15 - Ngapain si dia?

24.2K 721 23
                                    

Rega dari tadi duduk di kursinya, dengan bertumpu pada kedua tangannya yang ia letakkan dimeja. Raut Wajah rega serius
Dan tampak berpikir keras tentang suatu hal.

"Jadi dia mau pindah?" Tanya rega dalam hati sambil memicingkan matanya.

"Apa dia suka sama cowok yang jadi pelatih itu?"

"Ah. Gue yakin, pasti dia suka sama cowok itu."

Rega memukul meja dengan tangan kanannya hingga membuat cowok disampingnya, Gito terlontar kaget. Gito memandang heran teman satu kelas nya itu yang sedari seperti orang aneh.

"GAK BISA DIBIARIN!!" Teriak rega, yang membuat Gito kaget lagi. Rega segera bangkit dari kursinya dan melenggang pergi begitu saja, meninggalkan Gito dengan keheranan yang ia rasakan sekarang.

                        NIKAH MUDA

Rega menoleh kebelakang, dan matanya langsung menangkap sosok fela yang juga sedang menatapnya dengan penuh rasa penasaran. Rega tersenyum kearah fela.

Fela sendiri terlonjak kaget, dengan mata melotot ia menatap Rega yang sedang senyum kearahnya. Otak fela penuh dengan penasaran, kenapa Rega ada disana. Bukannya Rega eskul nya drumband kalau tidak salah.

Rega tersenyum puas melihat ekspresi wajah fela barusan, ia kembali menatap kedepan. Pasti fela sedang menanyakan pasal kenapa dia ada di eskul itu. Ntah apa alasannya, tapi sepertinya Rega tidak suka jika fela masuk ke eskul silat dan nantinya akan dekat-dekat dengan pelatih sialan itu. Sejak kecil Rega memang tidak suka jika miliknya diambil orang lain. Contohnya saat kecil Rega pernah melempar seorang anak laki-laki dengan batu karena mengambil mainannya. Begitu pula sekarang, ia tidak suka kalau Daniel nantinya merebut fela. Tapi camkan ini baik-baik, Rega tidak suka jika miliknya diambil orang lain, bukan berarti Rega mencintai nya. Oke, akan diulangi lagi, bukan berarti Rega mencintainya. Hanya rega tidak suka, mungkin.

Sedangkan fela dibelakang sedang kesal mati-matian, kenapa juga Rega ikut-ikutan masuk eskul silat. Rencana fela yang ingin pura-pura tidak bisa, yang gerakan tangannya salah dan lalu ia akan diajarkan langsung oleh Daniel, seperti di film-film gitu. Tapi semua nya sudah sirna dengan kedatangan Rega bak air yang memadamkan api.

Pikiran fela terhenti saat Daniel berbicara didepan sana dengan tegas.

"Ini mungkin adalah pertemuan pertama kita. Dan saya rasa harus memperkenal kan diri dahulu. Perkenalkan nama saya Daniel pribadi. Saya pelatih baru kalian,"

Beberapa anak perempuan disana  senyum-senyum ketika Daniel memperkenalkan dirinya. Fela yang melihat itu berdesir marah, "kayak gak pernah lihat orang ganteng aja." Ujarnya dalam hati.

"Oke, mungkin kalian sudah tidak lama latihan, betul?"

Beberapa anak eskul yang lama menjawab betul. Sebab sejak pelatih lama mereka tidak ada sebulan lalu, mereka jadi tidak eskul. Ntah kenapa pihak sekolah tidak segera mencari pengganti.

"Oke kita akan latihan dilapangan," Setelah itu,  Daniel menuntun seluruh murid nya keluar aula dan menuju lapangan yang lumayan luas dan agak panas, tapi tidak sepanas tengah hari.

Saat sudah dilapangan, mereka diperintah lari sebanyak 20 kali untuk pemanasan. Sebenarnya fela tidak terlalu suka lari, tapi jika itu Daniel yang memerintah akan ia turuti.

Sedangkan Rega, ia mendesah berat. Kenapa harus ada lari sih? Namanya juga eskul karate,  gimana sih. Tapi mau tak mau ia harus mau, daripada nanti dikeluarin, kan baru masuk.

Akhirnya semua lari keliling lapangan, ada beberapa yang kuat lari dan ada juga yang mengeluh dan memperlambat larinya.

Akhirnya setelah dua jam eskul, fela dan Rega merasa disiksa. Dan sekarang mereka dapat beristirahat. Fela dan Rega duduk samping-sampingan. Tadi fela duduk sendirian cuman pas Rega ngeliat si Daniel mau nyamperin fela, Rega lari duluan untuk nyamperin fela.

"Ngapain lo?" Tanya fela ketus, ia sudah capek disuruh lari, sit up, segala macem.  Ditambah ngeliat wajah Rega, aduhhh tambah capek.

"Mau duduk lah."

Fela tidak menjawab, malas buat  buang buang suara, mubazir. Fela masih kesal dengan Rega.

"Nih buat kamu, pasti capek kan." Fela mendongak menatap pemilik tangan yang mengulurkan air mineral kearah nya. Ternyata orang itu Daniel, fela tersenyum dan hendak mengambil air itu tapi tangan Rega mendahuluinya.

"Makasih." Ucap Rega tanpa bersalah lalu langsung membuka botol air itu dan menegurnya hingga setengah botol.

Fela dan Daniel sama sama memandangi Rega yang dengan seenaknya meminum air itu. Dan Daniel tersenyum kearah fela, "Nanti aku beliin lagi yah?"

"Gak usah, dia punya duit sendiri." Lagi-lagi si Rega menyambar.

Fela tidak tahan lagi, ia segera berdiri lalu menarik tangan Rega hingga menjauh dari tempat tadi, ia membawa Rega ketempat yang lumayan sepi. Fela ingin melampiaskan amarah yang sejak tadi ia pendam.

Sebelum mengoceh, fela menarik nafas terlebih dahulu. "Loh kenapa sih? Gak seneng banget lo sama gue. Kenapa nyari masalah mulu? Lo tadi ngikutin gue pindah eskul, terus recokin gue sama daniel."

Rega pura-pura kaget, "Ngerecokin lo sama Daniel? Sama pelatih itu? Lo ada hubungan apa sama dia?" Tanya Rega memancing.

"Gue suka sama dia." Tegas fela, "Dan lo gak boleh ganggu, kan kita udah sepakat boleh dekat sama siapapun. Gue suka sama dia dan lo gak boleh ganggu. Inget itu!!" Lanjut fela.

Rega pura-pura tidak peduli dan ia hanya  menggerakkan bahunya. "Okey. Gak bakal gue ganggu." Jawab Rega

Setelah itu fela pergi begitu saja. Rega memandangi fela yang mulai menjauh. Rega tidak mengerti, ada dengan dirinya sekarang. Kenapa ia jadi tidak suka saat fela mengatakan bahwa ia menyukai daniel. Dan kenapa juga Rega jadi tidak suka saat fela dekat-dekat dengan Daniel. Rasanya ada yang aneh dengan dirinya, Rega seperti nya harus kedokter.

                        NIKAH MUDA

Rega balik sendirian ke apartemennya, karena fela sedang pergi bersama orang lain, siapa lagi kalau bukan Daniel sialan itu. Rega menutup pintu dengan agak kasar, lalu melemparkan tasnya ke sofa.
Rega berjalan menuju dapur, membuka
Kulkas lalu mengambil sebotol air dingin untuk menenangkan kepalanya yang sedang panas.

Saat tadi sewaktu fela mengabaikan panggilannya dan memilih pergi bersama dengan Daniel membuat Rega marah. Tapi di waktu bersamaan ia juga heran, dahinya mengernyit. Sebenarnya ada apa dengan dirinya, kenapa dia seperti ini. Apakah dia??

"Apa gue suka sama fela?"

TBC

Sesuai janji aku, aku update 1 chapter lagi. Gimana perasaan kalian?

Jangan lupa koment dan vote yah.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang