Back again guys!!!!!!
Pada seneng pasti ada motif cerita ini di malam minggu?
Kalian berterimakasih lah pada ujan, karena ujan aku ngga jadi jalan sama pacar ku di malam minggu, alhasil aku gabut dan memutuskan untuk update cerita ini.Sebenernya komen belum sampe 100++ tapi karena jungrime sangat spam, jadi komen nya lebih dari 100. Untuk jungrime jangan membuatku lelah scroll dan mengeja ucapan kamu itu, please 😢
Buat cerita Jaemin kemarin, tenang aja itu bukan cerita baru saat aku masih ngurus cerita'Fake Love'sama 'Teacher and I' kok, Anggap aja kemarin itu iklan dan kebetulan ada yang minta cerita Jaemin sendiri aja.
Sebenernya aku juga punya cerita One shoot tentang Jungri, ada beberapa yang aku bikin dan itu udah lama banget tapi masih tersimpan di draft aku. So, buat yang mau, silahkan respon.
Don't forget to Vote Comment and Share.
Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.Yeri POV
Aku mengernyit ketika cahaya matahari menusuk kedua mataku dan memaksa diriku untuk membuka mata, aku mengangkat kepalaku dari sandaran yang menjadi bantal ku selama tidur, aku menoleh ke sisi ku dan melihat Jungkook masih terlelap dalam tidur nya dengan tangan kanan yang menjadi bantal nya dan tangan kiri yang merangkul pundak ku dalam pelukan nya, ternyata yang menjadi bantal ku adalah pundak Jungkook, seingat ku ketika memutuskan untuk tidur kepala ku bersandar di jendela dan kaki menekuk ke bawah, bahkan saat ini posisi kursi kami seperti sofa bed, aku tidak tau kapan Jungkook mengubah kursi kami menjadi seperti ini, skat yang membatasi kami pun sudah tak ada lagi.
Aku menegakkan tubuh ku ketika melihat pramugari mendekat kearah kursi ku dan Jungkook, pramugari itu melirik kearah Jungkook lalu menatap kearah diriku dengan senyuman sopan nya.
"Selamat pagi, Nyonya. Apa anda ingin memesan sarapan sekarang?" Tanya nya menawari ku dengan mata yang sesekali melirik kearah Jungkook yang masih terlelap dalam tidurnya membuat ku sedikit kesal.
"Saya pesan dua orange juice, salad buah dan— apa ada sandwich katsu?" Ucapku dengan suara tenang berusaha untuk tidak menegur nya, ia mengangguk dan membalas ucapan ku dengan sopan.
"Kalau begitu aku pesan dua sandwich katsu. Sudah itu saja." Ucapku singkat karena malas berlama-lama dengan pramugari yang terus melirik genit kearah suami ku. Damn, suamiku!
"Baik akan saya ulang pesanan anda. Dua sandwich katsu, dua orange juice Dan satu salad buah. Apa ada tambahan? Mungkin, kopi hitam untuk suami anda." Ucap nya dan lagi-lagi melirik kearah Jungkook bahkan sekarang secara terang-terangan tersenyum malu di hadapan ku.
"Tidak, suami ku alergi kopi. Apa bisa cepat karena aku sudah sangat kelaparan." Kelaparan meninju wajah genit mu, lanjut ku dalam hati. Pramugari itu pun tersenyum seraya mengangguk pelan lalu pamit untuk menyediakan pesanan ku.
"Dan maaf, jangan pernah melirik kearah suami ku seperti tadi lagi. Itu sangat menggangu penglihatan ku." Ucapku sedikit menyindir nya dan ia hanya mengangguk pelan dan tersenyum malu lalu ia benar-benar pergi dari kursi kami, aku mendengus kesal dan menatap kearah Jungkook yang masih memejamkan matanya.
Aku ingin membangunkan nya tapi tak tega ketika melihat nya sangat pulas, sebelum berangkat ke Hawaii Jungkook memang sempat mengurus pekerjaan nya lebih dulu hingga dua jam sebelum kami berangkat menuju bandara, untung saja persiapan ke Hawaii sudah di siapkan Ibu kami berdua, aku percaya pada Ibuku jika masalah pakaian, aku pun tidak pintar juga dalam masalah pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Romance"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...