24 - Ujian

20.8K 651 46
                                    


Setelah percakapan terakhir mereka tadi. Mereka jadi saling diam. Keheningan menyelimuti ruangan yang didominasi warna putih ini. Mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Fela yang sedang kasmaran senyum-senyum sendiri saat ia saling membalas chat dengan Daniel yang sekarang sudah menjadi pacarnya. Dan rega yang tadi barusan habis diperiksa oleh dokter untuk mengecek bagaimana keadaan nya sekarang lalu kembali diam sambil sesekali memperhatikan fela yang masih senyum-senyum sendiri. Rega lalu meraih handphone nya yang ada di nakas disebelah ranjangnya. Untuk mengecek yang ntah apa yang mau dicek sekedar menghilangkan rasa bosan. Saat ia menghidupkan selesai menghidupkan data seluler nya, langsung ada beberapa notifikasi chat masuk. Ada dari haikal, harya, rara dan banyak lagi. Rega membuka dari harga dulu.

Harya fajari
Gue denger lo kecelakaan ya? Maaf gak bisa jenguk, gue sibuk. Lain kali deh ya. Cepet sembuh bos.

Rega tidak membalas chat dari fajar yang ia kirim dua hari yang lalu, saat ia kecelakaan. Lalu ia beralih pada chat dari haikal.

Haikal Nara putra
Gue denger lo nabrak truk? Gapapa kan?
Truknya gak lecet kan?

Becanda gue, aelah gak usah dibawa serius kali. Gue doain cepet sembuh. Maaf gue gak mau jenguk. Sayang duit gue buat beli buahhh. 😂

Rega tersenyum tipis, lalu memilih juga untuk tidak membalas chat haikal yang ia kirim dua hari lalu juga. Rega beralih melihat chat dari rara. Ada lima chat dari rara.

Rara.

28 Mei 2019

Aku dengar kamu kecelakaan ya?

Kok bisa? Abis dari rumah aku kan?

Yaudah aku tau kamu lagi sakit. Jadi enggak megang hape.

Besok aku jenguk kamu, biar aku tanya rumah sakitnya sama tante Ratna.

Hari ini

Jam delapan aku jenguk kamu, aku dengar dari tante Ratna kamu udah sadar. Aku bakalan bawain kamu makanan. Jangan makan dulu sebelum itu. Tunggu aku.

Pesan terakhir dikirim hari ini. Jadi rega melirik ke jam dinding yang ada didepan nya, diatas pintu. Sepuluh menit lagi jam delapan, kebetulan rega lapar sekarang. Minta sama fela malas, ia malas nganggu orang pacaran. Dan tak terasa limabelas menit berakhir, walaupun rara datang telat lima menit tapi ia tetap datang dengan memakai kemeja putih lengan panjang dipadukan dengan rok jeans pendek diatas lutut, dan sambil menenteng kresek putih yang seperti nya berisi bubur.

Rara  tersenyum pada rega setelah menutup pintu. "Maaf, aku telat rega. Tadi macet dijalan untung gak terlalu padat." Ucap rara agak menyesal.

"Gapapa kok, sini."

Rara hendak mendekat keranjang rega, namun matanya tak sengaja melihat fela yang sedang duduk disofa, dan terlihat sedang memandanginya. Rara terlihat terkejut. Ia mengernyitkan keningnya, "Kok fela ada disini? Kemarin juga disini?"

"Ha?" Fela sedikit memiringkan kepalanya kekiri untuk berpikir alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Rara. Setelah fela merasa sudah mendapat jawaban baru ia bersuara, "Tadi mamanya rega minta aku nemenin rega. soalnya, mama rega lagi ada urusan. Iyah itu." Jawab fela tampak agak gugup.

Tapi Rara tidak curiga, ia mengangguk lalu tersenyum. Ia meninggalkan obrolannya dengan fela, lalu kembali berjalan keranjang rega. Ia duduk di kursi besi disamping kanan ranjang rega, "Udah baikan? Kamu enggak sadar dua hari lo. Kirain bakalan parah." Ujar Rara dengan muka sedih, "aku khawatir." Lanjutnya.

"Aku gapapa. Enggak parrah-parah amat. Aku kemarin cuman tidur." Ucap rega berusaha menenangkan rara.

Rara tersenyum tipis. "Yaudah kalau gitu." Rara terlihat sedang berpikir sebelum ia berujar. "Rega?" Panggilnya.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang