” Van, baru pulang?” tanya Veronica.
Elvan mengurungkan niatnya untuk menaiki tangga. Dia lalu berbalik menatap Veronica. ” abis ngumpul sama temen,” jawab Elvan cuek.
Tatapan Veronica beralih menatap jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 11malam. Dan Elvan baru pulang selarut ini. Dia tau Elvan adalah seorang cowok yang pasti bisa menjaga dirinya tapi tetap saja sebagai seorang ibu, Veronica juga menghawatirkan Elvan jika selalu pulang selarut ini.
” aku capek mau ke kamar dulu,” kata Elvan.
” Van,” cegah veronica. ” mam pengen ngobrol sebentar sama anak mamah, boleh?”
Elvan menghembuskan nafasnya. Dia kembali berbalik turun dan menghampiri Veronica lalu duduk disalah satu sofa. Veronica juga ikut berpindah tempat duduk di samping Elvan.
” gimana sekolah kamu?”
Agak aneh bagi elvan mendengar Veronica menanyakan tentang sekolahnya. Biasanya dia akan masa bodoh. Berbeda dengan Oma yang selalu memperhatikan Elvan.
” baik baik aja,” jawab Elvan seadanya.
Veronica tersenyum. ” kata Oma kamu udah punya pacar, kenapa nggak dikenalin sama mamah?” tanya Veronica mencoba mencari topik yang menarik agar memperpanjang obrolan mereka.
Veronica hanya ingin bisa lebih dekat dengan elvan. Menggantikan waktu yang pernah dia sia-siakan. Dan mendengar semua cerita Elvan.
” nggak penting juga kan, buat mamah. Yang penting Oma udah kenal, itu udah cukup buat Elvan.”
Ada rasa sakit dihatinya Veronica mendengar Elvan yang lebih dekat dengan Oma Rita daripada dirinya. Elvan seperti tidak menganggap keberadaannya. Mungkin semua ini memang hukuman yang harus Veronica jalani atas pilihannya sendiri. Dan Elvan juga tidak salah, dia membutuhkan ibunya tapi ibunya lebih mementingkan pekerjaan.
” aku capek, kalau mau tanya tanya besok lagi aja.” Elvan akan bangkit tapi Veronica kembali mencegahnya.
” mamah masih kangen sama kamu.”
” tumben,” sindir Elvan.
Jujur, Veronica memang selalu merindukan saat-saat bersama elvan tapi tuntutan pekerjaan yang membuatnya tidak punya waktu untuk putra semata wayangnya.
Elvan memilih kembali duduk ditempatnya. Dia tidak pernah menyangka, malam ini dia bisa duduk berdua bersama mamahnya sambil berbicara. Dan rasanya Elvan juga tidak percaya kalau Veronica mau menunggu kepulangan elvan di ruang tengah dengan seragam kantor yang masih lengkap.
” Van, mamah denger juga katanya Yasmin sakit, sekarang gimana, udah sehat?”
Elvan menatap Veronica. ” harusnya kamu jenguk sendiri bukan tanya sama Elvan. Sama halnya dengan aku, harusnya mamah tau semua tentang aku bukan malah bertanya pada oma,” ucap Elvan sedikit keras.
Veronica hanya tersenyum tipis. Dia akan membiarkan putranya mengeluarkan semua yang ingin dia katakan pada Veronica. Dia juga tidak akan menyalahkan Elvan karena dia tau ini salahnya.
” iya nanti mamah jenguk Yasmin,” kata Veronica dengan nada lembut.
Selama ini rupanya Veronica telah salah menganggap bahwa putranya masih kecil karena nyatanya elvan sudah banyak berubah. Bukan lagi seorang anak kecil yang bisa dia bohongi jika dia akan berangkat kerja yang hanya mengatakan akan keluar sebentar. Begitu banyak hal yang selama ini dia lewatkan. Terutama tentang tumbuh kembang Elvan. Elvan kecilnya kini telah berubah menjadi seorang cowok yang tampan dan telah memiliki seorang kekasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/101613112-288-k864579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ElVandra(Completed)
Teen FictionApa maksud dari pertemuan kita? Vandra azkia seorang gadis remaja Yang memiliki kehidupan Yang sama seperti remaja lain. Hanya saja dia sering kali dihadapkan dengan dua pilihan yang mengharuskannya memilih. Saat SMP Vandra diharuskan memilih antara...