14 Kado Cokelat

433 39 14
                                    

"Mencintaimu dalam kata
Merajutmu dalam cerita
Agar kau tahu arti perjuangan dalam sebuah doa,"

-Lalisa Bintari-

____________________________

ABI dan Abrar memasuki wilayah SMA 65 GARUDA BANGSA. Jam menunjukkan pukul 06.59. Abi bernapas lega setelah sempat tegang karena takut terlambat. Jika terlambat maka Abi akan gagal nge-date berdua dengan Abrar. Jika hal itu terjadi maka perjuangan Abi selama ini berbuah sia-sia.

Abi tersenyum senang. Koridor sekolah terlihat sepi karena jam pelajaran hampir dimulai. Sebuah keberuntungan tersendiri bagi Abi karena tidak ada yang berkomentar jelek. Abi juga menganggap mereka sebagai manusia yang syirik. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang Tuhan berikan. Selalu merasa kurang. Sebagai imbasnya, mereka mencaci dan memaki Abi yang bahkan tak tahu pasti apa kesalahan yang telah ia perbuat. Bukankah menyedihkan??

Abi memandang Abrar. Abi merasa senang bisa berjalan bersisian dengan Abrar tanpa diliputi rasa takut, malu, atau tidak enak. Abi tidak menginginkan barang-barang mewah ataupun uang. Hal sederhana yang Abi inginkan adalah bersama Abrar. Melihat tawa, senyum, dan bahagia Abrar. Cukup itu. Tidak lebih..

"Untung gak telat, kalo telat gak jadi nge-date sama Abrar.." Abi cengengesan. Sedangkan Abrar memandang ke depan tidak merasa terusik dengan ocehan Abi.

"Abrar, besok kita nge-date, kan ya??" Tanya Abi riang.

Abrar menoleh dan menjentikkan jari ke dahi Abi. "Besok sabtu,"

Abi mengerucutkan bibir. Mengelus-elus dahi yang terasa sedikit perih. Abrar melanjutkan langkah kakinya yang tertunda. Abi mencebik kesal. Kemudian menyamakan langkah Abrar.

"Abrar, sabtu kan juga libur.. nge-date nya hari sabtu aja ya??" Abi memohon kepada Abrar dengan tangan di depan dada.

"Enggak. Minggu," Abrar tetap berjalan cuek.

Abi ternganga. Memang sulit merubah pendirian seseorang. Abi menghembuskan napas pelan. Berusaha bersabar dengan Abrar. SMA 65 GARUDA BANGSA memang menerapkan sistem lima hari kerja. Sehingga hari sabtu dan minggu libur dan tidak ada kegiatan sekolah apapun di hari itu. Kecuali tugas dari guru..

Abi melihat punggung Abrar yang berlalu menuju kelas XII IPS 1. Perlahan punggung Abrar menghilang dari pandangan Abi. Abi tersenyum kecut. Mengapa Abi tidak menyusul Abrar dan lebih memilih memandang dari jauh?? Entah, ia pun tidak tahu.

"DOOORR!!" Ratna mengejutkan dengan menepuk pundak Abi keras.

"NENEK GAYUNG JEBRUR SUMUR!!!" teriak Abi sambil mengelus dada. "Baik banget lo ngagetin gue. Kalo gue is dead, gimana?!!!"

Sherlyn terkekeh pelan. "Tinggal kasih bunga melati yang banyak, kan?"

"Lagian lo nglamun sihh.. kesambet baru tahu rasa lo!" sahut Ratna.

Abi mencebik kesal. "Lo berdua kenapa hobi banget nge-bully gue, hah?!"

"Menurut lo kenapa?" Ratna tersenyum mengejek.

"Tau ah!" Jawab Abi malas. "Lagian kalian ngapain di sini? Keluyuran gak jelas kayak anak ayam ditinggal minggat emaknya,"

Abi dan AbrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang