Hari hari yang Vandra lalui tanpa Elvan hanyalah disibukkan dengan berdiam diri di dalam kelas. Mencoba menyibukkan dirinya dengan membaca buku atau sekedar mendengarkan musik, meski tetap saja pikiran tentang Elvan terus terngiang. Vandra bukannya belum bisa memafkan Elvan dan menerima penjelasan Elvan. Dia masih merasa kecewa karena Elvan yang mengajarkan nya untuk tidak berbohong dan selaku terbuka tapi Elvan sendiri mengingkari ucapannya.
Vandra juga takut Elvan akan kembali membohonginya atau yang sebenarnya Vandra takutkan adalah kehilangan Elvan. Tapi dengan apa yang Vandra lakukan sekarang terhadap Elvan justru akan memperbesar kemungkinan dia kehilangan elvan. Vandra ingin menyudahi semua ini. Hubungan mereka sudah lama menggantung. Tapi entah bagaimana caranya vandra menyudahi semua ini. Dia masih terlalu bingung untuk memulainya. Berencana tapi tidak ada usaha.
Meli menarik buku yang hanya Vandra tatap sambil melamun. ” Van, ini bukan Lo banget deh. Sok sibuk dikelas sampe nggak mau keluar. Mau ke toilet aja Lo tahan sampe pulang sekolah. Lo putus ya, sama kak elvan?” tanya meli.
Vandra menatap meli lalu menggeleng lemah.
” terus kenapa Lo kayak frustasi gini?”
” gue biasa aja,” jawab Vandra singkat.
” emang Lo belum bisa maafin kak elvan?”
Vandra menghela nafas. ” gue bingung Mel, gue udah maafin dia tapi gue juga takut dia bakal bohongi gue lagi.”
” Van, gue yakin kak elvan pasti punya alasan kenapa dia sampe bohongi Lo.”
Meli benar. Elvan pasti punya alasan. Tapi Vandra tidak tahu alasan Elvan, karena dia belum mau mendengar semua penjelasan Elvan. Bahkan Vandra selalu berusaha menghindari Elvan. Bagaimana mau beres kalau Vandra begini terus. Kalau ingin semuanya jelas, Vandra memang harus berbicara dengan Elvan. Tidak bisa saling diam seperti ini.
” Lo sayang dia?” tanya meli.
Vandra mengangguk.
” kalau sayang berarti percaya. Dan Lo harus percaya. Kak Elvan udah pilih Lo buat jadi pacarnya, itu artinya cuma Lo yang ada dihatinya. Kalau masalah kak Yasmin, dia itu sepupunya. Mungkin kak elvan udah anggap kak Yasmin sebagai seorang adik yang harus dia jaga,” ucap meli. Dia hanya mencoba memberi Vandra pengertian agar Vandra mau membuka lebar lebar pikirannya.
” mungkin Lo bener Mel,” kata Vandra.
Meli menangkup pipi vandra. ” gue emang bener bukan mungkin lagi,” gemas meli.
” terus gue harus gimana?”
” gue rasa waktu dua Minggu ini udah cukup buat Lo tenangin diri dan pikirin baik baik kelanjutan hubungan Lo. Dan sekarang waktunya Lo buat menyelesaikan semuanya. Kalau lo masih sayang Lo kembali sama kak elvan tapi kalau nggak Lo bisa minta putus baik baik. ”meli memberi saran.
Vandra memikirkan semua ucapan meli. Selama ini yang Vandra lakukan hanya menghindar,mulai dari mematikan ponsel, berdiam diri di kelas dan selaku mengurung diri di kamar. Padahal Vandra tau Elvan selaku berusaha untuk menemuinya. Vandra juga harus bisa berpikir kalau Elvan melakukan semua itu karena Elvan masih menyayangi dirinya. Mulai sekarang Vandra juga tidak boleh egois, bukan hanya dirinya yang membutuhkan Elvan karena masih ada keluarganya yang juga membutuhkan Elvan.
” sekarang mending ke kantin aja,” ajak meli.
” gue bawa bekal.”
” bisa makan di kantin kan?” meli menarik tangan Vandra secara paksa. Dan Vandra hanya bisa pasrah kalau sudah begini.
Sesampainya di kantin, Vandra tetap memilih duduk di bangku paling pojok meski awalnya meli menolak.
” Van, gue minta tolong beliin minum dong,” pinta meli. Vandra menatap tajam meli. ” please,” tambahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/101613112-288-k864579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...