31 - Kesempatan.

17.7K 590 99
                                    

"Lo ngapain sih geret-geret gue, udah kayak anak kambing gue." Tanya rega, karena saat ini ia tengah digeret oleh fela dengan langkah yang lumayan cepat jadi rega sulit mengimbangi apalagi fela menggeretnya tiba-tiba tadi. Begitu ujian kelar fela langsung menggeret rega menuju parkiran.

"Ikut aja. Gue lagi pengen pulang cepat." Jelas fela berusaha menghindari Daniel, karena tadi Daniel mengajak bertemu bukan. Dan fela tidak mau, jadi sebisa mungkin fela berusaha pulang dengan cepat, "Dan jangan banyak tanya!" Tegas fela.

Fela melepaskan tangannya dari lengan rega, lalu ia masuk kedalam mobil rega tanpa berbicara apapun.

Diluar rega sedang mengusap-ngusap lengannya yang mendapat cengkraman yang cukup kuat dari fela. Rega sebal karena fela sungguh tidak berperikemanusiaan. Kambing saja kalau diseret pelan-pelan, lah dia. Kalah sama kambing.

Fela menurunkan kaca mobil itu, dan menongolkan kepalanya, "Lama banget! Masuk!"

Rega berdecak sebal, ingin rasanya ia mencabik-cabik bibir fela yang tajam dan sepedas cabe rawit itu. Tapi rega tetap menurut dengan mengitari mobil dan masuk ke jok pengemudi. Rega merogoh koncetnya untuk mengambil kunci mobil. Lalu memasukkannya ke stop kontak dan memutarnya. Setelah mobil menyala rega keluar dari halaman sekolah dan bergabung dijalanan yang padat.

Sebuah bunyi notifikasi chat masuk, dan bunyi itu berasal dari ponsel fela. Fela mengedepankan tasnya lalu membuka resletingnya dan mengambil ponselnya. Fela langsung mengecek ponselnya setelah menutup kembali tasnya. Dan chat itu berasal dari Daniel. Fela membuka nya, baru kali ini fela mau membuka chat dari Daniel.

Kak Daniel 🌸
Kamu enggak mau ketemu kakak?
Kalau kamu enggak mau dengarkan penjelasan kakak, kita gak akan pernah baikan!

Fela mengerjapkan matanya, melihat tanda seru diujung kalimat membuat nya menyimpulkan bahwa Daniel marah. Karena selama ini ia selalu menghindar setiap kali Daniel ingin menjelaskan. Dan melihat Daniel yang seperti ini, rasa nya fela ingin memberikan daniel kesempatan untuk bicara, karena fela tau jika Daniel tidak tulus padanya, maka Daniel tak akan meminta untuk diberi kesempatan menjelaskan terus.

Tapi, walaupun otak fela ingin memberinya kesempatan bicara tapi hati fela tetap saja menolak, ntah apa alasan hatinya menolak. Padahal hatinya sendiri yang memilih Daniel untuk menjadi orang yang dicintai. Fela tidak mengerti. Lalu chat dari Daniel masuk lagi. Fela membacanya.

Kak Daniel 🌸
Kamu baca tapi kamu gak balas. Jangan kayak anak-anak fela, kakak mohon.

Fela mengernyit, jelas dari mata fela bahwa fela sedang tidak suka saat Daniel mengatakannya kayak anak-anak.
Fela mematikan ponselnya lalu melemparkannya ke dashboard mobil. Hingga menimbulkan bunyi.

Rega terkejut lalu spontan menoleh ke arah timbulnya bunyi, lalu kearah fela. "Jangan ngamuk dimobil gue dong. Yang ada ntar rem mobil lo cemilin." Tegur rega.

Fela tidak menjawab, fela menyenderkan kepalanya kekaca mobil. Ia sedang tak ingin ribut dengan rega. Karena Daniel, beberapa hari ini ia sering tak jelas.

Lagi-lagi rega berbicara, "Jangan nyender dikaca dong, kepala lo itu batu. Ntar kalau kacanya pecah gimana?" Ujar rega seperti melarang namun sebenarnya rega hanya ingin mencairkan suasana.

Oke, ternyata bukan Daniel saja yang membuatnya tak jelas, tapi rega juga yang membuatnya gila. Fela melirik sebuah botol air mineral yang ada dipintu mobil, lalu tanpa berpikir panjang fela meraihnya dan memukul kepala rega.

"Aww." Rega mengusap kepala bagian kirinya yang menjadi sasaran fela dengan sebelah tangan. Rega melihat sebentar ke fela dengan tatapan tajam, lalu melihat kembali kedepan, ia tak mau nabrak pantat truk dua kali dan penyebab nya sama, yaitu fela. Jadi rega memilih bicara tanpa melihat ke orangnya, "Lo ngapain mukul sih? Kan gue cuman ngingetin." Ujar rega tak Terima dengan tangan masih mengusap kepala nya.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang