29 - Terkesan 😎

19.4K 624 31
                                    

"Mending lo mutusin dia sekarang, dari pada ntar dia yang mutusin lo duluan. Jaga gengsi dong neng. Masa udah diselingkuhin diputusin lagi, aduh jatuh harga diri yang sudah dijunjung tinggi-tinggi." Ucap Rega dengan muka sok serius.

Fela membuang mukanya sebentar seraya membuang nafasnya untuk menetralkan emosinya, melihat Rega berceloteh seperti itu membuat fela bertambah kesal. Seandainya Rega tidak mempunyai siapa-siapa lagi didunia ini, ia hanya hidup sebatang kara dan takkan ada yang menangisi nya jika ia pergi, maka fela tak akan segan untuk menjatuhkannya dari balkon kebawah. Ah tidak. Terlalu pendek jaraknya. Fela akan menggeret Rega ke rooftop lalu baru menjatuhkannya kebawah, karena sudah pasti tubuh Rega akan hancur dan pastinya mati.

Melihat fela diam Rega kembali bersuara, "Lo mikirin apaan? Lo gak mikir macem-macem kan? Enggak mikir buat bunuh diri terus ngajak gue kan?" Tanyanya was-was.

Fela memandang Rega, lalu menggeleng. Rega bernafas lega seraya mengelus dadanya. Tapi kalimat fela selanjutnya membuat Rega kembali kaget. "Ia gue enggak mikir buat bunuh diri terus bawak lo, tapi gue mikirin gimana caranya ngejatohin lo dari rooftop. Gue pengennya lo mati sendiri." Setelah mengucapkan kalimat itu fela segera bangkit dan berjalan gontai ke kamarnya.

Rega diluar menelan air ludanya sendiri. "Gue sekarang harus ingat. Bahwa gue jangan pernah mau diajak fela ketempat yang tinggi macem rooftop, gunung atau sejenisnya yang memiliki ketinggian karena bisa aja fela berniat ngebunuh gue." Kata Rega dengan serius, lalu ia berdiri hendak ke kamarnya. Dalam perjalanan ia berkata lagi, "Ingat itu Rega yang ganteng. Lo gak mau kan mati sebelum nyoblos."

NIKAH MUDA

Daniel menghempaskan tangan wanita tadi yang terus menempel padanya. Daniel saat ini benar-benar marah pada wanita yang menurutnya tak tahu malu ini. Sudah jelas kalau Daniel berulang kali menolaknya dan mengatakan tak akan menikahinya tapi wanita itu seakan bebal, ia tak pernah memperdulikan tolakan Daniel.

"Ngapain lo nyebut lo tunangan gue tadi heh? Cewek gue marah gara-gara lo!" Ucap daniel tak santai, ia tak peduli jika mereka masih ada disebuah cafe dan banyak pasang mata yang melihat apalagi tadi ada orang yang baru yang datang dan orang itu mengenali Daniel.
Dan ia memperhatikan Daniel saat ini.

"Dia pacar kamu?" Tanyanya seperti tak percaya. "Aku kan tunangan kamu. Kita udah tunangan bahkan dilihat sama keluarga. Walau aku tau kamu gak suka sama aku tapi apa salahnya kamu coba. Dan kita udah kenal lama, sedangkan sama cewek tadi baru sebentar kan kamu kenalnya." Ucapnya dengan nada sedih.

"Jeslyn tamara. Denger gue." Daniel menyebutkan nama lengkap wanita itu. "Walaupun kita kenal seribu tahun pun gue gak bakalan suka sama cewek yang suka maksain kehendaknya kayak lo." Ntah apa yang membuat Daniel sangat-sangat tidak suka dengan jeslyn, tapi yang penting Daniel sangat membenci jeslyn.

Tanpa menjawab, Daniel melangkah pergi tapi saat ia memegang handle pintu iya berbalik melihat jeslyn. "Satu lagi, cewek yang gue suka cuman satu. Yaitu cewek tadi, namanya felata anandara." Ucap Daniel dengan penuh tekanan pada setiap kata, berharap wanita tadi tidak lagi menganggu nya.
Setelah mengucapkan itu Daniel benar-benar pergi meninggalkan jeslyn.

Jeslyn didalam hanya menatap kepergian Daniel dengan wajah sedih, kesal ntah semuanya susah dijelaskan. Ia tak menangis hanya saja hatinya sekarang terasa lumayan perih.

NIKAH MUDA

"Silahkan, tuan putri." Rega membukakan pintu mobil bak seorang supir kerajaaan ia menyilahkan fela masuk yang kini berperan sebagai sang putri. Rega sengaja memperlakukan fela seperti itu, karena ia ingin mencoba untuk menghibur fela agar ia tidak terus-terusan sedih memikirkan sih kuda Nil.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang