18.1

7.2K 926 43
                                    

Back again guys!!!!!!!

Udah lama kaya nya aku ngga up, khusus hari ini dehh aku akan double up, soalnya ini aku bagi jadi dua part. Seneng ngga????

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.

"Orangtua kita?" Ucapku dengan nada sedikit tinggi, Jungkook menatap ku bingung lalu mengangguk singkat sebagai jawaban nya. Ia mendekat kearah dashboard mobil, membuka dan mengambil kotak kacamata milik nya.

"Kau tidak bilang padaku jika kita akan makan malam dengan—"

"Sekarang kau tau bukan?" Potong nya seraya memberikan ku kacamata bulat dan bening milik nya, aku menatap nya dan kacamata itu secara bergantian, Jungkook berdecak kesal lalu memasangkan kacamata nya padaku saat aku tak kunjung memakai kacamata milik nya.

"Milik siapa? Suga atau dirimu?" Tanyaku seraya membuka ikatan rambut yang ku pakai, membiarkan rambut ku tergerai lurus ke bawah dan menyisir nya dengan jemari tangan ku untuk terlihat rapih.

"Suga." Jawab nya singkat membuat ku berhenti menyisir dan menoleh kearah nya dengan tatapan tak suka, langsung saja aku melepaskan kacamata yang kupakai dan melempar nya kearah Jungkook, terjatuh begitu saja di dekat kaki nya.

"Kenapa kau melempar nya, bodoh." Ucap nya seraya mengambil kacamata yang ku lempar.

"Aku tidak mau memakai barang kekasih homo mu itu." Ketus ku dan langsung saja keluar dari mobil nya dengan perasaan kesal. Jungkook pun ikut keluar dari mobil nya dan melangkah menghampiri ku dengan tatapan tajam nya.

"Pakai, Yeri." Titah nya memberikan kacamata itu lagi kearah ku, aku pun mengabaikan nya memilih untuk melipat kedua tangan ku di depan dada dan mengalihkan tatapan ku kearah lain. Aku mendengar Jungkook mendengus kesal lalu merasakan kedua pundak ku di tarik untuk menghadap kearah nya.

"Jungkook, aku tidak ing—"

"Pakai hingga acara ini selesai. Aku tidak bisa melihat wajah sembab mu seperti ini." Ucap nya menghentikan ucapan ku lalu memakai kan kacamata milik kekasih nya padaku, dengan terpaksa aku pun menurut. Ia tersenyum singkat dan merangkul pundak ku sedikit meremas pundak ku dengan lembut, ia menarik ku untuk melangkah masuk ke dalam restoran. Kami pun masuk ke dalam restoran Eropa yang lumayan terkenal di Korea dengan kemewahan nya. Mungkin hanya dekorasi restoran ini saja yang terlihat mewah, jika makanan yang mereka berikan porsi nya banyak mungkin aku akan menyukai tempat ini, percuma jika dekorasi mewah tapi yang mereka sajikan untuk porsi anak kucing.

Kami melangkah masuk kedalam dan di antar seorang pelayan menuju meja yang sudah di pesan atas nama keluarga Jungkook, terlihat di sana sudah ada orangtua ku dan Jungkook, mereka tersenyum ketika melihat kedatangan kami berdua. Aku pun menyapa mereka semua dengan sopan lalu duduk di samping Jungkook.

"Kenapa kalian lama sekali?" Tanya Ibu Jungkook ketika kami selesai memesan makanan, aku dan Jungkook saling menoleh kearah Ibu Jungkook.

"Jam makan malam pun belum di mulai, Mama. Intinya kita tidak terlambat, bukan?" Ucap Jungkook dengan datar membuat ku menatap nya tajam ketika mendengar ucapan tak sopan nya, aku pun memukul lengan nya dengan kesal, ia mendelik tajam kearah ku.

"Maaf, Bibi Jeon. Jungkook menjemput ku dirumah sakit, tadi aku sedang bersama Jaemin." Ucapku dengan sopan tidak seperti anaknya yang tidak tau sopan santun.

"Jungkook memang selalu menyebalkan seperti itu, Yeri. Kau sabar saja dengan calon suami mu yang kekanakan itu." Ucap Ibu Jungkook dengan nada menyindir membuat semuanya tertawa kecuali diriku dan Jungkook yang mendelik sinis kearah Ibu nya.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang