16

7.3K 912 87
                                    

Back again in the satnight!!!!!!

Untuk menemani malam minggu kalian yang kelam ini para jombs, aku up untuk kalian!!!!!!
Seneng ngga? Seneng ngga?????

Bagi yang punya pacar tapi stay dirumah aku juga up untuk kalian kok tenang aja wkwkwk

Yang nunggu mereka nikah tenang aja, penantian kalian akan segera terwujud kan beberapa part lagi.
Fake love ini adegan dewasa nya mau aku bedain dari cerita ku yang lainnya, mungkin aku mau cerita ini 21++ dan akan aku private atau mungkin di publish secara terpisah.

Jadi untuk dede dede emesh yang baru saja mendapatkan ktp tidak di perkenankan untuk membaca adegan itu.

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.
.
.

Yeri POV

Aku terbangun dan merasakan pegal di sekitar leher ku, merasa gerah dan sesak di dalam dekapan seseorang.

Tunggu, apa? Aku pun langsung membuka kedua mataku dan mengangkat wajahku untuk melihat siapa yang tengah mendekap tubuhku dalam pelukan yang hangat. Aku mengerjapkan mata ketika melihat Jungkook berada di hadapan ku, ia yang memeluk ku dengan mata yang masih terpejam dan menjadikan lengan nya sebagai bantal untuk ku, aku pun mengalihkan tatapan ku kearah lain, kami masih berada di ruang kerja ku dirumah sakit.

Nafas Jungkook menerpa wajahku saat wajah kami saling berhadapan, ia terlihat sangat pulas dalam tidurnya, dengan terpaksa aku pun membangunkan nya, mengingat hari sudah pagi.

"Jungkook, bangunlah." Bisik ku dengan suara serak, aku pun berdeham untuk menormalkan suara ku dan mencoba untuk membangunkan nya lagi, ia mengernyitkan dahinya terlihat terusik dalam tidur nyaman nya.

"Jungkook, kau tidak ingin bangun? Tubuhku pegal sem—"

"Biarkan aku tidur lima menit lagi, aku tidak pernah mendapatkan tidur senyenyak ini." Potong Jungkook dengan suara serak khas bangun tidurnya membuat ku merinding mendengar suara berat nya. Ia kembali menarik ku ke dalam pelukan nya dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk leherku, aku kembali merinding saat merasakan nafasnya menerpa leherku.

Aku tidak bisa fokus sekarang, seharusnya yang ku lakukan adalah mendorong dan membangunkan nya tapi tubuhku kaku dan tak bisa bergerak dalam pelukan nya, di satu sisi aku senang dan di sisi lain aku gelisah. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Mendorong nya atau merasakan kenyamanan dalam pelukan nya?

"Jam berapa sekarang?" Aku tersadar dari lamunanku saat mendengar suara serak nya di telinga ku, ia bergerak menjauhi wajahnya dari leherku dan menatap ku dengan mata yang menyipit melawan penerangan lampu ruang kerja ku.

"Aku tidak tau, seperti nya sudah pagi." Ucapku pelan terdengar seperti berbisik, sekarang Jungkook menatapku dengan tatapan biasanya, memindahkan tangan nya yang berada di pinggang ku ke wajahku merapihkan anak rambut yang menutupi pipi ku, aku hanya diam menatap nya saja.

"Jungkook—"

"Bisakah aku meminta satu hal dari mu?" Potong nya menatap mataku dalam, ucapan nya terdengar serius membuat ku mengernyit penasaran.

"Apa?"

"Jika nanti kita menikah, apa aku masih boleh berhubungan dengan Suga? Mengingat pernikahan kita hanya karena perjodohan orangtua kita saja." Deg! Ucapan nya membuat hatiku seperti terhantam sesuatu, aku hanya diam menatap nya tanpa ada ekspresi apapun, semua perasaan ku seolah terproses di dalam otak dan hatiku. Jungkook yang menyadari keterdiaman ku pun mengusap lembut pipi ku untuk menyadarkan ku, langsung saja aku mengalihkan tatapan ku kearah lain dan memilih untuk bangkit menjauh dari tubuhnya, aku menatap kaki ku yang tertutupi selimut, pantas saja kaki ku tidak merasakan dingin karena pendingin ruangan ku.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang