Karena telat bangun, fela terpaksa mandi buru-buru dan ia juga harus menunggu ojol yang ia pesan. Karena si bangsat rega ternyata udah pergi duluan, dan ia harus menerima takdir bahwa ia sekarang terlambat dan mendapat hukuman. Dijemur di tiang bendera sampai istirahat pertama, matahari pagi yang lumayan panas membuat fela berkeringat, wajahnya sudah basah karena peluh yang membanjiri wajahnya. Untung ia tidak pingsan, sebab ia pagi tadi tak sempat makan.Fela menghembuskan nafasnya, ia sudah tidak tahan lagi. Dan istirahat 10 menit lagi, fela harus bisa. Dengan penuh perjuangan berdiri disana, dibawah panasnya matahari pagi akhirnya jam istirahat tiba, jam yang paling ditunggu-tunggu fela. Saat iya hendak melangkah pergi sambil mengusap dahinya yang basah dengan punggung tangannya, langkahnya terhenti saat melihat sepatu hitam yang mengkilap, fela menaikkan pandangan mencari tahu siapa pemilik sepatu itu. Dan ternyata pemilik sepatu hitam itu adalah Daniel, Daniel dengan celana bahan hitam serta kemeja putih dan tangannya terulur ke fela sambil menggenggam minuman dingin.
"Pasti haus kan? Nih." Daniel menyodorkan minuman itu.
Sambil tersenyum, fela meraih botol minuman dingin itu. "Makasi." Setelah itu fela tidak tahan lagi, ia segera membuka tutup botol itu dan meneguknya hingga tinggal setengah saja.
Melihat fela yang kehausan, Daniel tersenyum. "Ke kantin yuk, aku tau kamu lapar juga?"
Fela tercengang sebentar, mencerna sikap Daniel barusan lalu mengangguk mengiyakan ajakan daniel. Dalam perjalanan mereka fela berpikir, bahwa Daniel sangat perhatian padanya. Dan itu membuat fela tambah menyukai Daniel, sempat fela berpikir bahwa rasa sukanya tidak akan bertepuk sebelah tangan.
Saat dijalan menuju ke kantin, mata fela tak sengaja menangkap sesosok makhluk Tuhan yang tengah berjalan kearah nya dengan muka datar dan sebelah tangan kirinya kebelakang dan sebelah tangan kanannya dimasukkan kedalam celana abu-abu miliknya. Fela berdesir tak suka sambil melirik rega tajam, ia tak menyangka bahwa ternyata makhluk Tuhan semacam iblis ternyata ada yang menjelma menjadi manusia tampan seperti rega. Ah. Rega tidak tampan.
Saat berpapasan, fela mengalihkan pandangannya kedepan begitu pula rega yang sama sekali tidak melirik fela. Mereka seperti orang asing. Lalu fela meneruskan langkahnya ke kantin.
Dan rega, yang mukanya semula datar saat berhadapan dan berpapasan dengan fela tadi, telah berubah menjadi seperti orang sedih, ia menunduk lalu tangannya yang ia kebelakangkan tadi ia tarik, ia melihat tangan nya tengah menggenggam minuman dingin. Rega berniat memberikan minuman dingin itu ke fela tadinya, tapi saat rega melihat bahwa fela telah menggenggam minuman dingin dan berjalan bersama Daniel, ia jadi mengurungkan niatnya dan menyembunyikan minuman dingin itu kebelakang badannya.
"Keduluan gue." Gumamnya perlahan, lalu saat teman laki-lakinya sewaktu kelas 10 lewat, ia menyetop nya dan memberikan minuman itu kepadanya. "Buat lo. Sengaja gue beliin."
Laki-laki yang bernama fajar itu tampak keheranan, "Lo gak sakit kan?"
"Lama lo." Rega malas menjawab pertanyaan fajar, lalu melemparkannya saja ke fajar dan dengan sigap fajar menangkap.
Lalu rega berlalu begitu saja. Ia hendak ke parkiran, untuk mengambil sesuatu di mobilnya. Tapi saat ia melewati parkiran khusus guru yang berada dalam satu wilayah dengan parkiran siswa, dan matanya tak sengaja melihat sebuah sepeda motor metik berwarna hitam dengan les kuning, motor itu terlihat modis karena selain masih mengkilap sang pemilik juga merubah warna plat honda nya menjadi warna kuning senada dengan les bawaan honda nya. Dan fela memicingkan matanya, ia ingat bahwa tadi pagi yang mengendarai motor ini adalah Daniel. Tentu saja, sebuah ide licik langsung mendarat di otak rega yang sebesar biji salak itu. Rega mengedarkan pandangannya mencari sebuah lidi, dan sangat beruntung, ada sebuah lidi disana, rega mengambilnya. Lalu memotongnya menjadi bagian-bagian kecil. Setelah melihat sekitar dan memastikan tak ada yang melihat, barulah rega melancarkan aksi mulianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA [Completed]
Teen FictionHanya takut untuk mengatakan, karena belum siap dengan jawaban. - regata agantara Jika takut mencoba memperjuangkan, maka mantapkan hatimu untuk menerima resiko. - felata anandara Cover by: Bella krunia 027 --------------- Felata anandara Gadis SM...