Back again guys!!!!
Telat up yaa?? Maaf, harusnya part ini aku update kemarin malem untuk menemani para jombs cuma aku lupa dan malah ketiduran.
Sengaja juga si up lama, kan komen kalian part kemarin blm sampe 100++, aku kan pernah bilang kalo komen 100++ aku up cepet.
Vote juga jomplang banget, yang baca 700++ tapi yang vote 200++, yang 500 itu pada kemana??? Jempol nya pada kapalan yaa?? Ck, dasar orang indo, malas memberi support wkwkwk
Ini part yang kalian tunggu tunggu!!!!!
Don't forget to Vote Comment and Share.
Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.Yeri POV
Inilah saatnya.
Hari dimana masa lajang ku akan berakhir dan berganti dengan status yang baru, menjadi seorang istri.
Aku meremas kuat kedua tangan ku yang menyatu sempurna di atas paha ku. Gugup, itulah yang aku rasakan saat ini hingga membuat pikiran ku campur aduk, antara senang, sedih, gelisah dan takut. Senang akhirnya aku menikah dengan orang yang ku cintai walaupun Jungkook tidak mencintai ku, sedih karena kebebasan ku yang terbiasa sendiri akan berakhir, gelisah karena aku akan menikahi seorang Jungkook sosok yang dulu pernah menjadi khayalan ku di setiap ingin tidur dan takut jika Jungkook kabur saat di Altar lalu kawin lari bersama kekasih gay nya.
Itulah yang kurasakan saat ini tapi untuk point yang terakhir seperti nya tidak mungkin, bisa mati berdiri orangtua nya jika itu terjadi pada Jungkook. Aku merasa Jungkook juga sudah sedikit memiliki perasaan padaku, bukan percaya diri tapi ini insting kepekaan seorang wanita terhadap pria yang di cintai nya, apa aku benar? Sepertinya tidak, karena biasanya kebanyakan wanita yang menduga dulu sebelum ingin tau kenyataan nya. Aku pun tidak ingin berharap lebih, karena jika kenyataan nya berbeda dengan dugaan ku itu akan sangat menyakitkan.
Jantung ku saat ini berdetak lebih cepat dari biasanya saat melihat jarum jam yang terus bergerak mendekati angka sembilan pagi, tak lama lagi acara akad ku dan Jungkook akan di mulai.
Aku kembali melihat penampilan ku, berdiri dengan tenang di depan cermin yang memperlihatkan seluruh tubuh ku. Gaun yang ku pilih saat fitting waktu itu sudah melekat sempurna di tubuh ku, aku terlihat seperti wanita seutuhnya disini jika memakai gaun ini, rambut sudah tertata rapih dengan mahkota kecil di tengah rambut ku, wajah ku pun di rias sesimpel mungkin bahkan aku tidak memakai bulu mata yang memberatkan kedua mata ku, ini hanya akad jadi kenapa harus dandan berlebihan?
"Yeri, kau sudah siap?" Aku menoleh ketika mendengar suara Ibu ku, Ibu ku membulatkan kedua mata nya ketika melihat ku, ia tercengang hingga tak bersuara bahkan saat ia mendekat pun ekspresi nya masih sama.
"Mam?" Panggil ku menyadari nya, ia mengerjap dan tertawa kecil ketika sadar dari keterkejutan nya, sekarang tatapan nya terkagum melihat ku dari atas hingga bawah.
"Kau sangat cantik, Yeri." Ucap nya dengan sangat tulus, mata nya mulai berkaca-kaca sekarang membuat hati ku tersentuh melihat nya.
"You too, Mama." Ucap ku merangkul pundak nya dengan lembut. Ia mengusap pipi ku dengan lembut dengan tatapan yang tak bisa ku artikan, bibir Ibu ku tetap tersenyum tapi mata nya berkaca-kaca menahan air mata.
"Bahagia lah dengan Jungkook, kalian memang di jodohkan tapi mungkin ini adalah takdir kalian untuk bersama, dengan cara seperti ini. Maafkan Mama dan Papa yang memaksa mu untuk menikah, Yeri. Bukan maksud kami untuk mengusir mu dari rumah, bukan karena lelah merawat mu tapi Mama hanya tidak ingin kau hidup sendirian dan bergantung pada Jaemin membuat mu lupa untuk mencari pasangan hidup. Mama ingin memberikan kehidupan yang berbeda untuk mu dan ingin menjalani amanah dari nenek mu sebelum ia pergi." Ucap Ibu ku panjang lebar dengan air mata yang mengalir melewati pipi nya, aku tak bisa jika melihat Ibu ku seperti ini, melihat nya menangis adalah kelemahan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love [Completed]
Romance"Kenapa kau memilih menjadi gay?" Tanya Yeri dengan penasaran, Jungkook mengangkat kedua bahunya. "Karena aku ingin?" Jawab Jungkook dengan ragu membuat Yeri menatap Jungkook tidak percaya. "Ck, Itu bukan jawaban." Ketus Yeri dengan kesal membuat Ju...