39 Rontok

341 24 0
                                    


Now playing: Isyana Sarasvati-Tetap dalam jiwa

Maaf ya jadi jarang update karena lagi gak mood buat nulis, ditambah mau ujian, jadwal padet banget lagi 😥

Jangan lupa vomment yah
Biar aku semangat nulisnya, biar cepet selesai juga ceritanya

Wokeh 👍

See you!

Happy reading!!

__________________________________

"Jika besok adalah hari terakhirku, apakah kamu bersedia mengatakan bahwa kamu mencintaiku? Tak apa, jika berbohong, setidaknya kamu pernah mengatakannya."

-Luna Disastro-

_________________________________

ABI memasuki area sekolah, senyum di bibirnya mengembang sempurna. Setiap kaum adam akan terpesona dengan kekaguman. Melihat bidadari cantik memang rezeki nomplok, tidak boleh dilewatkan.

Para siswa telah memenuhi SMA 65 GARUDA BANGSA. terlihat beberapa dari mereka turun dari kendaraan, kemudian menuju kelas masing-masing. Abi berjalan ringan, menghirup udara pagi yang segar. Kepatahan yang ada di hati sedikit terobati karena aroma embun menyeruak di indra penciuman.

Abi menuju ke koridor sekolah. Di sana banyak siswa berlalu-lalang membicarakan hal yang sensitif di telinganya.

"Liat deh, perempuan sok cantik itu datang, pindah yuk, gue males liat muka sok sucinya."

"Ayok, gue juga muak."

Abi mendengar itu, namun ia tidak bertindak. Toh, yang bermasalah mereka, bukan dirinya.

Abi melanjutkan berjalan menuju koridor kelas duabelas. Beberapa dari mereka terlihat sibuk memainkan ponsel, ada juga yang bernyanyi sambil membawa gitar. Ia tersenyum, suasana seperti ini akan sangat dirindukan.

Oh ya, masa sekolah Abi di SMA 65 GARUDA BANGSA akan segera berakhir, tinggal menghitung beberapa bulan lagi. Tidak terasa secepat itu waktu berlalu. Ia bahkan belum memikirkan ingin melanjutkan ke universitas mana. Sempat berpikiran untuk bekerja daripada sekolah, namun setelah berpikir panjang, lebih baik melanjutkan sekolah.

Drrrttt.. Drrrttt..

Bunyi ponsel membuat langkah Abi terhenti. Perempuan itu memeriksa ponselnya.

Kevino Kampreto🐷: Lo di mana? Gue cariin.

Abi menghela napas panjang. Ia mengira pesan yamg diterima penting, ternyata pesan dari operator jadi-jadian.

Abi: kepo lo tong!

Kevino Kampreto🐷: wah, pengen cium ketek gue kayaknya 🐒

Abi: husst, pergi sana, males gue!

Kevino Kampreto🐷: nanti kalo gue pergi, lo kangen lagi 😘💋

Abi: najis, gak bakal.

Abi menghela napas berat, Kevin memang punya kepercayaan diri yang tinggi. Ia tidak akan mencari Kevin jika laki-laki itu pergi. Kalaupun akhirnya mencari, ia akan mencari Kevin sebagai teman, tidak lebih.

Abi dan AbrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang