sama kalian, cerita ini mau alur nya lambat tapi part nya banyak atau alur nya cepet  tapi part nya dikit???
Soalnya aku mau coba alur lambat biar ngga ke skip mulu tiap part nya. Coba respon yaaa.....

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.
.

Yeri POV

"Yeri, Jungkook menunggu mu di bawah. Kau akan—"

"Biarkan saja." Potong ku dengan singkat, aku mendengar suara helaan nafas Ibu ku lalu mendengar suara pintu tertutup. Aku melihat Ibu ku lewat cermin yang tengah mendekati ku.

"Ada apa, Yeri?"

"Ada apa, apanya?" Tanya ku balik seraya fokus dengan lipstick yang kupakai, mengabaikan Ibu ku yang tengah berdiri dengan tangan yang berlipat di depan dada nya memperhatikan diriku.

"Mama perhatikan, ini sudah satu minggu kau mengabaikan Jungkook. Kalian bertengkar?" Ucap Ibu ku dengan nada penuh penasaran, aku hanya melirik nya saja.

"Tidak."

"Kalau begitu kau sedang merajuk padanya?" Tanya nya membuat ku melengos malas.

"Tidak juga."

"Dan kalau begitu kau—"

"Mama, stop! Jika kau penasaran kau tanyakan saja padanya langsung." Potong ku dengan kesal, Ibu ku pun terbungkam ketika mendengar ucapan kasar ku.

"Maaf, tapi aku hanya sedang malas bertemu dengan nya. Mama bisa katakan padanya jika aku masih tidur." Ucapku merasa bersalah ketika melihat raut wajah nya yang terkejut.

"Tapi Jungkook menjemput mu karena ingin mengurus acara pernikahan kalian, ia datang bersama Ibu nya juga di bawah." Ucap Kakak sepupu ku, Yuri yang sudah berdiri di dekat pintu membuatku menoleh kearah nya terkejut, aku pun menoleh kearah Ibu ku untuk meyakini ucapan Yuri dan Ibu ku mengangguk membenarkan.

"Aku akan turun ke bawah lima menit lagi." Ucapku pasrah, Ibu ku pun pamit untuk turun ke lantai bawah, sementara Yuri masuk kedalam kamarku dan duduk di single sofa tempat ku biasa membaca. Aku pun melangkah menuju lemari pakaian ku dan mengambil dress polos tanpa lengan berwarna merah maroon, hanya ingin memakai pakaian yang pantas untuk bertemu dengan Ibu Jungkook, aku tidak ingin membuat nya malu memiliki calon menantu seperti diriku jika memakai pakaian yang tak pantas.

"Kenapa kau seperti itu pada Ibu mu? Ia terkejut, bagaimana jika ia memiliki penyakit jantung lalu kau berkata kasar seperti itu padanya?" Ucap Yuri membuat ku terdiam di depan lemari yang baru saja ku tutup.

"Aku hanya refleks saja, aku pun tau kalau aku salah." Ucapku kemudian melangkah masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaian ku, setelah selesai keluar dan kembali duduk di meja rias.

"Kau sedang bertengkar dengan calon suami mu? Ia terlihat tampan, aku seperti pernah melihat nya tapi aku lupa melihat nya dimana." Ucap Yuri tanpa menoleh kearah ku karena fokus dengan majalah yang memang selalu tersedia di meja coffee ku.

"Oh Tuhan! Apa ini adalah— Yeri! Calon suami mu adalah Jeon Jungkook yang ini?!" Aku menoleh kearah Yuri yang tengah menunjukkan majalah yang ia baca padaku, terlihat disana Jungkook bersama dengan Suga tengah berpose dengan wajah datar nya, terlihat seperti di acara award, di tengah mereka pun ada seorang wanita yang pernah kulihat di Club Taeyong waktu itu. Aku berdecak kesal ketika melihat wajah datar nya disana, seketika kejadian minggu lalu terlintas di benak ku.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang