ElVandra_55

4.6K 132 22
                                    

Jrengg

Suara petikan gitar diantara suasana yang sunyi membuat Vandra mengangkat kepalanya tapi masih dalam posisi memeluk Chelsea.

” maaf, udah buat Lo nangis.”

Perkataan itu membuat vandra sama sekali tidak berkedip. Dia benar benar melepas pelukannya dengan Chelsea lalu melangkah hendak keluar dari cafe. Namun petikan gitar kembali terdengar membuat Vandra berhenti melangkah ditambah lagi alunan musik yang sedikit di aransemen menjadi lebih slow pun mulai terdengar.

🎶 Takkan pernah terlintas tuk tinggalkan kamu jauh dariku, kasihku.

Perlahan Vandra berbalik. Matanya tertuju pada sosok yang kini tengah duduk diatas kursi sambil memangku sebuah gitar dan didepannya terdapat sebuah mikrofon yang terarah di depan bibirnya.

🎶 Karena aku milikmu, kamu miliki separuh nyawaku hidup bersamamu.

Mata Elvan terus menatap ke arah Vandra. Memperhatikan semua gerak gerik Vandra. Bahkan hingga Vandra kembali meneteskan air mata, itu semua tidak lolos dari pandangan mata Elvan.

🎶 Berdua kita lewati, meski hujan badai takkan berhenti, sehidup semati mentari pun tau kucinta padamu.

Elvan melantunkan lagu tersebut dengan penuh penghayatan. Meresapi makna dari setiap bait lagu yang seolah olah menggambarkan perasaannya.

🎶 Percaya aku takkan kemana-mana, aku kan selalu ada temani hingga hari tua.
Percaya aku takkan kemana-mana setia akan ku jaga kita teman bahagia.

Air mata vandra terus mengalir deras saat Elvan menyanyikan reff lagu hingga lagu itu selesai. Elvan mengakhiri lagunya dengan tatapan yang terus mengarah pada vandra. Dia turun dari panggung lalu menghampiri Vandra.

Elvan memegang kedua tangan Vandra. ” maaf aku udah buat kamu kecewa dan buat kamu nunggu. Sebuah kata maaf mungkin nggak cukup. Tapi kamu harus tau, aku ada disini, di depan kamu, masih dengan orang yang sama, cinta dan sayang yang sama, serta  rindu yang masih sama bahkan sudah bertambah besar. makasih juga karena kamu selalu jaga cinta kamu buat aku. Semua kemarahan kamu itu udah cukup menggambarkan kalau kamu memang benar benar menjaga hati kamu untuk aku.”

Vandra mengangkat wajahnya lalu menatap Elvan. ” kakak udah jahat sama aku.”

Elvan tersenyum lalu menarik Vandra ke dalam pelukannya. ” wajar kok kalau kamu marah, aku udah buat kamu menunggu tanpa  kepastian.”

” tapi kak elvan nggak bakal tinggalin aku lagi kan?”

” enggak karena hati aku udah sama kamu.”

Vandra memeluk Elvan lebih erat, menyalurkan semua rasa rindu yang Vandra pendam selama ini. Penantiannya selama ini telah membuahkan hasil. Elvannya telah kembali. Tentu tidak mudah bagi Vandra untuk terus menjaga cintanya selama 4 tahun tanpa ada kepastian dari Elvan. Dia mengorbankan perasaan orang yang tulus mencintainya demi Elvan. Berusaha untuk terus menutup hatinya agar tidak ada orang selain Elvan didalamnya.

” udah dong pelukannya, yang jomblo pada ngiri entar,” ucap seseorang yang berdiri dibelakang Vandra.

” Henri,” panggil Vandra setelah menatap orang itu.

” jadi ini alasan Lo selalu nutup hati buat gue. Tapi gue bahagia bisa lihat Lo sebahagia ini dan yang paling gue seneng, Lo mau pakai gaun pemberian dari gue.” Henri menepuk pucuk kepala vandra lalu pergi bergabung dengan yang lain.

” tapi bagi gue belum sempurna kalau kalian belum balikan.”

” kak Ari,” kata Vandra pelan.

ElVandra(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang