04 - Emergency

43.6K 1.1K 18
                                    

Rega turun dari dalam mobilnya seraya menyandang tas ransel berwarna hitam miliknya. Ia kini sedang menyandarkan tubuhnya didepan mobil berniat menunggu fela.

Sampai rega melihat fela yang baru masuk kegerbang. Rega tersenyum memandangi fela.

Sedangkan fela, ia menatap tak suka pada rega. Fela mendekati rega. "Kenapa lo belum masuk kelas?"

"Nungguin lo lah. Yuk masuk." Ajak rega

Fela memutar bola matanya malas, malas menanggapi rega yang sekarang menjadi suaminya itu. Dan fela berjalan mendahului rega.

"Buset! Udah gue tungguin, malah gue ditinggal." Gerutu rega dengan muka masam.

Kemudian rega melangkah mengikuti fela dari belakang, dengan muka kesal dan mulut komat-kamit menyumpahi fela dengan mengabsen seluruh isi kebun binatang.

Tak ada satupun yang terlewatkan, mungkin. Sambil menatap punggung fela dari belakang, ia ngomel-ngomel tapi tak bersuara.

"Bisa-bisanya dia ngabaiin gue."  Gerutu rega dalam hati.

                   N I K A H M U D A

Fela menatap datar namun tajam seseorang yang baru saja pindah kesebelahnya.

Sedangkan yang ditatap hanya nyengir tanpa dosa. Siapa lagi kalau bukan abang regata.

Setelah mengancam dina, teman sebangku fela dengan berbagai cara. Hingga memohon-mohon memasang muka melas. Hingga mengamcam lagi.

Akhirnya rega dapat memindahkan dina kebangku nya dengan sogokan :

"Gue bakal beliin lo semua album BTS , kalau lo bersedia pindah."

Tentu saja dina langsung setuju, karena ia seorang penggemar berat boyband korea dengan 7 pangeran tampan itu. Rezeki bagi dina.

Tapi bencana bagi fela, karena ia duduk bersebelahan dengan rega.

Rega agak mendekatkan wajahnya kefela "Seneng kan lo bisa duduk sebelahan sama gue."

"Seneng dari mana. Yang ada gue tersiksa." Malas menanggapi rega jadi fela memilih membalas dalam hati.

"Bilang 'iya' aja susah." Sindir rega.

Fela hanya mendengus sebal. Selama ini fela tidak pernah mengharapkan istirahat datang dengan cepat, tapi kali ini situasinya beda, jadi fela ingin istirahat secepat mungkin.

Fela sangat risih, cukup di kos di sekamar dengan makhluk mesum seperti rega. Dan sekarang malah duduk bersebelahan.

Tet. Tet. Tet.

Fela bernafas lega, akhirnya waktu yang ia tunggu-tunggu datang juga. Dimana waktu istirahat sudah tiba. Fela bergegas memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

"Buru-buru amat neng, mau kemana?" Tanya rega sambil memasukkan penanya kedalam tas.

Iyah hanya pena, karena rega sama sekali tidak mengeluarkan buku jika tidak perlu-perlu amat.

"Mau keluar lah. Lo kira mau kemana?" Ketus fela lalu mendorong rega dengan kasar agar memberinya jalan untuk keluar.

"Monic,!! Ayok kekantin." Seru fela pada sahabatnya monic.

Sedangkan rega, ia mendengus sebal. Mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari fela.

Fela dan monic berjalan keluar kelas, menuju kantin. Monic adalah sahabat fela sejak SMP. dan dia juga tau tentang pernikahan sahabatnya itu.

"Cieee. Mentang-mentang udah merrid, mau nya deketan terus," goda monic sambil menyenggol bahu fela.

Fela mendesis. "Siapa juga yang deketan terus, dia aja yang mau deket amat gue."

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang