39.1

8.3K 910 108
                                    

Back again di hari sabtu!!!!

Udah pada liburan ya?? Ini aku up untuk menemani liburan kalian di akhir tahun.

Aku minta maaf karena Sabtu dan Kamis kemarin aku ngga update, aku masih sakit dan tangan aja ini masih lemes untuk ngetik.

Makasih juga buat yang udah ucapin ke aku, doakan aku sehat terus biar bisa up cepet lagi. Aku lagi di landa sakit musiman dan sakit hati soalnya wkwkwk

Kalau ada typo yang bertebaran di part ini mohon di maklumi yaa.

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Daniel memarkirkan mobilnya di halaman rumah Yeri, Hyerim dan Jeongsan langsung masuk ke dalam rumah meninggalkan Yeri dan Daniel. Setelah makan malam bersama Daniel tadi, Hyerim langsung meminta untuk pulang membuat Yeri mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Daniel karena putri nya terus merengek meminta pulang.

"Terimakasih untuk makan malam nya, Daniel." Ucap Yeri ketika Daniel sudah berada di hadapan nya, berdiri di dekat mobil Daniel.

"Tidak masalah, aku senang makan malam dengan mu dan anak-anak." Balas Daniel dengan senyuman tipis di bibir nya, Yeri merasa canggung, ada perasaan yang mengganjal di hatinya ketika berbicara dengan Daniel dan itu membuat nya sedikit tidak nyaman.

"Ada yang ingin kau bicarakan?" Yeri mengerjap ketika mendengar pertanyaan Daniel, ia menatap Daniel dengan gugup.

"Aku bingung ingin memulai darimana, tapi-" Yeri menghentikan ucapan nya ketika merasakan genggaman erat di tangan kanan nya, ia menatap tangan Daniel yang menggenggam tangan nya lalu kembali menatap kedua mata Daniel dengan tatapan terkejut.

"Yeri, jujur. Aku merasa sangat takut kehilanganmu sekarang, sosok mu sudah terlalu jauh masuk ke dalam hatiku. Setelah pria itu datang di antara kita, aku merasa aku harus memperjuangkan mu tanpa memikirkan keberadaan nya, aku begitu mencintaimu. Perlu kau tahu itu." Yeri tertegun mendengar setiap kalimat Daniel, jantung nya berdegup seketika, ia semakin takut sekarang.

"Kau merubah ku. Di awal pertemuan kita kau tahu sendiri jika aku tidak percaya dengan kata cinta, kau mengenali itu dengan sikap dan perhatian mu padaku hingga tanpa sadar aku memiliki perasaan itu untukmu." Lanjut Daniel dengan tatapan tulus mengarah pada Yeri, ia mengusap punggung tangan Yeri dengan lembut.

"Apa aku boleh egois? Aku tidak ingin kau pergi meninggalkan ku." Yeri terkesiap pelan ketika mendengar ucapan Daniel, ia mengingat perkataan Jungkook di kamar sebelum ia pergi bersama Daniel, ia membenarkan perkataan Jungkook sekarang dan ia bingung untuk menjawab.

"Daniel, aku-"

"Aku tahu aku tidak bisa memperjuangkan mu lagi, kau tidak bisa memilih antara aku dan dia, jika aku memaksa mu untuk memilih ku pun itu tidak mungkin, hati mu sudah milik Jungkook sepenuhnya. Aku menyadari itu selama kita dekat, jiwa mu memang bersama ku tapi tidak dengan pikiran dan hati mu, pikiran dan hati mu selalu tertuju pada Jungkook walaupun ia pernah menyakiti mu." Potong Daniel membuat Yeri lagi-lagi tertegun, matanya mulai memanas.

"Aku mencintai Jungkook sebelum kami di jodohkan dan menikah, cinta satu pihak itu yang terjadi padaku. Aku sudah mencoba untuk melupakan nya selama ini tapi aku tidak bisa, itu begitu sulit untukku." Ucap Yeri dengan jujur membuat Daniel tersenyum pahit pada dirinya sendiri, ia merasa sudah tidak ada harapan lagi dengan Yeri, bukan untuk menyerah tapi untuk mengalah. Yeri yang melihat perubahan wajah Daniel pun menggenggam kedua tangan Daniel dengan erat.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang