ElVandra_37

1.9K 82 0
                                    

Elvan terburu buru masuk ke dalam rumah dan menghampiri sebuah kamar. Dia membuka kenop pintu secara perlahan tanpa mengetuknya lebih dulu. Pandangannya langsung tertuju pada seorang wanita tua renta yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang.

” Elvan,” panggil wanita itu dengan suara yang sedikit lemah.

Elvan segera menutup pintu kamar lalu menghampiri wanita tua itu dan duduk disebelahnya. ” Oma kenapa, Elvan khawatir banget sama Oma.”

Oma Rita tersenyum lalu mengelus punggung tangan cucu kesayangannya.” Oma nggak papa Van, cuma terpeleset di kamar mandi.”

” kenapa Oma nggak minta tolong mbak aja buat anterin ke kamar mandi?” tanya Elvan dengan nada yang penuh kekhawatiran.

Oma Rita memukul pipi Elvan pelan. ” kamu pikir omamu ini tidak bisa berjalan sendiri hanya untuk ke kamar mandi.”

” apa perlu Elvan panggilkan dokter atau kita langsung ke rumah sakit aja,” tawar Elvan.

Oma menggeleng. ” tadi udah diperiksa sama dokter,” katanya.

” siapa yang panggil dokter kesini?” tanya Elvan heran.

Oma tersenyum. Tiba tiba pintu kamar dibuka dan menampilkan Yasmin tengah membawa nampan berisi minuman.

” Oma, ini Yasmin buatkan Teh hangat.” Yasmin meletakkan nampan di atas nakas.

” makasih sayang,” ucap Oma tersenyum ke arah yasmin. Pandangannya lalu kembali menatap Elvan. ” tadi mbak yang telpon Yasmin buat bantu Oma.”

” kenapa nggak langsung telpon Elvan aja?”

” kamu kan lagi ada acara Van,” jawab Yasmin.

” makasih yas,” kata Elvan. ”kalau gitu sekarang Oma istirahat biar cepet sembuh.” Elvan membantu Oma berbaring lalu menyelimutinya, tak lupa Elvan juga memberikan sebuah kecupan di kening Oma nya.

Elvan mengajak Yasmin untuk keluar membiarkan Oma beristirahat. Mereka lalu duduk di tangga.

” yas, apa mamah tau soal Oma?” tanya Elvan.

” tadi aku udah chat Tante, tapi belum dibaca. kalau Om katanya lusa baru bisa pulang.”

Elvan menatap lurus ke depan. dia tidak tau bagaimana hidupnya kalau tidak ada Oma disampingnya. Memiliki orang tua tapi terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk Elvan. Beruntung dia masih memiliki seorang nenek yang mau mencurahkan semua perhatian dan kasih sayangnya kepada Elvan. Oma juga satu satunya orang yang siap mendengarkan semua keluh kesah Elvan. Elvan tau orang tuanya bekerja demi masa depannya juga tapi bisakah mereka meluangkan waktu sedikit saja untuk Elvan walaupun hanya bertanya soal kabar.

Yasmin hanya bisa mengelus punggung Elvan. Dia mengerti bagaimana perasaan Elvan. Sejak kecil Elvan selalu ditinggal bersama oma nya, kalau tidak Elvan selalu dipercayakan kepada pengasuhnya. Yasmin tau semua itu karena dari kecil mereka memang tumbuh bersama dan Yasmin adalah satu satunya orang yang selalu berupaya membuat Elvan tersenyum. Dan indah yang selalu merentangkan tangannya agar Elvan tetap merasakan kasih sayang orang tuanya.

Sedari kecil Elvan memang tidak pernah mengatakan secara langsung bahwa dia merindukan orang tuanya terutama mamahnya. Tapi yasmin melihat semua itu dari sorot mata Elvan. Elvan yang terlihat iri setiap melihat betapa senangnya saat bisa di jemput mamanya. Bermain bersama ayahnya. Dan betapa inginnya elvan ketika dia bersedih ada sosok seorang ibu yang mau memeluknya dan memberinya ketenangan.

” Van, bukannya Lo tadi pergi sama Vandra ya?” Tanya Yasmin mencoba mengalihkan pikiran Elvan.

Elvan mengangguk.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang