ElVandra_51

1.9K 75 0
                                    

” hai jomblo,” sapa meli.

Vandra hanya bisa mendengus sebal. Dia menyesal telah bercerita kepada meli. Dan sekarang meli terus memanggilnya jomblo. Memang tidak salah sih, karena kenyataannya memang seperti itu, tapi tetap saja terasa menyebalkan. Sudah seminggu sejak Vandra putus dari elvan. Dan selama itu pula mereka jarang sekali bertemu. Vandra hanya pernah beberapa kali melihat Elvan sedang bercengkrama dan bersenda gurau dengan teman temannya. Vandra merasa kehidupan Elvan tampak baik baik saja setelah mereka putus. Berbeda dengan Vandra yang sempat galau. Mungkin benar kata orang, cewek itu lebih susah move On daripada cowok.

” Van, nonton basket yuk,” ajak meli.

Vandra menggeleng dan kembali memasang earphone di telinganya.

” seru tau,” meli terus membujuk Vandra.

Vandra kembali menggeleng. Mulutnya sibuk berkomat Kamit mengikuti lirik lagu. Meli yang mulai kesal karena merasa diabaikan oleh Vandra langsung mencabut sebelah earphone-nya.

” Lo nggak mau lihat mantan yang makin ganteng lagi main basket?” tanya meli berbisik di telinga Vandra. Setelah itu dia kembali memasang earphone Vandra.

Vandra langsung berhenti berkomat Kamit dan melotot pada meli.

” kesesama jomblo nggak boleh melotot,” celetuk meli.

” sialan Lo.”

Meli tertawa. ” mau nonton nggak, kalau nggak gue nonton sendiri aja.”

” emang kak elvan beneran main?” tanya Vandra kepo.

” tanda-tanda belum move On nih,” sindir meli. ” lagian Lo sih, sok-sokan putusin kak elvan, jadi pusing sendiri kan, sekarang,” lanjutnya.

” gue kan waktu itu lagi emosi.”

” jadi Lo masih berharap balikan nih?”

Vandra diam. Meminta balikan sama saja seperti menjilat ludahnya sendiri. Vandra yang memutuskan Vandra juga yang meminta balikan. Bisa langsung turun harga diri Vandra di depan cowok. Mungkin seperti ini juga lebih baik, biar mereka sama sama mengintropeksi diri.

” gengsi ya,” goda meli sambil mencolek dagu Vandra.

” meli, Lo tuh ganggu banget deh,” kesal Vandra.

” makanya ayo nonton, udah mau mulai tuh,” ajak meli

” Lo aja sana gue males.”

” males ketemu mantan maksud lo. Van, harusnya Lo itu nggak boleh kayak gini. Lo itu mesti tunjukkin ke kak elvan kalau Lo itu oke oke aja setelah putus dari dia. Dan yang paling penting Lo harus tunjukkin kalau Lo itu udah move On dari dia. Ya, walaupun yang gue yakini sih Lo nggak bakal bisa move on,” ucap meli.

” Mel, kata kata Lo itu bikin semangat tapi abis itu bikin jatoh juga. Kesel gue.”

Meli tersenyum. ” gue emang gitu, jangan dipikirin. Lebih baik nonton yuk,” meli menarik tangan Vandra secara paksa.

”mel, nggak perlu seret seret, gue bisa jalan sendiri,” kata vandra.

”gue kira Lo masih merasa lelah, setelah memunguti kepingan-kepingan hati Lo yang hancur.”

Vandra mendorong punggung meli. ” lebay Lo,” katanya.

Sejujurnya meli benar. Vandra memang lelah berpura pura baik baik saja karena kenyataanya dia memang tidak baik. Menyesal atas keputusan yang telah diambilnya juga tidak berguna. Hidup harus terus berlanjut, jangan karena satu masalah kita stuck di satu tempat dan berhenti menatap ke depan.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang