28.2

6.4K 849 120
                                    

Back again guys!!!!!!!!

Ini bukan malem minggu kan ya, kok aku malah up malam ini si? Wkwk

Aku mau tanya, apa udah ada yang bosen sama cerita ini? Kalo udah nanti aku langsung tamatin di part ini biar gantung aja gitu(kidding guys) wkwk

Aku rencana mau revisi semua cerita ku, jadi mohon maaf untuk ketidaknyamanan kalian yaa kalo notif ku mengganggu.

Langsung cusss baca part ini aja, ok??

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.

Author POV

Yeri memutuskan untuk pergi ke taman yang biasa ia kunjungi bersama Jaemin ketika bersedih, saat ini ia membutuhkan Jaemin, Jaemin yang selalu pernah ada untuk nya tapi Jaemin tak kunjung datang ketika Yeri sudah meminta nya untuk datang.

Setelah cukup jauh mengendarai mobil dari restoran tadi, Yeri menghentikan mobilnya di pinggir jalan untuk menghubungi Jaemin, tidak peduli dengan air mata dan isakan nya yang terus keluar, ia terus menghubungi Jaemin sampai Jaemin mengangkat nya.

"Yeri, ada apa?" Ketika mendengar suara Jaemin ia semakin terisak dan tak bisa berbicara membuat Jaemin yang berada di Apartment nya membulatkan matanya terkejut dan khawatir.

"Yeri, kenapa kau menangis? Katakan padaku, ada apa dan kau dimana?" Ucap Jaemin dengan panik seraya mengambil jaket di dalam kamar nya dan bertemu dengan Dahyun yang baru saja keluar dari kamar mandi, Dahyun mengerutkan keningnya ketika melihat Jaemin tengah panik.

Yeri menggigit bibir nya untuk menahan isakan nya.

"Jaemin, aku membutuhkan mu." Ucap Yeri dengan usaha nya untuk bisa berbicara, Jaemin yang mendengar itu semakin khawatir, jantung nya berdegup kencang takut jika terjadi sesuatu pada Yeri.

"Kita bertemu di taman biasa. Aku akan kesana dengan cepat." Ucap Jaemin lalu memutuskan panggilan nya, ia pun segera melangkah keluar kamar tapi Dahyun menahan lengan nya agar tidak keluar dari kamar.

"Ada apa? Kau terlihat panik." Tanya Dahyun penasaran, Jaemin meringis salah tingkah ketika ia hampir melupakan keberadaan Dahyun di Apartment nya.

"Aku harus bertemu Yeri. Ku harap kau tidak marah, ia membutuhkan ku." Ucap Jaemin dengan takut-takut, ia takut menyinggung perasaan Dahyun jika menyangkut soal sahabat nya. Ia melihat tubuh Dahyun mematung dan itu membuat nya semakin takut.

"Pergilah." Ucap Dahyun pelan seraya melepaskan genggaman nya, Jaemin yang melihat raut wajah datar Dahyun pun semakin takut.

"Dahyun, ini benar-benar penting. Aku harus—"

"Ya, pergilah." Potong Dahyun mengusir nya lagi, Dahyun memutar tubuhnya untuk kembali ke kamar mandi tapi Jaemin menahan langkah nya dengan cepat.

"Dahyun, aku—"

"Aku membutuhkan mu juga disini, aku sakit! Jika kau lebih memilih wanita itu maka pergilah, karena aku akan kembali ke Apartment ku." Potong Dahyun lagi dengan tajam, ia menatap Jaemin dengan marah dan kecewa. Jaemin pun melupakan itu juga, ia lupa jika Dahyun sakit dan ia sebagai dokter merawat Dahyun di Apartment milik nya.

"Tidak, jangan pergi. Aku akan tetap disini dan bicara pada Yeri jika aku tidak bisa bertemu dengan nya." Ucap Jaemin dengan nada putus asa, ia mendekati Dahyun yang tengah menatap nya merasa bersalah. Dahyun pun merasa ia egois jika melarang Jaemin pergi.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang