17 - Ciee dimasakin

22.5K 702 8
                                    

Muka rega bengong bentar mendapat pertanyaan itu dari fela, tapi cepat-cepat dia merubah raut mukanya. Gak enak kan kalau ketahuan, bisa jatuh harga diri rega yang emang udah jatuh. "Enggak lah. Kan gue udah bilang, Gue pengen bisa bela diri, biar kalo gue punya pacar bisa gue lindungi." Ucap rega beralasan.

Fela mendelik tak suka, "Kayak bakalan laku aja." Fela merubah posisinya menghadap kedepan malas menghadap ke rega.

Tak Terima dengan kata fela yang meragukan ke-laku-an dirinya, rega melotot. "Asal lo tau waktu gue SMP, banyak cewek ngantri pengen jadi pacar gue. Tapi gue tolakan semua karena gue tau bakalan ada cewek dimasa depan yang bakal jadi pendamping hidup gue, jadi gue gak masih ngebagi kasih sayang gue." Ceroboh rega dengan nada marah.

Fela mendengus sebal, "Kalimat lo gak pernah ada yang real."

"Artinya?"

"Ia kalimat lo itu semua dusta, buktinya di sma gak ada tuh yang ngejar lo!"

Rega menggeleng, "Bukan itu, gue nanya arti kata real yang lo bilang. Gak ngerti gue." Ucap rega dengan tampang polos, kata real aja gak tau. Makanya kalau lagi pelajaran bahasa Inggris jangan bolos.

Fela seketika melotot, dan setelah nya mencoba mengatur nafasnya yang lagi dangdutan. "Pikir aja sendiri!" Ketua fela lalu berdiri dan pergi begitu saja masuk kedalam kamarnya.

Sementara diluar, rega sedang bingung, ia masih memikirkan arti kata real itu. Ia sih pernah mendengar kata itu cuman belum tahu aja artinya.

                        NIKAH MUDA

Rega baru keluar dari kamar mandi dengan baju kaos putih polos dan celana boxer doraemon, dan dengan handuk ditangan yang sedang ia usap-usapkan dikepalanya untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Ia mandi dikamar mandi yang ada didapur, soalnya dikamar tidak ada kamar mandi seperti dikamar fela.

Hal pertama yang ia lihat adalah, fela yang terlihat tengah memasak sesuatu. Rega mendekat, mengintip apa yang sedang dimasak fela. Rega mendesah setelah mengetahui apa yang dimasak fela, "Lagi-lagi mie. Sejak gue nikah sama lo gue makin kurus." Ucap rega, "Setelah gue ingat-ingat lagi, selama gue tinggal dikos maupun disini, makanan yang masuk kedalam perut gue gak jauh jauh dari mie, mie instan, bakso pake mie, perasaan itu-itu aja." Lanjut rega dengan berusaha memikirkan makanan apa lagi yang pernah masuk kedalam perutnya setelah nikah dengan fela dan hidup mandiri.

Tanpa menoleh fela menjawab, "Terus lo mau makan apa?" Tanyanya sambil memasukkan bumbu mie instan itu kedalam kuali tempat ia memasak mie.

"Makanan yang biasa dibuatin nyokap gue, gue rindu." Ada nada sedih yang tersirat dalam kata-kata rega. Sepertinya dia benar-benar rindu masakan ibunya.

Fela mematikan kompor, lalu menuangkan mie itu kedalam dua mangkuk. "Sementara makan aja itu dulu." Fela mengambil dua sendok dan dua garpu lalu meletakkannya disetiap mangkuk itu. Fela mengambil satu, "Tuh makan!" Perintahnya.

Mau tak mau, suka tak suka rega tetap mengambil mangkuk mie itu. Bagaimanapun rindunya rega dengan masakan ibunya, tetap saja perutnya perlu diisi. Rega menyusul rega kedepan TV ikut duduk disampingnya.

Disela-sela makannya, fela berkata. "Rega mending tuh meja makan didapur dijual aja deh, daripada enggak guna. Menuhin dapur aja."

Dengan mulut penuh, "Yaudah, lumayan duitnya."

Padahal niat fela hanya bercanda, mengingat mereka jarang menggunakan meja makan itu dan selalu makan disofa didepan TV. Ntah kenapa makan disini lebih menyenangkan. Tapi tak disangka, rega menanggapi dengan serius.

NIKAH MUDA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang