Hai guys back again!!!!
Maaf telat up, aku pergi dari siang dan baru pulang sekarang, sinyal pun lagi kurang ajar. Maaf baru up sekarang, yang penting up kan ya.
Buat yang teror nyuruh up cepet maaf juga aku emang ngga bisa up di weekdays, aku udah bilang sebelumnya bukan? Aku up pasti di WEEKEND bukan di WEEKDAYS, tuh aku caps lock biar tau dan ngerti wkwkwk
Yang sabar nunggu cerita ini aku mengucapkan terimakasih kepada kalian dan untuk siders juga makasih udah sabar nunggu cerita ini, tapi bisa kali vote nya, jempol nya pada ngga kapalan selamanya kan?? Wiwiek
Don't forget to Vote Comment and Share.
Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.Author POV
Satu tahun kemudian.
Suga melangkah dengan cepat menuju Apartment Jungkook setelah mendapatkan panggilan dari Ibu Jungkook, ia langsung membuka pintu Apartment Jungkook dan tersentak ketika melihat sekeliling Apartment Jungkook.
"Oh shit! Apa yang di lakukan si bodoh itu." Gumam Suga tak percaya dengan tatapan ngeri kearah botol-botol minuman alkohol yang kosong, pecahan kaca dan keadaan Apartment yang berantakan parah. Suga melangkah menuju kamar Jungkook dengan langkah lebar nya, ia melihat Jungkook tengah duduk di lantai bersandar pada ranjang tak memperdulikan Ibu nya yang tengah menangis memohon pada anak nya.
"Kenapa kau jadi seperti ini?" Jungkook dan Ibu nya menoleh kearah Suga, Jungkook mengalihkan tatapan nya kearah lain dan Ibu nya berdiri mendekat pada Suga, Suga langsung merangkul pundak Ibu Jungkook.
"Mau sampai kapan kau seperti ini?" Tanya Suga lagi membuat Jungkook tersenyum miring dan mendengus geli, ia melirik sinis pada Suga.
"Apa peduli mu? Bukankah kau seharusnya senang jika aku seperti ini?" Ucap Jungkook dengan dingin tatapan nya sayu karena terlalu banyak minum, Ibu Jungkook menangis di pelukan Suga.
"Aku tidak ingin anak ku seperti ini." Bisik Ibu Jungkook di sela-sela tangisan nya, Suga mengeraskan rahangnya.
"Bibi, sebaiknya tunggu di luar. Aku akan bicara pada Jungkook." Ucap Suga di balas anggukkan kepala dari Ibu Jungkook lalu Ibu Jungkook pun keluar dari kamar Jungkook, membiarkan Jungkook bersama dengan Suga. Suga menutup pintu kamar Jungkook dan melangkah mendekat kearah Jungkook yang masih menunduk ke bawah.
"Kau lebih parah daripada dulu." Celetuk Suga menatap penampilan Jungkook ngeri.
"Karena dulu aku lebih memilih untuk mengakhiri hidup ku daripada minum seperti ini." Ucap Jungkook dengan senyuman pahit tersungging di bibirnya, Suga mengangkat kedua bahunya.
"Setidaknya kau tidak bunuh diri dari atas tebing lagi."
"Bukankah lebih baik seperti itu? Kalian hanya perlu mengurus pemakaman ku saja dan tidak berurusan dengan bajingan seperti diriku lagi." Ucap Jungkook dengan nada penuh penekanan, Suga mengangkat salah satu alisnya dan mendengus geli.
"Dan akhirnya kau mengaku jika kau bajingan, aku bangga dengan itu." Ucap Suga dengan sinis dan Jungkook diam tak menjawab, Suga menghela nafasnya sebelum kembali berbicara.
"Kau ingin melihat Ibu mu terus menangis seperti tadi? Ini sudah satu tahun, kau tidak bisa terus seperti ini. Pikirkan orang-orang di sekitar mu, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri saja. Bukan hanya kau yang menderita disini." Ucapan Suga membuat Jungkook semakin bungkam, ia merasa pasrah dengan keadaan nya yang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Romance"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...