ElVandra_47

1.9K 69 0
                                    

Sudah hampir setengah jam Elvan hanya berdiam diri di atas motor di depan pagar sebuah rumah. Pandangannya tertuju pada sebuah rumah. Dengan ragu dia membawa motornya memasuki gerbang. Elvan menaruh helmnya dia atas motor, dia berjalan menuju pintu rumah. Tangannya sudah mengepal hendak mengetuk pintu rumah tapi dia urungkan begitu seterusnya hingga beberapa kali. Ketika Elvan sudah bertekad untuk memberanikan diri mengetuk pintu, pintu itu tiba tiba saja terbuka membuat Elvan sedikit kaget.

” lho, ada den Elvan, masuk den.”

Beruntung yang membukakan pintu adalah seorang pembantu. Elvan belum menyiapkan kata kata apapun jika langsung bertemu dengan yang dituju.

” den Ari lagi ada di kamarnya, langsung aja kesana,” katanya.

Elvan mengangguk. Dia langsung menaiki tangga menuju kamar Ari. Sudah lama dia tidak pernah menginjakkan lagi kakinya di kamar Ari. Kini dia bisa kembali kesini. Tidak ada yang berubah dari rumah ari, semuanya masih sama seperti terakhir kali Elvan kesini.

Elvan memandangi pintu kamar Ari. Sudah 3 hari sejak kejadian itu Ari tidak masuk. Selain menjenguk tujuan Elvan datang kesini adalah minta maaf dan mengucapkan terima kasih.

” masuk!”

Elvan baru mengetuknya sekali tapi Ari seolah peka dan langsung menyuruh masuk. Perlahan Elvan memutar kenop pintu. Pandangannya langsung tertuju pada Ari yang tengah duduk diatas ranjangnya dengan tangan yang sibuk dengan ponselnya.

” ri,” panggil Elvan sembari menutup pintu kamar.

Ari yang melihat Elvan sedikit terkejut. Dia meletakkan ponselnya dan membenarkan posisi duduknya.

” Van, gue nggak nyangka Lo Dateng kesini,” kata Ari. Rautnya seperti biasa saja seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa diantara mereka.

Elvan duduk di kursi sebelah ranjang Ari. ” gimana kabar Lo?” tanyanya canggung.

Ari tersenyum.” lebih baik dari terakhir kali Lo lihat gue.”

” gue mau bilang-”

” gue tau, Lo kesini pasti mau minta maaf sama gue,” potong Ari.

Elvan menatap Ari dan tersenyum tipis. ” gue mau bilang makasih sama lo. Karena Lo, gue nggak kena hukum. Kenapa Lo lindungi gue, padahal Lo bisa aja bilang yang sebenarnya, itung itung balas dendam atas perbuatan gue sama lo.”

Tadi sepulang sekolah Elvan tiba tiba dipanggil ke ruang BK. Dia sudah pasrah dengan hukuman yang akan dia terima. Perbuatannya memukuli Ari memang sudah sangat keterlaluan yang menyebabkan Ari sempat dirawat dirumah sakit walau cuma 1 hari. Saat masuk keruang BK Elvan hanya ditanya atas kebenaran tentang kecelakaan Ari saat berboncengan motor bersamanya. Elvan sempat bingung tentu dia tidak pernah kecelakaan motor dengan Ari. Tapi saat hendak menjawab tiba tiba ari mengirim pesan agar elvanengiyakan saja semua yang ditanyakan pak yitno.

” nggak akan ada habisnya Van, gue capek musuhan terus sama lo. Kita itu teman bukan musuh. Jadi untuk apa, kalau semuanya bisa dipermudah kenapa nggak.”

Elvan mengamati wajah Ari yang masih terdapat banyak luka lebam. ” gue kesini juga mau minta maaf sama lo karena udah buat Lo babak belur. ”

” gara gara Lo kadar kegantengan gue berkurang,” kata Ari mencoba mencairkan suasana.

” Lo itu nggak lebih ganteng dari gue.”

Mereka kalau sama sama tertawa.

” Lo tadi bilang kita teman. Gue yang anggep Lo teman tapi Lo yang nggak nganggap gue teman,” ucap Elvan.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang