26. WATCHES OF CHRONOS

13.1K 1.6K 44
                                    

"Demon I get, peoples are crazy!" -Dean Winchester

×××

Kakiku menapaki tanah lagi tanpa aku sadari. Mataku memandang jauh sebuah kastil yang setengah hancur menjulang di depan sana. "Saat aku di atas tadi, aku tidak melihat kastil. Bagaimana tiba-tiba ada kastil di tengah-tengah hutan ini?" tanyaku pada Lucifer sambil melepaskan tangannya.

Lucifer mendekatkan tubuhnya padaku, dia kemudian berbisik. "Itu sebabnya mereka tidak bisa menemukan tempat ini." Dia kemudian mengisyaratkanku untuk maju.

Aku awalnya ragu. Tapi kakiku melangkah menuju kastil itu. Saat aku masuk, aku berada di tempat lain. Benar-benar seperti tempat lain, seolah itu adalah portal rahasia yang bisa membawaku ke tempat lain. Aku kembali menuju Lucifer. Menunjukkan ekspresi terkesan, sekaligus takut.

"Aku tidak bisa masuk. Tempat itu menggunakan penghalang yang sama dengan tempatku di kurung ini," katanya.

Aku mengangguk mengerti. Walaupun sedikit kecewa. Karena, entah mengapa saat Lucifer bersamaku, aku merasa lebih aman.

"Aku akan menunggumu di sini," ujar Lucifer saat aku sudah masuk ke dalam.

Kastil itu terlihat menakutkan. Dengan aura yang sangat mencekam, serta kegelapan menambahkan suasana yang benar-benar bisa membuat siapapun tidak akan mau pergi ke tempat itu. Tapi walau bagaimanapun, aku akan terus melangkah, jika Aileen berada di sana.

Aku mendorong pintu ganda berukuran besar yang masih utuh. Bunyi berdenyit menggema di seluruh ruangan di dalam kastil. Aroma aneh menyeruak saat aku masuk. Saat ini, hanya cahaya bulan yang menuntunku.

Suara jeritan. Aku menoleh ke seluruh penjuru mencari sumber suara. Berlari secepat mungkin mencapai tangga karena aku mendengar suara itu datangnya dari atas kastil.

"Tolong! Aku mohon!" isak suara itu.

Aku akhirnya berhenti pada sebuah ruangan berbau busuk. Mataku mencari-cari kenop pintu. Saat aku masuk, bau busuk itu semakin menjadi-jadi. Lebih buruk daripada bau makhluk-makhluk yang pernah aku buru.

"Aileen," bisikku.

Suara isakan itu terdiam. "Venus?" tanyanya masih dengan nada yang sama.

"Ya, ini aku," jawabku.

"Kau juga tertangkap?" tanyanya lagi.

"Tidak, aku di sini untuk menyelamatkanmu."

Aileen terdiam lagi. "Kita tidak akan bisa keluar dari tempat ini. Aku bahkan tidak tahu kita berada di mana."

"Tenang saja, aku punya rencana. Sekarang, katakan padaku ciri-ciri orang yang menculikmu," pintaku.

"Si Sialan Elswood yang menculikku," katanya dengan kesal.

Aku jadi bingung. "Maksudmu, penculik itu mirip Detektif Elswood?" tanyaku.

"Bukan mirip, tapi memang dia."

Aku akhirnya mengerti. Jadi semua ini ulah Detektif Elswood. Itu kenapa dia melamar Aileen tba-tiba. Dia butuh korban lagi dan aku rasa sangat susah mencari seseorang yang baik seperti Aileen.

"Teruslah berbicara," pintaku.

Aileen bercerita bagaimana dia bisa berada disitu. Aku mulai meraba-raba tempat itu, mencari jalan menuju Aileen dengan petunjuk dari suaranya. Beberapa kali aku tersandung sesuatu, yang ternyata adalah mayat dari wanita yang menghilang selama ini. Tanganku berhasil menyentuh salah satu bagian tubuh mayat yang sudah membusuk itu. Aku rasa itu isi perutnya, karena bau busuk semakin menjadi-jadi ditanganku. Cepat-cepat aku mengelapnya di baju mayat itu.

Lucifer The LightbringerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang