ElVandra_30

2K 97 0
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi tapi Vandra sudah langsung keluar kelas dengan langkah tergesa gesa menuju  kelas Elvan. Bahkan teriakan meli Vandra abaikan. Tujuannya hanya satu yaitu bertemu dengan Elvan dan menjelaskan semuanya. Entah mendapat keberanian dari mana Vandra berdiri di depan kelas Elvan sambil menyandarkan punggungnya pada tembok. Dia menunggu Elvan yang belum keluar karena masih ada guru yang mengajar.

Vandra segera menegakkan tubuhnya ketika melihat seorang guru keluar dari kelas Elvan diikuti satu persatu murid yang juga keluar. Vandra memainkan jarinya demi mengurangi rasa gugup yang tiba tiba menderanya. Hampir semua yang baru saja keluar dari kelas menatap Vandra, tapi Vandra tetap berusaha cuek dan fokus pada tujuannya datang kesini.

” kak elvan!” panggil Vandra ketika melihat Elvan baru saja keluar bersama reno.

Reno menyenggol lengan elvan. ” Van di panggil cewek tuh.”

Elvan berdecak. ” gue juga tau dia cewek,” katanya.

” samperin gih. Lo kan biasanya nyamperin guru BK Mulu, sekarang nyamperin cewek sekali kali.”

” sialan Lo.”

” kak elvan!” panggil Vandra lagi karena Elvan tak kunjung menoleh.

Elvan menoleh. ” ada apa?” tanya Elvan pada vandra.

” ya udah Van, gue ke kantin duluan.” Reno menepuk pundak Elvan lalu pergi.

Dalam hati Vandra bersyukur karena kepergian Reno. Vandra memang butuh berbicara berdua dengan Elvan tanpa ada yang mengganggu.

” kak, boleh minta waktunya sebentar,” pinta Vandra.

” dari tadi juga Lo udah minta waktu gue.”

” cuma mau ngobrol sebentar aja.”

Elvan menatap Vandra lalu berjalan dan Vandra mengekor di belakang. Baguslah Elvan mencari tempat sepi karena Vandra juga merasa risih dengan kakak kelas yang memperhatikannya. Elvan berhenti di lorong laboratorium IPA yang lumayan sepi.

Elvan menatap Vandra sambil melipat tangan di dada.” mau ngomong apa?” tanyanya.

Tatapan Elvan membuat Vandra tidak bisa berkutik.

” cepetan ngomong. Katanya Lo minta waktu gue sebentar. Gue nggak punya banyak waktu,” desak Elvan. ” gue kasih Lo waktu 15 menit buat ngomong.” tambahnya.

Vandra gelagapan. Dia bingung harus memulai darimana. ” emmm...soal kak Ari kemarin...”

” memangnya kenapa. Bukannya udah jelas,” potong Elvan.

” kemarin itu nggak seperti yang kak elvan pikirkan.”

” emang Lo ngira gue mikir apa?”

Vandra menghela nafas. Elvan terus saja membuat Vandra kebingungan menjawab pertanyaan. Kata kata yang sudah dia susun semalam mendadak hilang begitu saja.

” aku nggak mau kak elvan salah paham dan mikir macem macem.”

” salah paham tentang lo yang selama ini sembunyiin hubungan Lo sama ari?”

” bukan gitu kak. Aku sama kak Ari tuh nggak pacaran.”

” mau pacaran atau nggak itu nggak ada hubungannya sama gue.”

” aku cuma ngerasa nggak enak aja kemarin kak Ari sama kak elvan berantem. Aku juga nggak mau gara gara ini kak elvan sebarin berita hoax tentang aku. aku nggak mau jadi bahan omongan lagi.”

Elvan menatap Vandra lekat. Dia terlihat sedikit berbeda hari ini tidak seperti kemarin saat mengantar Vandra pulang, wajahnya seperti orang marah dan kesal. Atau mungkin Elvan benar benar marah gara gara mengira Vandra telah berbohong dan menutupi hubungannya dengan Ari.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang