ElVandra_54

1.9K 70 0
                                    

Pukul 12 malam memang waktunya orang sedang tertidur dengan lelap, tapi tidak dengan Vandra, sedari tadi tidurnya terus diganggu oleh deringan ponsel yang tidak berhenti. Vandra berdecak dan membuka mata. Tangannya meraba ke atas nakas mencari ponselnya.

” Ish, ganggu banget,” kesalnya. Setelah mendapatkan ponselnya dan mengangkat panggilan itu Vandra segera menempelkannya di telinga.

” hallo,” sapa Vandra sembari menarik selimut sampai dada dan menahan matanya yang ingin kembali memejam.

vandra,” sapa seseorang di seberang telepon.

Vandra sedikit menjauhkan ponselnya setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya. Itu suara cempreng meli. ” Mel Lo gila ya?” kesal Vandra. Lalu terdengar suara terompet yang ditiup membuat Vandra kembali menjauhkan ponselnya. Dia mengubah posisinya menjadi duduk. Mendadak selera tidurnya menjadi hilang karena diganggu oleh orang yang sudah lebih dari 5 tahun menjadi sahabatnya.

vandra happy birthday to you.”

Vandra kembali mendengar bunyi terompet. ” makasih Mel,” katanya datar.

what, gitu doang respon Lo, gue udah seniat ini buat jadi orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun dan Lo cuma bilang gitu doang.”

Vandra menghela nafas lalu memutar bola matanya jengah.” ya ampun meli makasih banget ya, Lo emang sahabat baik gue. Gue jadi terhura,” ucap Vandra dengan gaya sok heboh.

hehehe, jadi kapan Lo traktir gue?”

gue nggak pernah ngomong mau traktir Lo.”

Lo tuh jadi orang nggak inisiatif banget.”

harusnya juga gue yang minta kado sama lo.”

harusnya Lo bilang makasih sama gue karena gue udah berusaha gantiin posisi kak Elvan buat jadi orang  pertama yang bilang hbd sama lo. Biar Lo juga nggak ngerasa jomblo.”

Vandra diam. Dia jadi teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu saat dia melihat orang yang mirip dengan Elvan walau sekilas. Kenapa akhir akhir ini dia jadi teringat Elvan kembali padahal Vandra selalu menjalani hari jarinya dengan biasa tanpa ada bayangan Elvan. Bayangan Elvan selalu muncul pada saat tahun pertama Elvan meninggalkannnya. Mungkinkah Elvan telah melupakan Vandra. 4 tahun sudah Elvan meninggalkan Vandra tanpa pernah memberi kabar apapun. Dan selama itu pula Vandra selalu datang ke cafe tempat dulu Elvan terakhir kali memberi Vandra hadiah ulang tahun setiap kali Vandra berulang tahun dengan harapan saat itu juga Elvan datang dan kembali memberinya kejutan. Tapi semua itu selalu berakhir dengan sia-sia, haruskah kali ini Vandra menyerah?

Van, lo nggak tidur kan?”

Pertanyaan meli kembali mengembalikan Vandra dari lamunannya. ” enggak kok,” jawabnya.

” oke, kalau gitu gue tutup dulu,mau lanjut Bobo, selamat malam Vandra cantik.”

eh Mel, tunggu, Lo datang ke reuni nggak?” tanya Vandra saat matanya tiba tiba melirik sebuah undangan yang Reno berikan beberapa hari lalu.

reuni ya, kayaknya datang.”

Suara meli sudah terdengar tidak jelas, mungkin dia sudah kembali memejamkan mata. Vandra akhirnya memutuskan sambungan telepon. Dia menaruh kembali ponselnya diatas nakas di samping undangan reuni. Dia menatap sebentar undangan itu lalu menarik bantal guling dan dipeluknya dengan erat.

” apa pilihan gue buat nunggu itu salah?” batin Vandra.

***

Sore ini Vandra hanya duduk melamun di meja makan sambil menunggu Gisel selesai memasak. Malam ini adalah malam reuni seperti yang ditulis di undangan. Vandra bingung, haruskah dia datang atau tidak.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang