ElVandra_35

2.1K 87 0
                                    

” van, Lo jadian sama kak elvan?” tanya meli saat Vandra tiba di dalam kelas.

” enggak,” jawab Vandra singkat.

Bukan tanpa alasan meli menanyakan hal itu karena tadi dia melihat Vandra berangkat bersama elvan.

” terus tadi?”

” cuma berangkat bareng bukan berarti pacaran, mel.”

” tapi Lo kemarin cerita kalau kak elvan bilang sayang sama lo.”

Ya, sesampainya di rumah kemarin, Vandra langsung menelepon meli dan menceritakan semuanya secara detail. Vandra bercerita sangat heboh bahkan sampai lompat lompat diatas tempat tidur. Vandra juga mengabaikan ucapan meli yang mengatakan bahwa dia masih berada disekolah karena terjebak hujan dan tidak dapat pulang.

” saling sayang juga nggak harus jadian mel,” kata Vandra.

” bego!” Meli menoyor kepala Vandra. ” kenapa Lo nggak pancing kak elvan buat nembak Lo sekalian sih,” geram meli.

”emang status penting ya, menurut gue asal gue sama kak elvan tau kalau kita sama sama sayang itu semua udah cukup.”

” emang Lo mau teman rasa pacar?” tanya meli.

” maksudnya?”

Meli hanya bisa menghela nafas sembari memutar bola matanya. Berbicara dengan Vandra sama saja sedang menjelaskan satu bab dalam pelajaran, harus panjang, lebar dan rinci.

” gini  ya,van,” meli memutar tubuh Vandra agar mereka saling berhadapan. ” gimana reaksi Lo kalau ada cewek yang deketin kak elvan?” tanyanya.

” pasti gue kesel lah, mungkin juga gue akan marah.”

” Lo emang bisa marah, tapi cewek itu bakal bilang, Lo itu cuma temannya Elvan jadi nggak berhak ngatur ngatur dia buat Deket sama siapa aja,” kata meli.” mau Lo?” tandasnya.

Vandra menggeleng. Dia membayangkan kalau itu benar benar terjadi. Tentu saja dia tidak akan rela. Tapi tidak mungkin juga vandra memaksa Elvan untuk menembaknya bisa bisa turun harga diri Vandra sebagai cewek. Cewek itu dikejar bukan mengejar.

” tapi menurut gue itu ujian buat kak elvan, kalau dia sayang gue dia nggak bakal bikin gue sakit hati. Bener kan?” tanya Vandra.

” tapi tetap, Lo harus minta kejelasan hubungan sama kak elvan. Masa Lo mau digantung terus kayak jemuran.”

” Mel, bicara soal ini nanti lagi ya, gue mau nulis ini dulu belum beres. Tapi Lo tenang aja, nanti gue pikirin kok.”

” Van, Lo emang kadang bijak dalam hal menasehati tapi buat urusan cowok, Lo perlu berguru sama gue,” ucap meli sambil menepuk dadanya.

Sebenarnya ingin sekali vandra tertawa mendengar ucapan meli. Bagaimana meli bisa menyebut dirinya guru cinta kalau meli saja belum pernah pacaran, dekat sama cowok juga nggak.

” Mel, udah dulu ya. Udah bel nih. Nanti dilanjut lagi bergurunya.”

***

Entah sudah berapa kali panggilan Farkhan tidak dijawab oleh Vandra. Bahkan pesannya juga tak Vandra balas. Entah kenapa, Vandra memang sudah berdamai dengan Farkhan tapi kenapa masih terasa canggung untuk mengembalikan persahabatan mereka seperti dulu lagi. Sesuatu yang sudah retak memang susah untuk kembali seperti semula.

Vandra berpikir, pasti ada sesuatu yang penting sampai sampai Farkhan menghubunginya berkali-kali. Tapi ego Vandra terlalu tinggi, dia tetap tidak menggubris panggilan Farkhan meski dia sangat penasaran.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang