44 - Alhamdulillah putus

16.7K 599 109
                                    

Apa yang kalian pikirkan saat membaca judul diatas?

Mungkin efek dari permasalahan tentang daniel tadi membuat fela murung saja dari tadi tapi anehnya fela jadi makin cerewet. Ia juga tidak beranjak dari tempat duduknya sama sekali. Karena mungkin efek samping dari patah hatinya fela adalah dia berubah serasa jadi majikan. Ingat sewaktu dulu fela memergoki daniel sama jeslyn. Fela jadi marah dan akhirnya menyuruh-nyuruh rega dan hal itu terjadi lagi hari ini. Semua perintah yang ia berikan pada rega harus dipenuhi tanpa ada bantahan.

Dua mangkuk mie kosong berada didepannya, dan itu buatan rega. Mau tidak mau rega harus mau. Tidak bisa dibantah. Mungkin fela bukan tipe cewek yang pemarah saat datang bulan, tapi ia tipe cewek pemarah dan serasa majikan saat sakit hati.

Sementara didapur, rega komat-kamit tidak jelas melafalkan mantra. Ia sedang mengaduk teh manis pesanan fela. Entah yang keberapa kalinya rega bolak balik dapur hanya untuk membuatkan makanan atau minuman sang majikan gila.

"Udah halal hukumnya kali ya kalau gue campur racun?" Ujar rega dengan geram.

Kalau rega sudah tidak punya otak. Atau otak rega yang sebesar biji salak itu udah tidak ada. Lenyap. Dijadiin kolak. mungkin rega sudah memasukkan rondap kedalam teh manis pesanan fela ini. Namun sepertinya, otak rega yang sebesar biji salak itu masih ada, jadi rega masih berpikir dua kali. Mengingat resiko yang akan ia dapat. Pertama, masuk penjara sepuluh tahun atau bisa saja seumur hidup. Kedua, jadi duda diusia muda. Ketiga, tidak lagi menjadi anak dari kedua orang tuanya. Keempat, yang paling parah dari sebelumnya, yaitu Dosa yang akan ia tanggung di akhirat.

Rega menggeleng menghilangkan pikiran anehnya. Ia berbalik menuju kulkas untuk mengambil es batu dan memasukkannya kegelas. Saat hendak membawanya ke fela, rega dengan tidak sengaja tergoda dengan teh manis dingin itu yang terlihat sangat menggoda dan terlihat melambai-lambai minta diminum, apalagi es batu yang mengambang didalamnya.

Rega menelan salivanya. Ia ingin mencicipi tapi itu untuk fela. Tapi, ia yang membuat bukan. Rega tersenyum licik.

Teh manis dingin itu sudah rega letakkan dimeja didepan fela. Tanpa basa-basi fela langsung mengambil dan meminumnya. Sementara rega, ia senyum senyum sendiri saat melihat fela meletakkan bibirnya ditepi gelas dan ditempat yang sama rega meletakkan bibirnya. Iya, rega meminum sedikit teh manis dingin itu tadi. Jangan bilang fela ya. Shuttt.

Ditengah minumnya, fela melirik rega dari ujung matanya. Fela menaikkan alis nya seakan bertanya 'Apa?', dan rega menjawab dengan gelengan.

Fela menyudahi minumnya, dan meletakkannya dimeja. Matanya melihat rega dengan curiga. "Lo gak masukin racun atau semacamnya kan?"

Rega menggeleng. Mukanya tak enak dituduh seperti itu. "Enggak lah!"

Fela mengangguk mempercayai rega.
Dan sedetik kemudian, fela melihat rega dengan mata berharap.

Rega sudah was-was. Jika ditatap seperti ini, itu tandanya fela akan menyuruh lagi. Perasaan rega tambah tidak enak karena fela sekarang tersenyum manis.

"Belikan gue mie ayam yah?"

Duar. Jantung rega copot. Disuruh lagi. Lagi. Lagi. Dan lagi.

"Gak mau?" Tanya fela saat rega tidak merespon ucapannya. "Harus mau ya rega. Sesekali baik jadi suami gak salah kan, lagian kita juga enggak bakalan lama jadi suami istri. Kita pasti bakal pisah. Setidaknya lo harus buat kenangan sama gue supaya ada yang bakalan lo ingat kalau rindu sama gue." Ujar fela dengan sangat percaya diri dan dengan nada yang sangat lembut.

Rega berdecih. Kenangan apaan? Kenangan pahit gini? Buat apa dikenang, karungin aja buang ke kali ciliwung.

Rega menghela nafas, seakan berat sekali untuk menyetujuinya. "Ia gue beliin." Rega berdiri, untung tidak jauh dari sini ada yang jual mie ayam. Terkadang rega bersyukur karena semua yang ia butuhkan ada didekat sini. Ada indomaret, cafe, restoran dan lainnya.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang