09

7.3K 980 120
                                    

Back again guys!!!!!!

Siapa yang rindu notif cerita ini????

Udah seminggu setelah lebaran nih, sesuai janji aku akan up cerita ini.

Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Gpp telat ucapin lah yaa, kan sebelum lebaran juga udah ucapin.

Jangan minta fast update, double update, atau next next cepet yaaa, aku pasti akan update tapi ngga cepet seperti biasanya, mulai ada kesibukan baru lagi dan tentunya buat masa depan aku, Wattpad hanya sekedar menyalurkan hobi sebagai penulis amatir. Harap maklum, yang udah kerja kuliah dan punya kesibukan pasti ngerti lah yaa.

Jadi jangan bosen bosen nunggu cerita ini, sabar dan tunggu aja, aku pasti ngga akan lupa update kok.

Don't forget to Vote Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.
.

Yeri POV

Jungkook menarik ku menjauh dari pesta, ia menghentikan langkahnya ketika kami sampai di lorong hotel yang sepi, ia memutar tubuhnya menghadap ku menatap ku dengan tajam dan melepaskan genggaman tangan nya dari ku, aku pun langsung menggenggam tangan ku yang merasakan panas di pergelangan tangan ku karena genggaman kuat dari Jungkook.

"Apa yang kau pikirkan, Kim Yeri?" Ucapnya dengan nada penuh penekanan membuat ku mengernyit heran karena tidak mengerti dengan ucapan nya.

"Apa maksudmu?"

"Kau baru saja bertunangan dengan ku dan kau dengan santai nya tanpa melihat ke sekeliling mu berpelukan dengan pria lain?" Ucap nya yang semakin membuat ku tidak mengerti dengan ucapan nya, aku melengos memutar tubuhku untuk kembali ke pesta tapi Jungkook menarik lengan ku lagi dan mendorong ku hingga tubuh ku bersandar pada dinding lorong dan di himpit tubuh Jungkook.

"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika Suga melihat kita?" Ucapku dengan pelan seraya melihat sekeliling kami, takut jika ada yang melihat atau mungkin Suga melihat kedekatan kami.

"Kita tidak sedang membahas Suga tapi kita sedang membahas dirimu." Ucapnya dengan dalam membuat ku diam menatap nya, aku tidak bisa fokus karena wajahnya yang sangat dekat dengan ku, nafasnya bahkan terasa di wajahku.

"Tapi Jaemin sahabat ku, kami memang—"

"Dia tetap laki-laki dan mereka tidak tau jika Jaemin adalah sahabat mu." Potong Jungkook membuat ku bungkam, aku melirik ke samping lorong saat melihat bayangan seseorang dari kejauhan dan kembali menatap Jungkook.

"Aku tidak ingin ada gossip baru tentang hubungan ini, memang pertunangan dan pernikahan kita hanya—" ucapan nya terhenti saat bibirku membungkam bibirnya, aku mengalungkan kedua tanganku di lehernya dan berjinjit untuk menyamakan tinggi tubuhnya, tubuh Jungkook menegang, matanya menatap ku dengan terkejut, aku pun menjauhi wajahku dan melirik kearah bayangan seseorang yang tadi ku lihat, bayangan itu sudah hilang dan aku sangat yakin tadi adalah seorang paparazi yang mengikuti ku dan Jungkook.

"Kenapa kau mencium ku?" Aku menoleh menatap Jungkook saat mendengar suaranya, aku melonggarkan tanganku di lehernya hendak menjauhi tubuhnya tapi tangannya menahan punggung ku untuk tidak menjauh dari nya.

"Ada paparazi yang mengikuti kita, seharusnya kau menarik ku ke tempat yang lebih aman karena tempat sepi saja tidak cukup." Ucapku dengan pelan seraya mendorong tubuhnya kembali bersandar di dinding, ia melihat ke sekeliling nya langsung ketika aku mengatakan jika ada paparazi yang mengikuti kami berdua kemudian kembali menatap ku.

Fake Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang