ABRAHAM Putra Atmaja atau biasa dipanggil Abrar adalah anak tunggal dari pasangan Evelyn Atmaja dan Devan Atmaja. Sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Atmaja. Evelyn dan Devan memiliki perusahan pertambangan minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Harta yang mereka miliki cukup untuk memenuhi kebutuhan anak-cucunya sampai tujuh turunan.
Evelyn -Ibunda Abrar- adalah anak dari pengusaha pertambangan minyak yang sukses di Eropa. Evelyn dan Devan menikah karena perjodohan berdasarkan bisnis yang diselenggarakan oleh kedua orangtua mereka. Meskipun menikah berdasarkan bisnis bukan berarti tidak saling cinta. Cinta tumbuh diantara Evelyn dan Devan seiring berjalannya waktu.
Abrar merupakan keturunan Indonesia-Eropa. Evelyn yang berasal dari Eropa, mewarisi mata biru jernih milik Abrar. Devan yang berwajah tampan menjadikan Abrar keturunan yang paling apik yang ia ciptakan. Rahang yang kokoh, tubuh yang tinggi dan proposional, serta iris biru menjadikan Abrar incaran para kaum hawa. Ditambah sifat Abrar yang dingin seperti es di Kutub Utara menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan yang ingin mendekatinya.
Abrar berteman dengan Abi sejak kecil. Mereka adalah tetangga bersebelahan. Mereka selalu bersama seolah-olah saling menjaga.
"Abrar, Abi cantik gak hari ini?" Tanya Abi riang.
Abrar menaikkan satu alis, heran dengan pertanyaan Abi yang terkesan bodoh.
"Enggak," jawab Abrar datar.
"Abi cantik, kan? Iya, kan??"
"Enggak,"
"Bohong! Abrar bohong!! Abi cantik, kan?" Tanya Abi heboh.
Abrar menghela napas berat, menghadapi Abi.
"Iya,"
"Iya, apa?" Tanya Abi.
Abrar terdiam.
"Iya apa, Abrar?!"
Abrar beralih menatap objek lain untuk menghindari tatapan mata Abi.
"Cantik," jawab Abrar.
Abi tersenyum kemenangan.
==§§§==
Welcome to my imagine 🌌🎉🎇🎆
Happy reading 💕
Jangan lupa vote dan coment👌
Let's begin my story.. 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Abi dan Abrar
Roman pour Adolescents[SELESAI] Mencintaimu bukan perkara yang mudah. Aku harus melewati jalan berlumpur dan penuh lubang. Jika aku salah langkah sedikitpun, maka aku akan jatuh dalam kubangan lumpur yang kau ciptakan. Hingga aku memahami; betapa sulitnya sebuah perjuan...