28. ENOCHIAN WORDS

12.8K 1.6K 58
                                    

LUCIFER'S POV

Sudah tiga hari sejak Venus menitipkan Little Monster dan dia tidak pernah kembali. Aku telah mencarinya ke mana-mana bahkan ke Monstal Bar, tapi tetap tidak menemukannya. Apa dia benar-benar marah padaku dan menghindariku? Tapi dia seolah menghilang begitu saja dari dunia. Seperti ditelan bumi dan lautan paling dalam.

Lebih parahnya lagi, aku mencarinya sampai ke neraka dan hasilnya aku hanya mendapatkan beberapa cacian dari para demon yang marah padaku karena meninggalkan neraka. Tentu saja aku menyiksa mereka sebelum kembali ke Bumi lagi.

Sedangkan Little Monster terus menangis dan membuatku benar-benar pusing. Hingga aku mempengaruhi seorang wanita untuk mengurusnya dan memberikan apapun yang bayi itu mau. Lilith tentu saja tidak mau mengurus Little Monster. Dia pergi dan memyerahkan bayi itu padaku setelah Little Monster buang air besar di bajunya.

Aku kesal dengan diriku, Venus, dan semua hal menyebalkan ini. Apartemenku dipenuhi barang-barang yang berserakan. Aku yang melemparkannya ke seluruh ruangan untuk melampiaskan semua kemarahan. Aku sangat ingin membunuh saat ini. Merobek-robek kulit manusia dan merasakan sensasi liar saat membunuh itu.

Perasaan itu sedang muncul sekarang. Aku sedang berapi-api. Cahaya yang minim di kamarku membuat mataku menyalakan api kemarahan. Dan tepat pada saat itu, seseorang menaiki tangga.

Aku menoleh, tapi masih tidak jelas siapa yang datang. Rasa ingin membunuh ini semakin menjadi-jadi. Hingga aku mendekati siapapun yang datang ke kamarku dan mencengkram lehernya.

"Lu-Lu-Lucifer," ujar suara itu.

Aku mengenali suara itu dan melepaskannya dengan cepat. Aku akhirnya menyalakan lampu dan menatap Venus yang sedang memegangi lehernya. Dia menatapku kesakitan.

"Kau, kenapa kau kembali? Bukankah kau pergi untuk menghindariku? Aku bahkan tidak bisa menemukanmu," kataku penuh amarah.

Aku tidak pernah merasakan frustasi seperti ini. Yang bahkan aku sendiri tidak mengerti.

"Aku menghilang bukan karena menghindarimu," bantahnya. "Aku pergi menangkap seseorang yang ternyata membawaku ke sebuah tempat yang tidak pernah aku kunjungi sebelumnya."

Aku sedikit mereda. Terutama saat Venus mengatakan bahwa dia tidak menghindariku. Tapi aku tidak langsung percaya padanya.

"Kau pasti berbohong," bantahku balik.

"Terserah apa katamu, tapi aku hanya ingin menyampaikan pesan untukmu." Vanus menarik nepas panjang. "Mals un drux gal med don un I oresa. Pala toltorg izizop. Itu isi pesannya, aku tidak tahu apa artinya tapi dia memintaku untuk menyampaikannya padamu."

Pendengaranku langsung menajam. Apa aku tidak salah dengar? "Siapa yang menyuruhmu mengatakan itu?" tanyaku.

"Seseorang yang tidak mau disebutkan namanya," jawab Venus.

Aku langsung mendekatinya saat Venus mulai mencurigaiku. "Apa yang ingin kau lakukan?" tanyanya.

Aku tidak menjawabnya.

"Tidak! Kau tidak akan melakukan itu! Kau tidak akan masuk ke dalam ingatanku." Venus seolah mengerti apa yang aku ingin lakukan padanya.
Tapi aku memaksanya dan mulai membaca ingatannya dengan menumpu wajahnya dengan tanganku.

Aku masuk ke dalam ingatan Venus. Aku melihat sebuah tempat yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Melihat Venus berbicara dengan seorang vampir yang menggodanya. Lalu pergi bersama seorang dhampir. Aku masuk lebih jauh lagi sampai dia bertemu dengan seekor Griffin dan membicarakan tentang diriku. Hingga aku melihat diriku sendiri dan dialah yang mengirimkan pesan itu.

Lucifer The LightbringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang