36 Broke My Heart Again

341 25 3
                                    

Now playing: Finneas-Broke my heart again

Happy new year!
🎇🎆🎉🎊

Goodbye 2018 and welcome 2019 🎆🎇

Semoga semua yang disemogakan tersemogakan yah 🙇 Aminn

Apa rencana kalian di tahun 2019?

Budayakan Vomment yah

Happy reading, guys.. 😘

_________________________________

"Definisi jahat adalah ketika kamu berani membuat cinta, tetapi tidak berani memastikan rasa."

-Lalisa Bintari-

_________________________________

"NGAPAIN lo?" Rayhan menghampiri Abrar yang termenung di bawah pohon beringin.

Abrar mendongak dan bersikap tak acuh akan kedatangan Rayhan. Sudah dipastikan mereka berdua membolos pelajaran. Terlalu banyak yang dipikirkan hingga tidak dapat menemukan kejernihan dalam otak.

"Anjirr, gue dicuekin. Lama-lama lo jadi gila kalo puasa ngomong." Rayhan duduk di samping Abrar.

Abrar menaikkan satu alis sebagai jawaban. Matanya tidak ingin beralih pada satu objek yang tengah sibuk menggambar di kelas. Rayhan menghela napas kasar, ia harus bersabar menghadapi Abrar.

"Lo liatin apaan sih? Serius amat." Rayhan mengikuti arah pandangan Abrar lalu mengangguk mengerti. "Kalo suka deketin bukan liatin."

"Lo bisa diem gak?" Abrar menatap Rayhan datar.

"Bisa kok, bisa banget malah." Ujar Rayhan. "Tapi kalo lo cerita ke gue."

Abrar mengerutkan kening. "Cerita apaan?"

Rayhan tertawa kecil. "Gue itu udah kenal lo sejak kecil, gue tau sikap dan perilaku lo."

"Terus?"

Rayhan menghela napas panjang. Sudah kebiasaan Abrar mengulur waktu. Ia tahu sabahatnya itu tidak pandai mengungkapkan rasa. Jadi, maklumlah jika Abrar butuh waktu lama untuk menyatakan perasaannya. Namun, saat ia sanggup untuk mengatakan, ternyata keadaan telah berbeda. Menyedihkan, bukan?

"Abi lagi gambar di kelas, gak tahu gambar apaan, gak jelas." Ucap Rayhan.

Abrar menoleh. "Gue gak nanya."

"Hahaha.." Rayhan tertawa. "Lo lucu ya, bilang gak peduli tapi diem-diem memperhatikan."

"Gue bukan memperhatikan, tapi mata gue slalu liat ke arah dia."

"Sama aja pe'a."

Rayhan sudah mengerti semua yang dialami Abrar. Meskipun tidak terlalu dekat, ia masih bisa membaca gerak-gerik laki-laki itu dalam mengekspresikan rasa. Abrar yang dingin, cuek, dan tidak peduli akan menjadi luluh ketika bersama Abi. Namun, laki-laki itu harus melepaskan seseorang yang berarti. Bisa dibayangkan bagaimana rumitnya kisah cinta ini.

"Lo bisa cerita ke gue."

"Gak ada yang bisa diceritakan, semuanya sudah jelas dan rumit." Ucap Abrar.

Abi dan AbrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang