20. SHE ABANDONED ME, AGAIN!

15.1K 1.6K 24
                                    

LUCIFER'S POV

Dia meninggalkanku lagi. Aku benar-benar tidak percaya itu. Jika aku bisa menggunakan inner devil-ku padanya, aku pasti sudah membuatnya berlutut padaku. Sayangnya, aku tidak tahu kenapa itu tidak berfungsi padanya.

Kali ini, aku mengikutinya sampai ke luar kantor kepolisian. "Venus!" panggilku dari depan pintu saat dia sudah berjalan dengan sangat cepat.

Dia tidak berbalik, bahkan menjawabnya. Dia terus menuju mobilnya sambil membawa Little Monster. Venus kemudian meletakkan Little Monster di kursi belakang, memasang kursi bayi dan memastikan sudah benar.

"Venus, tunggu!" panggilku lagi dan dengan cepat aku menggapai lengannya sebelum dia masuk ke dalam mobil.

Venus berbalik, dia menatapku untuk pertama kalinya sejak kami berbicara hari ini. Ekspresinya tidak menunjukkan dia senang melihatku.

"Kau marah?" tanyaku penasaran.

Venus diam saja.

"Aku tahu kau marah. Aku bisa merasakan kemarahan itu, tapi aku tidak tahu mengapa," kataku saat Venus tidak menjawabnya.

"Aku tidak marah, aku hanya sedang dalam mood yang tidak baik. Kau tahu, setiap wanita memiliki waktu di mana emosinya bisa sangat meningkat. Every girl call it by period time," jelas Venus.

Aku tidak mengerti sama sekali. Tapi aku hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun. Saat Venus membuka pintu mobil dan mulai menyalakan mesinnya, tentu kali ini aku tidak akan melepaskannya.

Aku sudah berada dikursi belakang saat Venus menginjak pedal gas. "Kau berusaha menghindariku?" tanyaku dengan santai.

"God! Bisakah kau tidak melakukan itu?" tanyanya balik dengan kesal.

Aku tersenyum padanya. Dan melakukan kontak mata melalui kaca. "Ada banyak pertanyaan yang ingin aku ajukan sebenarnya."

Venus diam, sesekali dia melirik ke kursi belakang melalui kaca.

"Apa yang kau lakukan kemarin bersama Si Nephalem?"

Butuh waktu lama untuk Venus menjawabnya, hingga akhirnya dia mulai bicara. "Sepupuku menjadi vampir. Kami memiliki teori gila yang ternyata berhasil. Dan aku butuh seseorang yang bisa membawa kami ke Purgatory."

Itu bukan jawaban yang dibuat-buat. Dia tidak berbohong. "Tapi, kenapa kalian bisa berada di neraka?" tanyaku lagi.

Venus terdiam sebentar. "Ada makhluk yang mengejar kami. Aku tidak tahu makhluk apa itu. Tapi Xander memberitahuku tiga nama."

"Leviathan, Mammon, Asmodeus," gumamku.

Venus melirik dari kaca tengah, seolah dia bertanya-tanya. "Aku lupa, kau The Devil. Tentu saja kau tahu mengenai mereka." Tapi itu yang keluar dari mulutnya.

"Aku yang memasukkan mereka ke dalam Purgatory."

Venus diam lagi. "Oh," gumamnya.

"Mereka salah satu kandidat terkuat untuk menggantikanku memerintah neraka. Sebelum aku di buang ke neraka, Asmodeus yang memegang kekuasaan. Tapi dia tahu kekuatannya tentu tidak sebanding denganku." Aku berusaha tetap percaya diri.

Venus seoalah terlihat kebosanan mendengarkanku. Dia bahkan tidak menoleh ke arahku saat aku berbicara. Akhirnya, aku berpindah tempat duduk di sebelah Venus. Dia sedikit terkejut, tapi kemudian mulai membiasakan diri.

"Sejak tadi aku perhatikan kau tidak menatapku untuk waktu yang cukup lama. Kau takut padaku?" Aku menoleh ke arah Venus dan tidak melepaskannya.

"A-apa? Aku sedang menyetir, aku harus fokus."

Lucifer The LightbringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang