Kembali lagi untuk up di hari Sabtu!!!!!
Siapa yang nunggu cerita ini??? Banyak yang pada teror untuk up di komen dan di dm, nih aku up lagi nihh, seneng ngga???
Sebenernya aku ngga bisa up minggu ini, tapi aku usahain dan part ini ngetik dalam waktu tiga jam doang, tiga jam tapi bikin aku nangis pas ngetik.
Pada komen anak nya Jungri itu namanya Jeongsan, who is Jeongsan? Aku ngga tau siapa itu Jeongsan.
Don't forget to Vote Comment and Share.
Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.Ini memang benar-benar sudah berakhir.
Aku menatap kosong kearah kertas di tangan ku, kertas yang seharusnya tidak pernah ada di dalam hidup ku.
Surat penceraian ku dan Jungkook.
"Jika kau tidak ingin menandatangani nya, tidak apa-apa, Yeri. Ini keputusan mu." Ucap Jaemin di samping ku, aku menoleh kearah nya sekilas dan kembali menatap surat penceraian ku dan Jungkook lagi.
"Tidak, Jaemin. Hanya saja— kenapa kau bisa menyiapkan ini dengan cepat?" Ucap ku dengan lemah sekaligus tak percaya, aku merasakan usapan lembut di pundak ku.
"Aku meminta bantuan teman ku yang memang bekerja di bidang hukum, sejak Hayoung datang aku sudah melakukan nya bersama Suga." Ucap nya menjelaskan membuat ku menoleh kearah nya sepenuhnya, memberikan tatapan sendu dan penuh haru.
"Kenapa kau menyiapkan ini untuk ku? Kenapa kau bersusah payah melakukan ini, Jaemin?" Jaemin memutar tubuhku dan menangkup wajah ku dengan kedua tangan nya, ia tersenyum lembut.
"Karena aku menyayangimu, aku tidak bisa melihat mu tersakiti lagi hanya karena seorang pria." Ucap Jaemin dengan tulus, aku pun menarik nya ke dalam pelukan ku, melingkarkan kedua tangan ku di leher nya dan bersandar di pundak nya. Jaemin mengusap punggung ku dengan lembut dan menenangkan.
Tapi apa aku yakin aku bisa meninggalkan Jungkook? Kenapa sekarang aku merasa tidak yakin dan sangat membutuhkan nya? Kenapa di hati ku sedikit tak rela jika aku meninggalkan Jungkook? Kenapa pernikahan kami hanya bertahan beberapa bulan? Dan kenapa Jungkook tidak bisa mencintai ku?
"Tentukan keputusan mu, jika kau sudah—"
"Aku butuh waktu, satu minggu." Ucap ku tanpa sadar, Jaemin menjauhi tubuhnya dan menatap ku penuh tanya.
"Itu terlalu lama, untuk apa? Jangan bilang kau ingin memberikan Jungkook kesempatan." Ucap nya dengan cepat dan tajam, aku menatap Jaemin takut.
"Apa itu salah? Aku merasa kejadian ini membuat nya shock dan jadi bersikap seperti itu." Ucap ku yang seperti nya benar-benar membuat Jaemin marah, ia menghembuskan nafas kasar nya dan berdiri dari duduk nya menjauh dari ku.
"Dengan berkata kasar padamu? Dia suami mu, jika dia memang mencintai mu dia tidak mungkin melakukan itu padamu, istrinya sendiri." Ucap Jaemin dengan nafas menggebu membuat ku bungkam seketika, Jaemin benar, jika Jungkook mencintai ku ia tidak mungkin melakukan itu padaku.
"Kau benar, Jungkook tidak mencintai ku." Lirih ku seraya menunduk dalam, aku mendengar Jaemin mendesah berat.
"Aku melakukan semua ini untuk membuat nya sadar juga, Yeri. Bajingan itu sudah menyia-nyiakan orang yang salah." Ucap Jaemin penuh penekanan, aku mengangkat kepalaku dan menatap Jaemin sendu. Ia berdiri di hadapan ku seraya mengusap kepala ku dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Romance"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...