43 - Berbohongkah dia?

15.3K 594 109
                                    


Langkah fela terhenti saat melihat wajah seseorang yang berada dibalik kaca mobil, yang terlihat sangat mirip dengan orang yang ia kenal, daniel. Namun hanya sekilas, karena mobil itu sedang berputar untuk keluar dari halaman indomaret. Fela memperhatikan mobil itu yang sekarang sudah bergabung dengan jalanan dan perlahan menjauh.

"Mirip kak daniel?" Gumamnya.

Untuk memastikan, fela berusaha mengambil handphonenya yang berada disaku hoodienya. Karena kesulitan, fela menurunkan dulu kresek belanjaannya, dan mengambil handphonenya. Ia ingin memastikan apakah itu daniel atau bukan, ia langsung menelpon daniel.

Fela menempelkan handphone itu ditelinga kiri, karena tangan kiri yang memegang handphonenya. Pada bunyi tut tut kedua, telpon itu langsung diangkat.

"Hallo,"

Fela mendengar suara daniel dari sebrang sana, "Kak, kakak dimana?" tanya fela agak tergesa-gesa.

Terdengar daniel sedikit tertawa, "Kakak di jogja fela, kan tadi kakak udah bilang. Ini baru sampai dirumah."

Fela bersyukur karena daniel ternyata ada dijogja. Ia kira tadi daniel membohonginya.

"Kenapa?" Daniel bertanya karena tak mendengar suara fela.

"Gapapa kak, cuman nanya. Udah ya, pasti kakak mau istirahat." Fela tersenyum tipis, walau ia tau daniel tidak akan dapat melihatnya.

"Yaudah, kamu hati-hati disana."

Fela mematikan sambungan telponnya, dan bernafas lega. Mungkin karena kelegaannya, ia pergi begitu saja, tanpa membawa belanjaannya. Saat ia sampai di apartemennya pun ia masih tidak ingat tentang belanjaannya yang tertinggal.

Fela meletakkan satu kresek yang masih ia bawa keatas meja didepan rega, rega tampak sedang bermain dengan handphonenya. Namun, fela merasa ada yang aneh, namun ia tak tahu apa.

Rega membuka kresek belanjaan fela, ia mengernyit melihat isi kresek itu. Lalu mendongak melihat fela yang terlihat sedang memikirkan sesuatu, "Lo mau kita kenyang cuman minum air doang?" Sindir nya.

"Ha?"

Fela melotot kaget, ia baru ingat sekarang bahwa kresek berisi mie dan roti serta yang lainnya tertinggal didepan indomaret.

"Ada belanjaan gue yang ketinggalan? Gimana dong?" Ucap fela panik.

Rega memutar bola matanya dengan malas. "Jeput lah."

Mendengar itu, fela langsung terduduk disofa dengan ekspresi sok lelah serta tangan berada dipergelengan kaki seolah memijit. "Kaki gue pegel." Ucap fela seperti merengek.

Rega mengalihkan pandangannya, ia tahu apa artinya ini. Tanpa diminta, rega berdiri dengan malas, "Lo pasti minta gue yang jemput kan?"

Fela mengangguk bahagia.

"Indomaret deket sini kan?"

Fela mengangguk. "Gue tadi letaknya dekat kursi kok, semoga belum di sambet orang."

"Oke." Rega berjalan malas keluar.

Setelah lima menit berjalan rega akhirnya sampai, tak butuh lama untuk menemukan kresek putih yang berada disamping kursi kata fela tadi. Rega membungkuk mengambil kresek itu dan berbalik hendak pergi, namun ada seseorang yang membuat rega penasaraan. Seorang wanita dengan dress biru tua dan tampak sedang menelpon.

Rega mengernyit, rasa-rasanya ia pernah melihat wanita itu. Tapi rega ragu dimana tempat pastinya.

"Kamu kok gak ada disini?" Ujar yang wanita itu pada lawan bicaranya ditelpon.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang