38

9.2K 935 145
                                    

Back again!!!!!

Masih ada yang nunggu cerita ini??? Atau sudah bosan???

Part ini WARNING!!!!
Pada ngerti kan kalo ada kata warning?? Walaupun ngga banyak anak cimit tetep jangan pada bandel yaa, udah aku ingetin berulang kali dan pada seneng juga pasti kalo ada kata warning wkwkwk

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.

Author POV

"Apa kita bisa bicara?" Yeri terkesiap kaget ketika mendengar suara Jungkook ketika ia masuk ke dalam rumah, Jungkook bersandar di dekat pintu, menunggu Yeri dari dalam. Yeri menelan saliva nya gugup sebelum mengangguk setuju.

"Di kamar ku saja." Ucap Yeri dengan terbata-bata, Jungkook menaikkan kedua alisnya membuat Yeri meringis salah tingkah.

"Kita bicara di kamar ku." Ucap nya lagi dan di balas anggukkan singkat dari Jungkook, Jungkook mempersilahkan Yeri untuk jalan lebih dulu, Yeri pun melangkah menuju kamar nya di ikuti Jungkook dari belakang, mata nya mencari keberadaan dua anaknya tapi tidak ia temui di manapun dan ketika naik ke lantai atas ia mendengar suara teriakan antusias Hyerim dari dalam kamar kedua anaknya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Yeri ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar nya, Jungkook menutup pintu dan menguncinya membuat Yeri semakin gugup, pasalnya ini pertama kalinya mereka bicara hanya berdua di dalam ruangan yang tertutup dan tidak ada siapapun selain mereka. Jungkook membalikkan tubuhnya lalu melangkah mendekat kearah Yeri yang masih diam berdiri menunggu nya.

Jungkook berdiri di hadapan Yeri dengan tatapan datar nya membuat Yeri menahan nafasnya ketika Jungkook hanya diam memandangi nya, jari jemari nya saling bertautan di belakang tubuh nya, ia benar-benar gugup sekarang.

"Kenapa hanya diam? Apa kau tidak—"

"Ssst." Potong Jungkook seraya menaruh jari telunjuk nya di depan bibir Yeri, menyuruh Yeri untuk diam dan Yeri pun mengikuti nya, ia menatap jari telunjuk dan mata Jungkook secara bergantian dengan ekspresi bingung nya. Jungkook menggeser jari nya ke pipi Yeri, menangkup wajah Yeri dengan ke lima jari tangan kanan nya, Yeri menahan nafas ketika merasakan hangat nya telapak tangan Jungkook menempel di pipi dingin nya, Jungkook mempersempit jarak mereka berdua.

"J-jungkook, apa yang—"

"Aku merindukan mu, Yeri." Potong Jungkook lagi dengan kalimat yang membuat Yeri tak bisa berkutik, ia menatap Jungkook terkejut. Jungkook mempersempit jarak wajah mereka, menekan pipi Yeri dan membawa tangan lainnya di punggung Yeri memberikan usapan lembut di sana, Yeri menghela nafas berat nya ketika nafas Jungkook menerpa wajah nya, saling beradu dengan nafas nya.

"Aku merindukan mu, Yeri. Sangat merindukan mu." Bisik Jungkook di depan bibir Yeri, kening dan hidung mereka menyatu. Yeri dengan refleks memegang pinggang Jungkook ketika bibir Jungkook mendarat di bibirnya, memberikan kecupan singkat di bibirnya. Matanya masih saling menatap dengan Jungkook, menatap penuh kerinduan.

Jungkook menempel kan bibir nya lagi di bibir Yeri membuat Yeri perlahan memejamkan matanya merasakan kelembutan bibir Jungkook yang menyapu bibir nya, Jungkook mulai melumat bibir Yeri dengan perlahan, ia menatap mata Yeri yang tertutup dengan alis yang menyatu. Ia siap menerima dorongan penolakan Yeri tapi Yeri tidak melakukan nya, Yeri melakukan yang sebaliknya, wanita itu menerima nya.

Jungkook memindahkan posisi tangan kanan nya ke tengkuk Yeri memberikan sedikit dorongan di sana agar ia bisa memperdalam ciuman nya, Jungkook semakin dalam melumat bibir Yeri, ia menghisap bibir atas dan bibir Yeri dengan lembut memberikan gigitan kecil di bibir bawah Yeri, ia semakin menempelkan tubuhnya pada Yeri membuat jarak keduanya tidak ada sama sekali. Jungkook mulai memejamkan matanya dan terus melumat bibir Yeri tanpa henti, ciuman nya mulai tergesa-gesa ketika Yeri mulai membalas nya dengan perlahan.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang