34 - Jangan

16K 564 30
                                    

Rega meletakkan kantong kresek putih itu ke atas sebuah meja yang berada di depan fela. Fela langsung memeriksa isi kantong kresek itu dan mengernyit.

Seakan paham dengan ekspresi fela, rega pun menjelaskan, "gue salah beli. Itu enggak ada sayapnya."

Fela mendongak. "Kalau lo tau ini enggak ada sayapnya, kenapa masih lo beli aja?"

Rega berdecak sebal. "Itu baru tau gue, tadi abis nanya sama mbak-mbak di lift."

"Kenapa nanya nya enggak sama mbak mbak yang ada di indomaret aja?"

Rega terdiam. Benar kata fela, kenapa ia tadi tidak bertanya pada orang yang ada di indomaret, apalagi petugas kasirnya kan perempuan. Rega tahu ia salah. Namun rega menolak untuk mengakui, ia tak mau dimarahi lagi oleh fela.

"Lupa tadi." Jawab rega, "Pake itu aja lah, emang apa bedanya sih yang ada sayap sama yang enggak ada?" tanya rega geram.

"Ishh!"

"Lagian gue enggak pernah tu lihat cewek terbang gegara pake pembalut yang ada sayapnya?!"

"Ngacok!" Fela menyodorkan kantong kresek itu kearah rega, "Balikin sana tuker sama yang ada sayapnya."

Rega melotot, "Lo kira gue belinya di warung."

Fela baru menyadari kalau di indomaret
Itu enggak bisa dituker barangnya kalau udah dibeli. Namun memilih tidak mengakui bahwa ia tahu, "Dasar lo aja yang enggak mau." Fela menjawab lalu dengan cepat ia melenggang pergi.

"Gitu tuh! Kalau udah salah, mainnya langsung pergi aja." Sindir rega, namun karena tak ada jawaban dari fela ia pun diam juga dan memilih untuk duduk di sofa yang tadi fela duduki.

Limabelas menit kemudian fela keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah ganti dan terlihat segar, seperti nya fela baru selesai mandi. Fela duduk didepan rega dan dibatasi meja kaca.

"Besok sekolah gak?" tanya fela untuk membuka pembicaraan.

Rega mengalihkan pandangannya dari layar handphone nya ke fela, "sekolah."

Fela terlihat kecewa, "Ngapain sekolah? Kan cuman class meeting aja."

Memang benar, karena disekolahan fela dan rega, seusai ujian sekolah mereka akan mengadakan class meeting sebelum menerima rapot. Dimana akan banyak perlombaan, misal nya perlombaan olaraga, basket, voly, sepak bola, dan lain-lain. Mungkin bagi rega dan lainnya, masa-masa class meeting adalah masa yang paling enak, karena mereka dapat berolahraga dan lepas dari pelajaran yang membuat otak kusut. Namun tidak bagi fela, karena perlombaan yang berbau olaraga sangat tidak disukai fela, ia lebih memilih untuk belajar ekonomi dibandingkan harus di suruh mewakili kelas untuk tanding voly putri.

"Memangnya kenapa? Lo malas sekolah?"

Fela mengangguk, "Gue enggak suka olaraga."

Rega manggut-manggut paham, "Pantes aja. Jam pelajaran olaraga aja lo sering bolos dengan alasan sakit. Enak bener tiduran diuks," Rega mendelik.

Fela memutar bola matanya dengan malas, "Gue emang sakit."

Rega mencebik, "Serah lo deh."

Fela menghembuskan nafasnya dengan kasar, fela diam saja, tidak menjawab ucapan rega. Fela sedang memikirkan apa yang akan ia lakukan besok, ia kan malas jika harus datang kesekolah, tapi ia pasti akan bosan jika harus berdiam diri dirumah sendiri seharian, rega pasti akan sekolah besok.

Eh tunggu!

Fela mengernyit, barusan kenapa ia berpikir dirinya bosan sendiri dirumah karena rega sekolah. Memangnya kalau ada rega dirumah dia tidak akan bosan. Yang ada kalau ada rega dirumah, ia malah darah tinggi.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang