” Van ada temen kamu nih,” teriak Gisel dari lantai bawah.
” Ish, mamah kebiasaan banget suka teriak teriak di dalam rumah.” Vandra menutup bukunya lalu menatap meli yang sedang memainkan laptopnya.
” mel, Lo bawa siapa aja kesini?” tanya Vandra.
Meli mempause gamenya lalu menoleh kepada Vandra. ” Lo kan tadi lihat gue Dateng sendiri kesini.”
Vandra veringsut dari tempat tidur lalu memakai sendal rumahnya.” terus tadi nyokap teriak teriak katanya ada temen siapa dong?”
Meli terdiam sebentar sambil menebak siapa yang datang karena setahu meli tidak ada temen sekelas yang dia ajak kemari dan yang tahu Vandra sakit hanya dirinya dan sekertaris kelas. Kecuali...
Meli teringat seseorang. ” jangan jangan..” meli menutup laptop Vandra asal lalu segera menarik Vandra keluar kamar.
” Mel mau kemana?” tanya Vandra.
” nemuin temen Lo lah.”
” temen Lo juga kali.”
” tapi kali ini beda. Spesial temen lo karena gue belum sepenuhnya menganggap dia temen.”
” maksud Lo apa sih?”
” nanti juga Lo tau, sekarang ayo turun.
Meli hendak menarik Vandra kembali namun Vandra mencegahnya.
” tapi gue ganti baju dulu.”
Meli memperhatikan penampilan Vandra. ” nggak usah biar kelihatan kalau Lo itu emnag lagi beneran sakit.”
” bukan gitu Mel cuma kurang sopan aja ketemu tamu pake baju tidur.”
Meli melepas tangan Vandra. ” udah lah Van, nggak ada waktu, Lo nggak kasihan apa tamunya nunggu lama.”
Meli kembali menarik paksa Vandra menuruni tangga.
” Mel jangan tari tarik nanti gue...Kak Ari!” tatapan mata vandra melebar saat dua melihat Ari tengah berbincang dengan gisel di ruang tamu. Gisel juga terlihat nyaman berbincang dengan Ari seperti sudahengenal lama padahal baru kali ini mereka bertemu. Lalu ada Perlu apa Ari datang ke rumahnya?
” Vandra, sini sayang, ini ada Ari katanya pengen jenguk kamu,” kata Gisel.
Meli menatap Vandra yang masih diam mematung di tempatnya dengan pandangan mengarah pada ari. Bahkan ucapan mamahnya sendiri meli yakin Vandra juga tidak mendengarnya.
” jangan diliatin Mulu Van, langsung samperin aja,” goda meli membuat Vandra langsung menatap meli dengan tatapan memperingatkan.
” ciee, bentar lagi ada yang nggak jomblo lagi nih,” lanjut meli.
Vandra kembali memberikan meli tatapan tajam namun hanya ditanggapi dengan senyum meli yang menurut Vandra sangat menjengkelkan.
” Mel!” panggil Vandra pelan namun sarat akan peringatan agar meli tidak banyak bicara.
” Van, dari tadi pagi tuh kak Ari nanyain Lo Mulu ke gue. Dia itu kayak khawatir banget sama Lo,” bisik meli di telinga Vandra.
Vandra mulai kesal dengan ucapan meli. ” Mel udah deh diem.”
Vandra langsung turun dan menghampiri mamahnya diikuti meli. Gisel berdiri lalu menatap Vandra. ” kamu temenin Ari dulu disini ya, van.” tatapan Gisel beralih pada Ari. ” ri udah ada Vandra, Tante tinggal ke dalam dulu ya?” pamit Gisel.
Ari mengangguk sambil tersenyum.
” hai kak, udah lama?” tanya meli bernada Badi lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...