EPILOG

25.2K 658 28
                                    

"KAMU NGAPAIN MASIH DISANA??!!  PULANGGG!!!!!"

Rega meringis sambil menjauhkan handphonenya dari telinga, teriakan mamanya memang yang paling the best. Tapi kembali mendekatkan nya ke telinga.

"Apa mah?" tanya rega dengan sedikit kesal.

"Kan mama bilang pulang!! Ngapain disana? Udah diselingkuhi juga!!"

"Iya. Ntar siang rega pulang."

"Papa sama mama nyuruh kalian cerai secepatnya."

Rega berdecak, "Dulu nyuruh nikah sekarang nyuruh cerai." Ujar rega sambil geleng-geleng kepala walaupun Ratna tidak akan dapat melihatnya.

"Jangan banyak omong kamu. Kan fela udah milih orang lain, kamu enggak tau malu masih aja nemplok disitu."

"Iya. Iya. Rega tutup ya?"

"Apanya?"

"Telponnya lah mah. Masak resleting celana."

"APA?!!"

"Enggak mah. Resleting tas rega kebuka."

Tit tit.

Rega buru-buru menutup sambungan telponnya sebelum mamanya kembali berteriak nyaring dan bisa saja membuat gendang telinganya bocor.

Fela melemparkan pandangannya kerega setelah rega selesai menelpon. "Mama nyuruh lo balik kerumahnya?"

Rega mengangguk, "Gimana nih?"

Fela terlihat berpikir sebentar, "Yaudah kita kerumah mama aja tapi buat bilang kalau kita enggak jadi pisah."

Rega tersenyum. Rasanya ia tidak percaya bahwa sekarang semuanya tlah berubah. Ia bahkan terus-terusan bersikeras bahwa semuanya adalah mimpi. Tapi kenyataannya tidak, walaupun rega meyakinkan diri bahwa itu mimpi tapi jika memang kenyataan akan tahu juga.

Rega bahagia karena menganggap bahwa cintanya sebentar lagi akan berbalas dan ia akan hidup selamanya bersama seseorang yang dulu sangat amat menyebalkan dan rega harapkan tidak pernah menjadi bagian hidupnya. Tapi itu hanya tergantung waktu, waktu bisa merubah apapun dalam sekejap.

"Kita bakalan bilang sama orang tua lo, kalau kita bakalan coba mempertahankan hubungan kita." Lanjut fela

Rega mengangguk. "Kan orang tua kita yang ngejodohin, ga baik nentang keinginan orang tua." Kata rega sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Keinginan lo apa orang tua kita?!" Ujar fela dengan sarkasme.

Rega menelan ludah, nada bicara fela terdengar menakutkan.

"Ga usah galak dong?" Protes rega

Fela berdiri dari duduknya sambil berkacak pinggang, "lo bilang gue galak? Lo aja yang penakut!"

Rega menunjukkan ekspresi tidak suka, "Kok malah ngatain gue penakut. Gak nyadar apa lo kemarin nangis seember gara-gara ngeliat film horor!"

"Ga usah bahas itu juga njing!"

"Lo ngumpat ke gue?"

Fela menaikan dagunya dengan angkuh, "Kalau ia lo mau apa?!"

"Dasar ya cewek! Apa-apa marah! Sebel gue deket lo"

"Terus mau lo apa? Pisah? Ayok sekarang!"

Rega langsung menciut kek siput yang masuk cangkang gegara disenggol. "Enggak kok, fela."

TBC.

Itu epilognya yah. Maaf kalau kurang memuaskan.

Ekstra part bakal ada kok, tenang aja. Tinggal masalah kapan author mau nulis aja😂😂

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang