"Makasi" Rega mengambil barang yang pesan melalui ojek online dan berbalik berjalan menuju fela, kali ini ia berdiri dibelakang fela.
"Balik badan, aku males jalan kedepan kamu!" Titah rega
Dan fela berbalik, fela tampak agak kaget saat melihat kebelakang, "Apa ini?"
"Tadaaaa" Dengan girang sambil tersenyum lebar rega menggoyang goyangkan boneka kodok berwarna hijau muda didepan wajah fela. Ia menyangka bahwa perempuan akan senang jika dikasih boneka hewan yang lucu dan menggemaskan, dan ia berharap bahwa fela akan memaafkannya dan kegirangan.
Tapi diluar dugaan, fela malah berteriak dan spontan membuang boneka kodok itu ke sembarang arah dan fela mundur beberapa langkah. Jujur rega kaget dengan reaksi fela, kenapa fela takut. Setahunya, perempuan akan senang jika diberi boneka. Tapi kenapa fela tidak? Apa fela bukan perempuan?
"Ngapain lo beli boneka kodok sialan itu?" Teriak fela agak marah.
Rega menaikkan alisnya, "Niatnya gue mau minta maaf, tapi kenapa lo malah kayak orang gila gini?"
"Lo gak tau apa gue geli sama yang namanya kodok, apapun itu yang penting kodok, mau boneka kodok, mau sate kodok, mau foto kodok, mau emaknya kodok gue gak suka dan geli bangetttt!!!" Teriak fela dengan satu tarikan nafas.
Rega tercengang mendengar itu semua, emaknya kodok? Kan kodok juga. Yah jelasnya sama sama kodok, kecuali bapak nya si kodok nikah sama ikan. Lah kok malah mikirin kodok si rega.
"Yah maaf gue gak tau."
Fela menunjuk boneka kodok tadi, "Buang itu sekarang! Gue gak mau ada kodok didekat gue, minimal jarak kodok dari gue 1000 meter."
"Sayang lah duit gue kalau kodoknya dibuang."
"Sayang mana sama gue!?" Tanya fela spontan.
"Duitlah!" Jawab rega juga spontan tanpa ragu-ragu.
Fela melotot, lagian kenapa juga dia nanya begitu. Aneh-aneh saja. Jadi dia malu sendiri kan, eits, ngapain malu.
"Pokoknya buang, gak mau tau!" Setelah itu fela masuk ke kamarnya.
Rega masih diluar, mengambil boneka kodok tersebut yang tergeletak dilantai. Dan keluar untuk membuang boneka kodok tadi di luar apartemen, kan kata fela jaraknya harus 1000 kilo. Tapi saat sampai di lobby, rega ber pas-pasan dengan rara.
"Ega, kok disini? Ngapain?" Tanya rara lalu melirik boneka yang dipegang rega. "Yaampun boneka kodok, rara suka banget yaampun." Kata rara heboh sendiri.
Ah ia, rega baru ingat kalau Rara suka boneka kodok. Dan terlintas dipikiran rega adalah memberikannya saja pada Rara dari pada kebuang sia-sia.
"Rara mau?"
Mata Rara berbinar dan mengangguk cepat, "Kalau Rara mau, boleh buat rara?"
Rega mengulurkan nya kearah Rara, "Buat Rara"
Rara menerimanya dengan senang hati, "Makasi Ega." Ucapnya seraya memeluk boneka itu.
"Aku pergi dulu ya, mau makan didepan." Pamit rega.
"Ikut boleh, aku juga lapar" Rega mengangguk sebagai jawaban.
NIKAH MUDA
Fela menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Rasa kesalnya bertambah berkali kali lipat, karena masalah kodok tadi, bisa bisanya rega membelikan dirinya boneka kodok. Sudah jelas-jelas fela geli banget sama yang namanya kodok. Tapi rega juga tidak disalahkan sepenuhnya, karena ia tidak tau fela geli sama kodok, kan dia cuman niat baik pengen minta maaf.
Ah bodoh.
Yang penting fela lagi kesal, mana perut nya udah laper banget dari tadi. Di cafe tadi malas aja makan soalnya lagi kesal sama rega. Ntar makanan nya enak kerasa enggak lagi. Mau masak, males, mau beli, mager. Yaudah kalau gitu gak usah makan aja. Tunggu keajaiban ajalah.
Ah, nunggu keajaiban apanya. Fela sudah tidak tahan lagi jika harus menunggu keajaiban. Dan fela berpikir untuk pergi keluar aja. Kan ada tempat makan didepan gedung apartemennya. Fela segera beranjak dari kamarnya.
fela sudah diluar gedung apartemen nya
Sekarang, dan fela melihat rega yang berdiri memunggunginya dan sebuah mobil yang barusan melaju, dan rega melihat kearah mobil itu, mungkin rega kenal, kata fela dalam hati.Saat fela hendak memanggil rega, tapi rega sudah duluan berbalik dan melihat fela. "Ngapain?" Tanya rega langsung.
"Mau kedepan, laper." Jawab fela dengan ketus.
Rega menyodorkan plastik hitam ke depan fela, "Gak usah. Udah gue bawain nasi goreng nih,"
Fela tidak berpikir dua kali, ia langsung mengambil pemberian rega. Walau sedang kesal, tapi jika sudah dibelikan mau bilang apa. Lumayan fela jadi gak usah ngeluarin duit. Hehe.
"Makasi." Ujar fela singkat lalu berbalik dan masuk ke apartemennya.
NIKAH MUDA
Fela sudah rapi dengan baju seragamnya saat rega baru saja hendak mandi. "Baru jam segini udah siap aja, mau ngapain lo disekolah? Nyapu lapangan? Gantiin mang kadir?"
"Enak aja gantiin mang kadir. Gue masih ada duit kalau buat makan." Jawab fela dengan ketus, mang kadir adalah petugas bersih-bersih disekolah mereka.
Rega tertawa sebentar sebelum masuk kedalam kamar mandi. Ntah kenapa sekarang ketusan fela menjadi lucu bagi nya.
Dengan wajah yang masih cemberut, fela meraih tas nya lalu menyandang kan nya kebahu. Lalu keluar dari kamar itu. Ia dia dan rega sekarang sekamar, cuman sekarang kasur nya jadi dua. Kerjaan siapa lagi kalau bukan fela yang malas kalau satu ranjang dengan rega.
Fela keluar dari apartemennya ia berencana pergi naik angkot hari ini. Tak ada sedikit pun terbesit dalam otak fela untuk pergi bersama rega, karena takut ia dan rega menjadi gosip nantinya.
Fela berdiri di trotoar jalan, menunggu angkot lewat. Tapi sudah beberapa menit angkot tidak juga muncul, banyak yang lewat cuman taxi, tapi fela juga memikirkan uangnya yang udah tipis.
Tapi tidak lama kemudian, sebuah mobil menepi ke dekatnya dan fela tau itu mobil siapa. Mobil rega pastinya. Kaca mobil itu perlahan turun memunculkan wajah rega yang sedikit keningnya tertutup oleh rambutnya yang masih basah dan berantakan.
"Naik cepetan."
Fela berpikir sebentar, sebenarnya ia enggan untuk pergi sama rega.
"Lama banget mikirnya, ayok aja. Dari pada telat." Akhirnya fela masuk kedalam rega. Tak lama rega pun jalan.
"Tutup gih jendelanya, dingin!" Ujar fela, ia agak kedinginan karena kaca pintu mobil disebelah pengemudi tidak ditutup.
"Gak liat lo rambut gue basah, makanya gue bukak, biar kering nih rambut." Jawab rega.
"Maka nya kalau bangun cepat. Jadi gak buruk-buruk kesekolah sampek gak sempet ngeringin rambut sendiri." Fela mengomel tanpa melihat ke rega.
Muka rega berubah masam, "Walau gue ngeringin rambut gue dulu terus sarapan juga gak bakalan telat."
"Terus kenapa gak ngeringin rambut sama sarapan dulu?"
"Karena lo."
TBC.
Hay semua, aku balik lagi. Aku bakalan next 2 chapter sekaligus, hehe. Buat nebus beberapa bulan yang lalu kayaknya gak cukup dua chapter deh. Harus lebih dari lima kayaknya yah?
Eh. Kriting dong jari aku, hihi.
Aku usahain buat next 3 chapter ya hari ini. Jangan lupa komen sama vote nya yah semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA [Completed]
Teen FictionHanya takut untuk mengatakan, karena belum siap dengan jawaban. - regata agantara Jika takut mencoba memperjuangkan, maka mantapkan hatimu untuk menerima resiko. - felata anandara Cover by: Bella krunia 027 --------------- Felata anandara Gadis SM...