ElVandra_11

2.6K 103 0
                                    

” chel, baru pesan itu doang yang masuk.”

” Lo udah bales?” tanya Chelsea di seberang sana.

Vandra mengigit bibir bagian bawahnya. ” belum, gue masih kaget aja dia tiba tiba ngechat gue.”

” oke nggak papa. Lo jangan bales apa apa dulu kalau emang Lo belum siap buat bicara sama dia.”

Saat asyik sedang mengobrol dengan Chelsea lewat telpon, tiba tiba dari balik pintu muncul sosok meli sambil menenteng dua tas.

” chel udah dulu ya, nanti gue telpon lagi,” Vandra langsung mematikan sambungan telponnya dan menaruh ponselnya ke atas meja belajar.

” Lo jadi nginep?” tanya Vandra sambil mengambil alih satu tas dari tangan meli.

” jadi lah, gue udah bawa barang banyak. Kenapa, Lo nggak suka? Tapi btw sorry ya gue main masuk gitu aja ke kamar Lo soalnya nyokap Lo udah kasih izin.”

” bukan gitu, Lo tuh cuma mau nginep tapi bawaan Lo udah kayak orang mau pindahan,” Vandra tertawa melihat betapa banyak dan beratnya barang bawaan meli.

” besok gue sekalian berangkat dari rumah Lo.”

Setelah meletakkan barangnya, meli langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang Vandra.

” Van gue heran deh sama lo. Kok bisa sih Lo tadi berani banget sama kak elvan?”

Vandra menyusul meli dan duduk di tepi ranjang. ” gue sebenernya juga takut.”

Mendengar itu meli langsung duduk tegak sambil bersila. ” gue saranin Lo minta maaf deh, sebelum ada masalah lagi.”

” seharusnya dia yang minta maaf bukan gue. Dia orang yang udah bikin gue kena masalah di sekolah.”

” itu sih terserah Lo. Gue cuma nyaranin aja,” meli turun dari ranjang. ” gue mau cuci muka dulu.”

Vandra kembali duduk di meja belajarnya setelah meli masuk ke dalam kamar mandi. Vandra kembali berkutat dengan buku dan pulpen untuk menyelesaikan PR yang sempat tertunda karena Vandra terlalu asik bercerita dengan Chelsea. Di sela sela kegiatannya, Vandra melihat ponselnya yang menyala dan menampilkan sebuah notifikasi pesan WA yang masuk. Nomor baru dengan pesan yang sangat membuat Vandra kaget.

Besok gue jemput!! Elvan.

Vandra mencoba mengabaikan pesan dari Elvan dan memilih kembali fokus pada buku. Toh besok juga dia berangkat bareng meli.

***

” mah, Vandra pamit,” teriak Vandra sambil menutup pintu rumahnya.

Vandra dan meli berjalan bersisian menuju pagar rumah Vandra. Tapi saat Vandra membuka gerbang, tiba tiba pandangan Vandra langsung tertuju pada sebuah motor hitam terparkir di depan gerbang rumahnya. Kini pandangan Vandra tidak lagi tertuju pada motor melainkan pada seseorang yang tengah duduk di atas motor. Itu Elvan.

” kak elvan,” gumam meli yang sama terkejutnya dengan Vandra saat melihat Elvan.

Elvan menatap Vandra yang hanya diam. ” kenapa Lo nggak bales chat gue?”

” aku kak,” Vandra menunjuk dirinya sendiri.

” Lo tuh jadi cewe oon banget sih. Yang gue tatap itu Lo jadi gue nanya sama lo.”

” sorry nggak ke buka,” cuek Vandra.

”ck, gue itu udah nunggu lo dari jam 6 dan Lo udah dua kali bikin gue nunggu. Lo emang sengaja ya?”

” aku nggak pernah nyuruh kakak jemput aku.”

”lo tuh...” Elvan mencoba menahan emosinya. Niatnya menjemput Vandra karena ingin membuktikan kalau kata maafnya bukan sekedar ucapan tapi memang tulus dari hati.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang